Kinerja Industri Manufaktur Melambat

Senin, 06 Mei 2019 | 08:10 WIB
Kinerja Industri Manufaktur Melambat
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri manufaktur Indonesia memasuki kuartal II tahun ini belum menggembirakan. Nikkei dan IHS Markit merilis Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2019 turun ke level 50,4, setelah naik pesat ke level 51,2 pada bulan Maret 2019.

Angka ini menunjukkan perbaikan dalam level marginal, menandakan pertumbuhan pada tingkat sedang. Perlambatan terjadi karena pertumbuhan output berkurang, sejalan dengan berkurangnya permintaan baru.

"Volume pesanan yang stagnan mengarah pada tanda-tanda penurunan permintaan domestik pendukung," kata Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw, Kamis (2/5) lalu.

Kendati permintaan domestik menurun, Nikkei mencatat terjadi peningkatan ekspor. Penjualan luar negeri atas barang produksi Indonesia naik untuk pertama kalinya dalam waktu hampir 1,5 tahun.

Sementara itu, terhentinya pertumbuhan permintaan domestik menyebabkan pertumbuhan produksi menurun. Ini berdampak pada lambatnya ekspansi aktivitas pembelian, sehingga akumulasi stok input juga ikut berkurang.

Tak hanya itu, stok barang jadi juga menurun pada bulan April 2019. "Namun, penurunan ini dapat berjalan sementara karena perusahaan manufaktur Indonesia terus memperluas kapasitas operasi," tambahnya.

Di sisi lain, Nikkei dan IHS Markit mencatat ada kenaikan jumlah tenaga kerja pada April 2019. Meskipun dalam kurun tiga bulan terakhir tingkat penciptaan lapangan kerja turun ke posisi terendah.

Menurut Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus, dengan lesunya industri manufaktur, sudah semestinya pemerintah perlu memperbaiki ekosistem industri ini. Misalnya, memberikan kemudahan akses bahan baku dan pembiayaan, menekan biaya logistik, mendorong permintaan, dan memberikan insentif yang tepat sasaran.

Selain itu, pemerintah juga perlu menerapkan hambatan non tarif produk impor. Misalnya, memberi standar kelayakan bagi barang impor yang dijual di dalam negeri.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:17 WIB

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar

Dari 30 saham berkapitalisasi besar, ada beberapa emiten yang memberikan hasil negatif dalam tiga tahun. 

Indonesia Masih Impor Jagung hingga 1,3 Juta Ton
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:15 WIB

Indonesia Masih Impor Jagung hingga 1,3 Juta Ton

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor komoditas jagung sepanjang tahun ini sampai November melonjak cukup tinggi.

Kisruh Upah Sektoral 2025 Hampir Selesai
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:05 WIB

Kisruh Upah Sektoral 2025 Hampir Selesai

Serikat pekerja membatalkan aksi demo menuntut kejelasan kenaikan upah sektoral lantaran sudah ada titik temu.

Pemodal Asing Masih Melirik Investasi di IKN
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:00 WIB

Pemodal Asing Masih Melirik Investasi di IKN

Otorita IKN mengklaim masih banyak surat minat investasi di IKN yang berasal dari sejumah investor manca negara.

Menjelang Libur Natal, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Para Analis
| Selasa, 24 Desember 2024 | 06:55 WIB

Menjelang Libur Natal, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Para Analis

Sebelum Hari Natal di awal pekan, investor asing mencatatkan aksi jual asing atau net sell Rp 395,28 miliar.

Simpan Duit di Bank Digital Masih Menggiurkan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 06:35 WIB

Simpan Duit di Bank Digital Masih Menggiurkan

Rata-rata bunga deposito bank digital saat ini masih di kisaran 6%-8%. Sedangkan bunga deposito bank umum konvensional hanya 3%-4%​

Prospek Mata Uang Utama Tergantung Kondisi Ekonomi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 05:00 WIB

Prospek Mata Uang Utama Tergantung Kondisi Ekonomi

Dolar AS masih terlalu perkasa. Sikap hawkish Federal Reserve alias The Fed merupakan katalis positif bagi gerak dolar AS.

Pelemahan Daya Beli Bisa Menjadi Batu Sandungan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 05:00 WIB

Pelemahan Daya Beli Bisa Menjadi Batu Sandungan

Tantangan utama di tahun depan masih maraknya serbuan produk impor yang terus meningkat, serta tren penurunan daya beli.

Industri Manufaktur Hadapi Sederet Tantangan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 04:59 WIB

Industri Manufaktur Hadapi Sederet Tantangan

Tahun 2024 menjadi tahun yang berat bagi sektor manufaktur di tengah ketidakpastian geopolitik dan pelemahan ekonomi global.

SBN Tetap Jadi Primadona Asuransi Jiwa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 04:57 WIB

SBN Tetap Jadi Primadona Asuransi Jiwa

Menghadapi tahun 2025 , perusahaan asuransi jiwa tetap akan mengandalkan instrumen investasi dengan risiko rendah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler