Kinerja Japfa (JPFA) Bagus, Ekspansi Jalan Terus

Kamis, 04 April 2019 | 07:24 WIB
Kinerja Japfa (JPFA) Bagus, Ekspansi Jalan Terus
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bakal lebih agresif pada tahun ini. Emiten yang bergerak di sektor peternakan dan perikanan itu mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 triliun pada tahun ini.

Belanja modal tahun ini lebih besar ketimbang alokasi tahun lalu senilai Rp 2,28 triliun. Itu berarti, ada peningkatan 31,58% year on year (yoy).

Sumber dana capex tahun ini berasal dari kas internal dan utang bank. Hingga 31 Desember 2018, Japfa Comfeed memiliki kas Rp 1,08 triliun. Duit lancar itu turun 33,54% ketimbang akhir 2017 yang tercatat Rp 1,64 triliun.

Adapun pengalokasian dana belanja modal tahun ini mempertimbangkan tingkat konsumsi, daya beli dan pertumbuhan bisnis perusahaan. "Kami akan gunakan dananya untuk pembangunan gudang, silo, kandang dan ekspansi bisnis poultry," kata Putut Djagiri, Head of Corporate Finance Japfa Comfeed Indonesia saat paparan publik di Jakarta, Selasa (2/4).

Beberapa contoh penggunaan capex misalnya untuk membangun tiga corn dryer atau mesin pengering jagung di Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), Gorontalo dan Jawa Timur. Pembangunan satu corn dryer membutuhkan dana Rp 50 miliar.

JPFA juga berniat menambah 10 unit silo dengan investasi Rp 6 miliar per silo. Kesepuluh silo ini akan menambah kapasitas 30.000 ton. Silo adalah struktur yang digunakan untuk menyimpan bahan curah atawa bulk materials yang biasa digunakan dalam sektor pertanian.

Dengan menambah aset tadi, Japfa Comfeed berharap produksi tahun ini lebih lancar. Akhirnya, JPFA ingin penjualan terungkit minimal 10% yoy. Kalau penjualan bersih tahun lalu Rp 34,01 triliun, berarti target penjualan tahun ini setara Rp 37,41 triliun.

Penjualan bersih emiten anggota indeks Kompas100 ini, pada tahun lalu tumbuh 14,89% ketimbang 2017. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk alias laba bersih naik lebih dari dua kali lipat ke Rp 2,17 triliun.

Meski kinerjanya dalam tren naik, salah satu pemegang saham JPFA yakni KKR Jade Investments Pte Ltd masih mengurangi porsi kepemilikan sahamnya. Toh, manajemen JPFA tak risau dengan aksi tersebut. Mereka memaklumi KKR sebagai perusahaan investasi yang terbiasa melakukan jual-beli saham.

Japfa Comfeed yakin KKR masih akan bertahan. "Meski saat ini kepemilikan saham dari KKR terhadap Japfa berkurang dibanding tahun lalu, KKR belum ada rencana exit karena fundamental kami yang masih bagus," kata Jaka Prasetya, Komisaris Japfa Comfeed Indonesia yang sekaligus menjabat Direktur KKR Jade Investments.

Pada 20 Februari 2019, KKR menjual 385 juta unit atau setara 3,28% saham JPFA. Sehingga porsi sahamnya berkurang dari 11,65% menjadi 8,37%. Pada 18 Maret 2019, KKR melego 3,38% saham sehingga porsi sahamnya menyusut menjadi 4,99%.

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

INDEKS BERITA