Kiprah si Burung Hantu Menghadapi Hama di Perkebunan Kelapa Sawit

Minggu, 03 Maret 2024 | 05:10 WIB
Kiprah si Burung Hantu Menghadapi Hama di Perkebunan Kelapa Sawit
[ILUSTRASI. Pengendalian hama melalui burung hantu oleh?PT Eagle High Plantations Tbk.]
Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri

KONTAN.CO.ID - Praktik bisnis berkelanjutan secara konsisten, mulai diterapkan beragam industri. Dalam mengolah produknya, para pebisnis sebisa mungkin sudah mulai berusaha menggunakan bahan baku, produk atau jasa yang lebih ramah lingkungan.

Industri sawit salah satunya. Sebut saja PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) yang menggunakan bahan alami untuk mengatasi serangan hama pada tanaman kelapa sawit. Mereka bertekad menekan penggunaan pestisida berbahan kimia dan beralih memanfaatkan predator alami. 
 
Program ini diberi nama Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT merupakan pengendalian hama yang memadukan beberapa metode yang mengutamakan pengendalian alami dengan memanfaatkan organisme pengendali atau musuh alaminya. Memadukan predator dan parasit, serta kimia. 
 
Adapun penggunaan bahan kimia, itu hanya sebagai alternatif terakhir. 
"Kami selalu menggunakan bahan-bahan kimia yang berizin dan ramah lingkungan," kata Andrew Haryono, Chief Operating Officer PT Eagle High Plantations Tbk. 
 
Dalam beberapa situasi, terkadang penggunaan bahan kimia tidak bisa dielakkan. Ambil contoh ketika terjadi ledakan populasi hama. Mau tidak mau pengendalian secara kimia tetap diperlukan agar menekan kerugian perusahaan dan mencegah penularan ke kebun warga di sekitar perkebunan. 
 
Hanya saja, tidak bisa dipungkiri, penggunaan predator alami lebih aman terhadap lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem hama dan musuh alami. Praktik ini diterapkan sejak tahun 2009 di kebun mereka, di Kalimantan. Wilayah itu dipilih karena merupakan areal tanam terluas dan memiliki iklim yang sesuai dengan ancaman ledakan serangan hama. 
 
Salah satu cara yang dilakukan adalah, menggunakan burung hantu untuk mengendalikan hama tikus. Burung hantu jenis tyto alba itu menjadi predator tikus. Sepasang burung hantu dapat mengendalikan tikus pada luasan 30 - 40 hektar. 
 
Mereka mampu mendengar suara tikus dalam radius 500 meter dengan jangkauan terbang hingga 12 km. Saat terbang, tyto alba tidak mengeluarkan suara. Satu burung hantu mampu makan tikus 2-5 ekor per harinya. 
 
Untuk program ini, manajemen sampai melakukan pengembangbiakan tyto alba di lokasi perkebunan. Setiap burung hantu menghasilkan sekitar 9 anak dengan masa pengeraman telur selama 27 hari. Nantinya, setelah 4-5 bulan, anakan burung hantu sudah dianggap dewasa dan siap berburu tikus. 
 
Selain memanfaatkan burung hantu, khusus mengusir tikus, perusahaan juga menggunakan aplikasi racun tikus buatan sendiri yang diberi nama racumin. 
Tak hanya memanfaatkan binatang, manajemen juga melakukan pengendalian hama ulat pemakan daun dengan memanfaatkan tumbuhan inang yang menjadi tempat tinggal ulat tersebut. Tumbuhan ini di antaranya bunga pukul delapan (turnera subulata), air mata pengantin (atiggonon leptopus), lavender dan pakis nephrolepis. Sama halnya dengan penggunaan binatang, tumbuhan tadi juga dikembangbiakkan di lingkungan perusahaan. 
 
Budidaya bunga pukul delapan dilakukan dengan cara menanamnya secara stek pada guludan yang dibuat sepanjang jalan koleksi dan jalan utama perkebunan. Sedangkan budidaya tanaman air mata pengantin ditanam di setiap sudut blok pertemuan antara jalan koleksi dan jalan utama. 
 

Pengolahan limbah

Adapun cara kerjanya, bunga pukul delapan diyakini merupakan istana bagi sycanus atau semacam serangga yang membantu memangsa larva ulat api. Dengan begini, populasi ulat api di perkebunan kelapa sawit bisa ditekan. 

Program pengendalian hama terpadu ini dilakukan oleh perusahaan. Tanggung jawabnya berada di bawah Departemen Applied Research. Sebagian karyawan yang terlibat merupakan penduduk lokal yang bekerja sebagai karyawan. 
 
Andrew bilang kalau dihitung secara biaya yang mereka keluarkan, investasi pengendalian hama ini tidak sebesar untuk investasi mesin, pabrik dan tanaman. "Pengendalian hama terpadu adalah membangun sistem dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih," imbuh Andrew. 
 
Sekarang ini, BWPT sedang menjalankan proses pembibitan tanaman hujan November atau sabit palsu (senna multijuga) untuk mengendalikan hama kumbang tanduk (oryctes rhinoceros). Tanaman ini akan menarik hama, sehingga kumbang akan hinggap dan memakan kulit cabang atau dahan yang diduga mengandung racun itu. 
 
Selain itu, ada proses pemanfaatan entomo pathogen berupa cendawan atau jamur untuk mengendalikan hama kumbang badak. Larva dari hama kumbang tanduk akan mati dan terinfeksi oleh cendawan. 
 
Program PHT ini sudah diterapkan untuk semua kebun milik perusahaan yang berlokasi di Kalimantan, Papua dan Sumatera. Berdasar laporan keberlanjutan tahun 2022, di ketiga pulau tersebut, BWPT punya 8 pabrik dengan luas kebun mencapai 112.000 hektar.
 
Di sisi lain, upaya pengurangan bahan kimia juga dilakukan dengan membuat pupuk organik sendiri, yakni memanfaatkan limbah produksi. Tandan buah kosong dan palm oil mill effluent (POME) yang dihasilkan pabrik diolah menjadi pupuk organik.  
 
Jika tidak diolah dengan baik, POME berpotensi menghasilkan gas metana yang bisa meningkat emisi gas rumah kaca. Namun di sini,  gas metana yang dihasilkan oleh POME malah dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi terbarukan untuk bahan bakar turbin. 
 
Manajemen telah memiliki fasilitas methane capture dan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) di Kalimantan Selatan. Listrik yang dihasilkan seluruhnya dijual ke PLN. PLTBg ini berhasil mereduksi CO2 sebesar 66.000 ton pada tahun 2023. 
 
Sekarang ini, EHP sedang dalam proses pembangunan pabrik biogas kedua di Kalimantan Tengah dengan kapasitas 2 MW. Rencananya listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk keperluan sendiri. "Kami telah merencanakan menambah 1 unit lagi pabrik biogas yang akan dibangun di Kalimantan Tengah," tandasnya.
 

Sebagai investasi

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler