Kisruh Tiga Pilar (AISA) Bisa Masuk Meja Hijau

Kamis, 28 Maret 2019 | 06:55 WIB
Kisruh Tiga Pilar (AISA) Bisa Masuk Meja Hijau
[]
Reporter: Dityasa H Forddanta, Intan Nirmala Sari, Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisruh di tubuh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) rupanya masih belum selesai. Hasil investigasi yang dilakukan Ernst & Young Indonesia (EY) membuka babak baru kisruh emiten barang konsumer ini.

EY menemukan sejumlah kejanggalan dalam pembukuan laporan keuangan AISA tahun buku 2017. Salah satunya, ada dugaan overstatement yang nilainya mencapai Rp 4 triliun di beberapa pos keuangan, yang dicatatkan di segmen bisnis makanan dan segmen beras.

Michael H. Hadylaya, Sekretaris Perusahaan AISA mengatakan, berangkat dari hasil investigasi tersebut, manajemen baru AISA tengah mendiskusikan langkah lanjutan yang bakal diambil. "Manajemen pastinya akan mengambil langkah yang terbaik pada waktu yang tepat," kata Michael kepada KONTAN, Rabu (27/3).

Manajemen lama AISA juga tak mau tinggal diam. Joko Mogoginta, mantan Direktur Utama AISA, membeberkan, pihaknya kini tengah melakukan persiapan untuk membawa hasil investigasi tersebut ke ranah hukum. "Sedang disiapkan, tunggu saja," tegas dia.

Joko juga menampik temuan EY tersebut. "Itu ngawur dan ngaco," tandas dia.

Sementara, Sjambirie Lioe yang kala itu menjabat sebagai Finance Coordinator AISA mengklarifikasi adanya dugaan window dressing laporan keuangan perusahaan. "Tidak ada window dressing atas laporan keuangan tahun 2017," kata Sjambiri seperti dikutip dari laporan EY.

Dugaan window dressing itu ada kaitannya dengan indikasi pembukuan ganda yang menimbulkan adanya masalah dalam pembukuan perusahaan ini. Indikasi ini berdasarkan hasil diskusi antara EY dan manajemen baru AISA.

Panggilan BEI

Adapun teknis window dressing, seperti yang dijelaskan dalam laporan EY secara garis besar dijalankan oleh dua tim, yakni tim operasional dan corporate. Tim operasional bertugas melaporkan data internal anak usaha ke tim corporate.

Kemudian, tim corporate melakukan review. Jika diperlukan, tim corporate meminta tim operasional untuk menyesuaikan data internal dengan target yang telah ditentukan.

Hasil investigasi EY sudah sampai ke telinga Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai tindak lanjut, otoritas bursa bakal melakukan hearing. "Dimulai dari manajemen baru dulu," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna.

Hearing rencananya bakal digelar pada akhir pekan ini. Sembari menunggu waktu hearing, BEI juga tengah mempelajari hasil investigasi EY dan melakukan pemetaan atas beberapa hal.

Sementara, bagi investor, hasil investigasi EY tersebut menjadi kabar yang mengejutkan. Namun, pada saat yang bersamaan, hasil investigasi ini juga turut memberikan harapan. "Overstatement Rp 4 triliun sangat besar, market cap AISA saja tidak sebesar itu," ujar salah satu pemegang saham AISA, Deni Alfianto Amris.

Deni juga menyebut laporan tersebut bisa menjadi awal bagi manajemen baru AISA untuk menyusun langkah ke depan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pemerintah Bersiap Bangun Pabrik Pakan Ayam
| Senin, 24 November 2025 | 05:20 WIB

Pemerintah Bersiap Bangun Pabrik Pakan Ayam

Selain tengah menggarap di segmen peternakan ayam, pemerintah juga bersiap garap peternakan sapi yang sudah terintegrasi..

Blue Bird (BIRD) Bersiap Menyambut Lonjakan Permintaan Rental Mobil Saat Nataru
| Senin, 24 November 2025 | 05:20 WIB

Blue Bird (BIRD) Bersiap Menyambut Lonjakan Permintaan Rental Mobil Saat Nataru

BIRD melihat indikasi bahwa tren musim liburan tahun ini akan bergerak positif dan berpotensi lebih tinggi dibanding tahun lalu

Gonjang-ganjing di Tubuh Kepengurusan PBNU
| Senin, 24 November 2025 | 05:10 WIB

Gonjang-ganjing di Tubuh Kepengurusan PBNU

Kisruh kepengurusan di tubuh Pengurus Besar NU (PBNU)  kabarnya terkait pengelolaan tambang lembaga ini.

Masih Ada Peluang Penguatan IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 24 November 2025 | 05:05 WIB

Masih Ada Peluang Penguatan IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah peluang rebound IHSG hari ini, beberapa saham berikut ini menarik dicermati untuk trading dan investasi. 

Perhatian, Patriot Bond II Segera Meluncur Tahun Depan
| Senin, 24 November 2025 | 05:00 WIB

Perhatian, Patriot Bond II Segera Meluncur Tahun Depan

Badan Pengelola Investasi Danantara berencana menerbitkan kembali surat utang lanjutan berlabel Patriot Bond II.

Special Rate Disoal, Pamor Deposito Terancam Memudar
| Senin, 24 November 2025 | 04:55 WIB

Special Rate Disoal, Pamor Deposito Terancam Memudar

Deposito menjadi salah satu tempat parkir dana yang memakan porsi cukup besar di sejumlah industri keuangan

Merger Goto & Grab: Antara Konsolidasi Ekosistem Digital dan Persaingan Usaha
| Senin, 24 November 2025 | 04:22 WIB

Merger Goto & Grab: Antara Konsolidasi Ekosistem Digital dan Persaingan Usaha

Pemerintah harus memosisikan diri sebagai penyeimbang agar teknologi digital tetap memberikan manfaat kesejahteraan yang merata.

PTPP Bakal Fokus ke Bisnis Inti
| Senin, 24 November 2025 | 04:20 WIB

PTPP Bakal Fokus ke Bisnis Inti

Manajemen PTPP menilai, dana hasil divestasi nantinya dapat digunakan untuk memperkuat kegiatan operasional.

Modal Ventura Ubah Arah Bisnis Akibat Tech Winter Berkepanjangan
| Senin, 24 November 2025 | 04:15 WIB

Modal Ventura Ubah Arah Bisnis Akibat Tech Winter Berkepanjangan

Tech winter menyebabkan pelemahan di sektor teknologi, akhirnya membuat industri modal ventura memiliki perhatian yang berbeda pada startup.

Industri Kaca Kelebihan Pasokan
| Senin, 24 November 2025 | 04:10 WIB

Industri Kaca Kelebihan Pasokan

AKLP menyoroti persoalan harga gas serta kapasitas produksi yang melimpah (over capacity) di tengah pasar lokal yang masih belum bergairah.

INDEKS BERITA

Terpopuler