Kompetensi dan Etika

KONTAN.CO.ID - Belum lama ini, penulis bertemu dengan seorang dokter penyakit dalam untuk mengantar pasien diabetes berobat rutin. Setelah pemeriksaan rutin dan pemberian resep obat, dokter ceramah dengan nada agak tinggi.
Intinya, selain rutin periksa kesehatan di dokter penyakit dalam, pasien harus kontrol ke dokter penyakit syaraf. Pasalnya, selain menderita penyakit gula, pasien juga sakit stroke. Kalau tidak kontrol ke dokter syaraf, dikhawatirkan stroke kambuh lagi. "Saya bukan dokter segala penyakit. Bukan kompetensi saya untuk mengobati sakit stroke. Saya tidak bisa memberikan obat syaraf, bisa melanggar etik," kata dokter itu.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan