Komunikasi Krisis

Sabtu, 29 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Komunikasi Krisis
[]
Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika selama ini Anda dikenal melek ekonomi oleh para tetangga dan handai, mungkin akhir-akhir ini banyak muncul pertanyaan serupa dari mereka.

Apakah benar tahun depan akan terjadi krisis ekonomi di dunia? Bagaimana dengan Indonesia? Akan separah apa keadaan ekonomi Indonesia tahun depan?

Bagi famili yang lebih memikirkan rumah tangga, pertanyaan akan berkisar pada dampak krisis terhadap mereka secara langsung.

Akankah harga barang dan jasa akan semakin mahal dibanding sekarang? Apakah perusahaan bakal melakukan PHK? Apakah akan ada lagi bermacam bantuan bagi masyarakat seperti pada awal pandemi Covid-19 lalu?

Adapun mereka yang menjalankan bisnis akan cenderung bertanya mengenai pengaruh krisis terhadap dunia usaha.

Apakah tahun depan proyek-proyek pemerintah akan tetap berjalan seperti biasa? Apakah suku bunga akan terus dikerek tinggi. Apakah daya beli masyarakat akan terpengaruh. Akankah bank-bank menahan kredit kepada dunia usaha, seberapa lama?

Tak bisa dipungkiri berbagai wacana tentang krisis ekonomi global yang diperkirakan bakal terjadi tahun depan mulai menjadi beban pikiran orang-orang yang merasa berkepentingan langsung dengan kondisi ekonomi. 

Jika pikiran itu lantas berkembang menjadi sikap tertentu, mungkin justru semakin mendorong terjadi krisis beneran. Contohnya, antisipasi terhadap krisis ekonomi yang diwujudkan dengan sikap hemat berlebihan, bisa saja membuat tingkat konsumsi masyarakat menurun.

Padahal, kita sama-sama tahu konsumsi masyarakat adalah salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. 

Demikian pula dengan keyakinan bahwa pada saat krisis cash is the king. Boleh jadi orang akan menunda segala macam investasi. Lagi-lagi, kalau sikap semacam ini terjadi di semua lini, pertumbuhan ekonomi bisa sangat terganggu.

Sebetulnya para pejabat pemerintah yang bersinggungan dengan ekonomi cukup sering menyampaikan perkembangan terbaru, rencana kebijakan, serta strategi berkaitan dengan kemungkinan krisis ekonomi tahun depan. Sayangnya, penyampaian itu masih bersifat sporadis dan insidentil.

Pandemi Covid-19 telah mengajarkan bahwa komunikasi kebijakan yang transparan dan sistematis bisa mendorong masyarakat bersikap rasional, bukan emosional. Kini, tak ada salahnya pemerintah mulai memikirkan cara menyampaikan perkembangan ekonomi, tanpa menimbulkan ketakutan berlebihan

Bagikan

Berita Terbaru

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:32 WIB

3 Tahun Berturut Laba Industri China Menyusut, Bagaimana Setelah Trump Berkuasa?

Laba industri China kembali turun. Laba perusahaan industri Tiongkok atau China turun selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2024.

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat
| Senin, 27 Januari 2025 | 09:02 WIB

Donald Trump Mengancam, Dolar AS Menguat

Mata uang dolar AS menguat pada Senin (27/1), setelah para trader mempertimbangkan konsekuensi dari rencana tarif Presiden AS Donald Trump.

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT
| Senin, 27 Januari 2025 | 07:46 WIB

Komparasi Kinerja Saham dan Keuangan Emiten Grup Harita, Antara NCKL, CITA & TIRT

Meski ditopang fundamental yang baik, kinerja saham emiten Grup Harita NCKL dan CITA sejauh ini kurang memuaskan. 

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:23 WIB

Jadi Runner Up dalam Sepekan, Saham BBRI Banyak Diborong Perusahaan Investasi Asing

Total jenderal, dalam sepekan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,45% ke level 4.190 per saham.

Setelah Rencana Revisi Terhenti 4 Tahun, Ini Bocoran Poin Penting Revisi UU BUMN
| Minggu, 26 Januari 2025 | 19:22 WIB

Setelah Rencana Revisi Terhenti 4 Tahun, Ini Bocoran Poin Penting Revisi UU BUMN

DPR dan pemerintah sepakat merevisi UU No 19/2003. Revisi dikebut, salah satunya memuat pasal pendirian Danantara.

Bantu Perusahaan Makin Efisien Dengan Teknologi
| Minggu, 26 Januari 2025 | 15:00 WIB

Bantu Perusahaan Makin Efisien Dengan Teknologi

Saat perusahaan ingin mengefisiensikan bisnis, layanan Business Process Outsourcing yang menerapkan teknologi canggih.

Mobil Listrik Dulu, Komunitas Kemudian
| Minggu, 26 Januari 2025 | 14:00 WIB

Mobil Listrik Dulu, Komunitas Kemudian

Tren menggunakan kendaraan listrik melaju kencang. Setali tiga uang, komunitas pengguna mobil listrik juga bermunculan.

Lengkap, Inilah Reformasi yang India Lakukan untuk Menarik Investasi Asing
| Minggu, 26 Januari 2025 | 13:31 WIB

Lengkap, Inilah Reformasi yang India Lakukan untuk Menarik Investasi Asing

Indonesia bisa meniru India untuk menarik investasi langsung. Reformasi total dilakukan demi mewujudkan ambisi ekonomi US$ 5 triliun di 2025. 

Berperang dengan Senjata Bunga Tinggi
| Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB

Berperang dengan Senjata Bunga Tinggi

BPR harus bertahan dalam menghadapi persaingan penghimpunan dana, terutama dari bank digital menawarkan bunga deposito tinggi.

Delisting, Keluarga Santosa & Kolonas Mau Beli Saham Japfa Ltd di Harga Premium
| Minggu, 26 Januari 2025 | 11:46 WIB

Delisting, Keluarga Santosa & Kolonas Mau Beli Saham Japfa Ltd di Harga Premium

Keluarga Santosa tetap mempertahankan kepemilikan dan pengendaliannya di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

INDEKS BERITA

Terpopuler