Konflik Dagang AS-China Memanas Lagi, Bursa Asia Rontok

Kamis, 30 Mei 2019 | 09:26 WIB
Konflik Dagang AS-China Memanas Lagi, Bursa Asia Rontok
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  TOKYO – Bursa Asia bergerak melandai dalam perdagangan pagi ini mengikuti Wall Street. Perselisihan dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang memanas kembali menjadi sumber keprihatinan para investor.

Perselisihan Washington dan Beijing dalam soal dagang kembali memanas setelah Presiden AS menyatakan ia belum siap membuat kesepakatan dengan China. Pernyataan itu menuai respon dari Beijing.

Media massa di China memberitakan, pemerintahan Negeri Tembok Raksasa berniat membalas dengan membatasi penjualan rare earths ke AS.  Rare earths merujuk ke 17 elemen kimia yang lazim dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk, mulai peralatan elektronik hingga senjata militer.

Indeks Nikkei di Jepang merosot 0,5% di sesi pembukaan pagi ini. Demikian juga indeks saham di Australia yang merosot 0,66%. Sedangkan MSCI Asia Pasifik di luar Jepang nyaris tak bergerak di sesi pagi ini. Sehari sebelumnya, indeks tersebut rontok hingga ke posisi terendahnya selama empat bulan terakhir.

“Investor kini menyusun ulang portofolionya untuk mengantisipasi kemungkinan konflik dagang yang berkepenjangan,” tutur Soichiro Monji, senior strategis di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.

Seiring dengan antisipasi perang dagang yang berkepanjangan, investor pun cenderung mengambil posisi menjauh dari risiko. Instrumen utang yang diterbitkan pemerintah, terutama pemerintah negara maju menjadi pilihan.

Obligasi terbitan pemerintah Jerman termasuk safe haven bagi investor global saat ini. Yield obligasi pemerintah Jerman kini mendekati titik terendahnya.

Dalam perdagangan semalam, yield obligasi 10 tahun pemerintah Jerman merosot ke posisi -0,179%. Jika penurunan berlanjut hingga -0,200%, maka obligasi acuan Jerman itu akan mencetak rekor yield terendah yang baru.

Catatan saja, pagi ini Bursa Efek Indonesia ditutup hari ini untuk merayakan hari libur nasional Kenaikan Isa Almasih.

Bagikan

Berita Terbaru

Penanaman Modal Asing (PMA) Terus Naik, Penyerapan Tenaga Kerja Masih Minim
| Minggu, 27 April 2025 | 10:00 WIB

Penanaman Modal Asing (PMA) Terus Naik, Penyerapan Tenaga Kerja Masih Minim

Investasi pada proyek hilirisasi tambang, sebagai porsi terbesar dalam total PMA, cenderung memiliki serapan tenaga kerja yang tidak besar.

Serap Kembali Dana IPO, Bukalapak Tambah Modal Entitas Anak Lebih dari Rp 500 Miliar
| Minggu, 27 April 2025 | 09:00 WIB

Serap Kembali Dana IPO, Bukalapak Tambah Modal Entitas Anak Lebih dari Rp 500 Miliar

Secara rinci, dana IPO yang sudah terealisasi paling banyak diperuntukkan untuk modal kerja BUKA sebesar Rp 6,9 triliun.

Profit 36,80% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (27 April 2025)
| Minggu, 27 April 2025 | 08:45 WIB

Profit 36,80% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (27 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (27 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,80% jika menjual hari ini.

Bijak Belanja saat Ekonomi Sedang Merana
| Minggu, 27 April 2025 | 08:00 WIB

Bijak Belanja saat Ekonomi Sedang Merana

Masyarakat ada baiknya menahan pembelian barang-barang yang tidak perlu di tengah kondisi ekonomi yang lesu seperti sekarang.

Harga Emas Meroket, Momentum Beli Bertahap atau Ambil Untung
| Minggu, 27 April 2025 | 07:05 WIB

Harga Emas Meroket, Momentum Beli Bertahap atau Ambil Untung

Harga emas Antam sempat tembus rekor Rp 2 juta per gram. Simak potensi harga di sisa tahun ini dan saran memanfaatkan momentum bullish.

Goldman Sachs Prediksi BI Bisa Pangkas Suku Bunga 100 bps, Begini Efeknya ke Saham
| Minggu, 27 April 2025 | 07:00 WIB

Goldman Sachs Prediksi BI Bisa Pangkas Suku Bunga 100 bps, Begini Efeknya ke Saham

Goldman Sachs memprediksi Bank Indonesia (BI) bakal memangkas suku bunga sebesar 100 bps menjadi 4,75%.

Potensi Cuan Besar, Konglomerasi Ramai-ramai Terjang Bisnis Air Minum Dalam Kemasan
| Minggu, 27 April 2025 | 06:30 WIB

Potensi Cuan Besar, Konglomerasi Ramai-ramai Terjang Bisnis Air Minum Dalam Kemasan

Sebanyak 40% masyarakat Indonesia mengandalkan air kemasan sebagai sumber air minum. Seberapa menariknya bisnis AMDK di

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar
| Minggu, 27 April 2025 | 06:16 WIB

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar

Menahan BI Rate dapat membantu menjaga daya tarik aset keuangan domestik dan meredam potensi aliran modal keluar yang bisa menekan rupiah.

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus
| Minggu, 27 April 2025 | 05:43 WIB

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus

Besaran free float PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) saat ini menunjukkan bahwa saham ini sudah kurang likuid dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pancing Optimisme Lokal
| Minggu, 27 April 2025 | 05:00 WIB

Pancing Optimisme Lokal

​Lewat World Economic Outlook edisi April 2025, IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari sebesar 3,3% menjadi 2,8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler