Kongsi Pengadaan Biomassa Dengan PTPN dan Perhutani, PLN Memacu Co-Firing PLTU


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melanjutkan program co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Untuk memenuhi rantai pasok biomassa, PLN menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan Perum Perhutani.

Kemarin (22/1), PLN, PTPN III dan Perum Perhutani meneken nota kesepahaman (MoU). MoU antara lain mencakup ketersediaan bahan baku berikut analisis rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan serta rencana implementasi kerjasama penyediaan bahan bakar biomassa untuk PLTU PLN.

PLN bertindak sebagai pemilik PLTU sedangkan Perhutani adalah penyedia sumber daya kawasan hutan industri di Jawa maupun luar Jawa yang dapat dikembangkan sebagai hutan tanaman energi. Begitu pula dengan PTPN III sebagai pemilih lahan untuk pengembangan hutan tanaman energi. "Kami mengharapkan kerjasama ini menghadirkan ekosistem penyediaan biomassa sebagai bahan bakar PLTU," kata Direktur Mega Proyek PT PLN, Ikhsan Assad dalam acara yang berlangsung secara daring, Jumat (22/1).

Ini Artikel Spesial

Segera berlangganan sekarang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.

ATAU

Sejauh ini, sebanyak 52 PLTU dengan kapasitas 18.154 MW teridentifikasi untuk penerapan co-firing. Perinciannya, 16 PLTU di Jawa, 13 PLTU di Sumatra, 10 PLTU di Kalimantan serta empat PLTU di Bali dan Nusa Tenggara. Lalu, enam PLTU di Sulawesi serta tiga PLTU di Maluku dan Papua. 

Baca Juga: Pemain Internet Rumah Saling Geber Paket Berkecepatan Tinggi dan Memperluas Jaringan

Dengan co-firing, sebagian volume batubara untuk bahan bakar PLTU akan disubstitusi dengan biomassa jenis tanaman energi atau sampah. Kebutuhan biomassa sekitar 9 juta-12 juta ton dalam setahun. Sesuai dengan peta jalan, co-firing akan berlangsung secara bertahap sejak 2020 dan target implementasi 100% pada tahun 2024.

PLN memulai program co-firing sejak tahun 2017. Uji coba terlaksana pada 2019. Hingga tahun lalu uji coba sudah berlangsung di 29 PLTU. Hingga 5 Januari 2021, uji coba sudah mencakup 32 PLTU.

Adapun hingga kini teknologi co-firing biomassa sudah berjalan di enam PLTU,yakni PLTU Paiton 1&2 dengan porsi campuran biomassa 5%, PLTU Jeranjang 3% serta PLTU Ketapang dengan campuran 1%, 3% dan 5%. Lantas, PLTU Sanggau (%; 10%; 15%), PLTU Pacitan (5%),dan PLTU Suralaya 1-4 (1%).

Campuran biomassa memang masih berada pada kisaran 1%-5%. PLN akan meningkatkan campuran hingga 10%-20%.

Secara teknis, peningkatan campuran biomassa tidak mengganggu operasional pembangkit. "Jepang dan Korea ada yang 100% batubaranya diganti dengan biomassa," terang Ikhsan.

Selanjutnya: Seminggu di BEI Saham DGNS Terbang 197,5%, Longok Lagi Ekspansi & Proyeksi Kinerjanya

 

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina