Konsolidasi Perbankan Semarak Lagi

Jumat, 05 April 2019 | 08:45 WIB
Konsolidasi Perbankan Semarak Lagi
[]
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar, menengah hingga kecil ramai-ramai melakukan konsolidasi untuk memperluas cakupan bisnis di tahun ini. Ambil contoh misalnya Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) yang tengah membidik perbankan untuk diakuisisi guna melengkapi layanan bisnis keuangan masing-masing.

Merujuk pemberitaan KONTAN (18/3) Bank Mandiri mengamini kalau pihaknya sudah mengincar dua bank menengah. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengungkap kalau perseroan memiliki ekses likuiditas sebesar Rp 30 triliun untuk mengambilalih satu bank menengah di Tanah Air.

Belakangan pula, santer disebut Bank Mandiri sedang mengincar Bank Permata. "Bank Mandiri memang punya ekses likuiditas Rp 30 triliun. Kalau ada bank yang size-nya besar dijual di Indonesia, tentu kita akan lihat," ujarnya kala itu. Namun, sampai saat ini pihak Bank Mandiri maupun Bank Permata belum mengonfirmasi perihal tersebut.

BCA mengincar satu bank kecil dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun alias BUKU I untuk dijadikan anak usaha. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja pertengahan Februari lalu menyebutkan, calon bank yang diincar tersebut bukan perusahaan terbuka. Nama bank yang dikabarkan akan diambil oleh bank swasta terbesar ini yakni Bank Royal Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan, rencana aksi korporasi kedua bank besar ini masih dalam tahap proses. Lagipula, masih ada segelintir peraturan yang mesti dilakukan kedua bank ini untuk memuluskan rencananya tersebut. "(Mandiri) belum bicara sama kita. BCA masih on progress. Bisa tanyakan langsung, mereka masih harus RUPS (rapat umum pemegang saham) dan due diligence," tegasnya, Selasa (2/2).

Tak hanya dari lokal, investor asing juga punya segelintir rencana untuk mencicipi bisnis perbankan di Indonesia. Terbaru, perusahaan financial technology (fintech) Akulaku sudah secara resmi menjadi salah satu pemegang 8,9% saham di Bank Yudha Bhakti. Akulaku juga berniat menggelontorkan dana sekitar Rp 500 miliar untuk investasi di bank tersebut.

Namun OJK mengatakan, sampai saat ini belum melakukan pembicaraan terkait rencana investasi Akulaku ke Bank Yudha Bhakti.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat
| Sabtu, 06 September 2025 | 12:00 WIB

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat

Dalam tiga tahun ke depan, porsi pekerja informal akan terus meningkat jika tidak ada perubahan kebijakan oleh pemerintah.

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler