Konsumsi Masyarakat Tetap Jadi Andalan untuk Angkat Pertumbuhan Tahun Ini

Kamis, 25 April 2019 | 08:20 WIB
Konsumsi Masyarakat Tetap Jadi Andalan untuk Angkat Pertumbuhan Tahun Ini
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi China dan dunia yang suram menjadi alasan Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Asia Timur dan Pasifik. Ekonomi kawasan tersebut diprediksikan tumbuh sebesar 6% dari proyeksi semula 6,3% di tahun ini dan 2020.

Sementara Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh 5,2% tahun ini. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi awal World Bank akhir 2018 lalu yang sebesar 5,3%. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia akan fokus untuk mendorong konsumsi untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang tinggi. "Oleh karena itu, jaga inflasi tetap stabil rendah penting sekali," katanya, kemarin.

Menurutnya momentum pertumbuhan konsumsi pada kuartal I dan II tahun ini cukup tinggi dipicu momentum puasa dan lebaran. Proyeksi Menkeu, pertumbuhan konsumsi kuartal I-2019 di kisaran 5%.

"Program-program bantuan sosial cukup banyak dan pencairan di kuartal I meningkat karena PKH naik dan pencairan dana desa," tambahnya. Konsumsi yang kuat juga didorong oleh pemilu yang berjalan kondusif.

Dari sisi investasi, pemerintah telah melakukan pemangkasan administrasi dan prosedural serta pemberian insentif. Pemerintah juga mendorong diversifikasi ekspor ke pasar non-tradisional.

Bagikan

Berita Terbaru

LQ45 Melesat, Saham Blue Chip Laggard Ini bisa Dilirik untuk Potensi Catch-up Rally
| Rabu, 05 November 2025 | 06:49 WIB

LQ45 Melesat, Saham Blue Chip Laggard Ini bisa Dilirik untuk Potensi Catch-up Rally

Analis beri rekomendasi beli saham bank besar, telekomunikasi, dan consumer defensives penghuni indeks LQ45 yang masih laggard.

Beban Berat Untuk Menopang Rupiah
| Rabu, 05 November 2025 | 06:30 WIB

Beban Berat Untuk Menopang Rupiah

Rupiah makin tenggelam terhadap dolar AS. Nilai tukar di pasar spot melemah 0,19% menjadi Rp 16.708 per dolar AS pada Selasa (4/11)

Blackrock Hingga Dimensional Fund Advisors Memborong Saham BREN, Optimisme Masuk MSCI
| Rabu, 05 November 2025 | 06:30 WIB

Blackrock Hingga Dimensional Fund Advisors Memborong Saham BREN, Optimisme Masuk MSCI

Prospek PT Barito Renewables Tbk (BREN) ditopang kinerja solid pembangkit listrik energi terbarukan.

Mayoritas Bank Besar Makin Efisien Tahun Ini
| Rabu, 05 November 2025 | 06:25 WIB

Mayoritas Bank Besar Makin Efisien Tahun Ini

Mayoritas bank-bank baraset besar mampu mengelola operasionalnya lebih efisien tahun ini. Itu tercermin dari penurunan rasio CIR dan BOPO

Valuta Utama Tertekan dalam Jangka Pendek terhadap Dolar AS
| Rabu, 05 November 2025 | 06:15 WIB

Valuta Utama Tertekan dalam Jangka Pendek terhadap Dolar AS

Sentimen suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) menjadi penentu kinerja valas utama ke depan. 

Masih Saja Berulang
| Rabu, 05 November 2025 | 06:09 WIB

Masih Saja Berulang

Tak jarang pula, penumpukan belanja di akhir tahun berujung pada kualitas proyek yang cenderung menurun.

Investor Asing Kembali Memborong Saham Bank Berkapitalisasi Pasar Besar
| Rabu, 05 November 2025 | 06:05 WIB

Investor Asing Kembali Memborong Saham Bank Berkapitalisasi Pasar Besar

Saham BBCA ditutup stabil di Rp 8.650 pada Selasa (4/11). Tapi, asing net buy sebesar Rp 316,3 miliar,

Harapan Adaro Minerals dari Lini Bisnis Aluminium
| Rabu, 05 November 2025 | 06:00 WIB

Harapan Adaro Minerals dari Lini Bisnis Aluminium

Saat harga batubara fluktuatif, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) terbantu bisnis barunya di sektor hilir aluminium

Pasar Wait And See, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Rabu (5/11) dari Sejumlah Analis
| Rabu, 05 November 2025 | 05:43 WIB

Pasar Wait And See, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Rabu (5/11) dari Sejumlah Analis

Tekanan IHSG terjadi seiring pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan sikap pasar wait and see menanti rilis sejumlah data ekonomi pekan ini.

OJK Dorong BPR/S Untuk Konsolidasi Demi Penuhi Modal Minimum
| Rabu, 05 November 2025 | 05:40 WIB

OJK Dorong BPR/S Untuk Konsolidasi Demi Penuhi Modal Minimum

OJK mencatat saat ini terdapat 1.468 BPR/S yang beroperasi dan memberikan layanan perbankan. Jumlah ini menurun sebanyak 171 BPR/S 

INDEKS BERITA

Terpopuler