Kontraktor Swasta Optimis Bidik Kontrak Proyek Lebih Tinggi Tahun Depan

Jumat, 21 Desember 2018 | 10:23 WIB
Kontraktor Swasta Optimis Bidik Kontrak Proyek Lebih Tinggi Tahun Depan
[ILUSTRASI. Proyek konstruksi PT Acset Indonusa Tbk]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan konstruksi swasta mulai berancang-ancang menghadapi bisnis pada tahun depan. Mereka meyakini bisnis konstruksi tahun depan lebih baik dibandingkan tahun ini.

Menengok ke belakang, bisnis konstruksi dalam setahun terakhir agak lesu. Tidak sedikit tender proyek infrastruktur yang mundur ke tahun 2019. Di sisi lain, proyek properti anyar ikut melambat sejalan dengan kelesuan bisnis properti dalam lima tahun terakhir.

Setelah melambat di tahun ini, sejumlah kontraktor swasta optimistis kontrak proyek infrastruktur dan properti akan lebih ramai pada tahun 2019. Optimisme itu tergambar dari rencana bisnis sejumlah kontraktor.

PT Acset Indonusa Tbk (ACST) misalnya, menargetkan kontrak baru Rp 15 triliun sepanjang tahun depan. Proyeksi itu meningkat signifikan dibandingkan realisasi kontrak anyar hingga pertengahan Desember 2018.

 

Tender mundur

 

Sekretaris Perusahaan PT Acset Indonusa Tbk, Maria Cesilia Hapsari, mengatakan proyeksi meningkat lantaran banyak tender yang semula ditargetkan diumumkan tahun ini mundur ke tahun depan.

Sejak awal Januari hingga minggu ketiga Desember 2018, ACST baru mengantongi kontrak baru Rp 1,02 triliun. Jumlah itu hanya 10,2% dari target tahun ini Rp 10 triliun. "Target tahun depan termasuk kontrak yang kami harapkan dapat tahun ini," kata Maria kepada KONTAN, kemarin.

Adapun proyek baru yang dibidik ACST untuk tahun depan sebagian besar merupakan proyek infrastruktur. Anak usaha Grup Astra ini memang sudah mulai fokus menggarap proyek infrastruktur sejak dua tahun terakhir.

Manajemen PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) juga memasang proyeksi kontrak baru pada tahun depan lebih tinggi ketimbang tahun ini yang diprediksikan meleset dari target. Per Oktober 2018, NRCA baru mengantongi kontrak anyar sekitar Rp 1,6 triliun. Jumlah tersebut setara 42,11% dari target 2018 yang mencapai Rp 3,8 triliun.

Secara realistis, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) ini memperkirakan hanya bisa mengantongi kontrak baru Rp 2 triliun–Rp 2,5 triliun hingga akhir 2018.

Sekretaris Perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk, Erlin Budiman, mengaku pesimistis dengan pencapaian target tahun ini. Hal tersebut lantaran realisasi kontrak pada 2018 melambat.

Untuk tahun depan, NRCA mencoba memasang target lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Hanya saja, Erlin bilang, penetapan target 2019 masih dalam proses perhitungan. "Sekarang masih proses budgeting," ungkap dia.

Sementara PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) agak berbeda melihat prospek bisnis tahun depan. Sepanjang 2018, pencapaian kontrak TOTL terbilang bagus. Selama Januari-November 2018, total kontrak baru yang sudah dikantongi mencapai Rp 3,1 triliun atau 77,5% dari target senilai Rp 4 triliun.

Sekretaris Perusahaan TOTL, Mahmilan Sugiyo Warsana, mengklaim target masih bisa tercapai hingga akhir 2018. Cuma, TOTL tidak ingin agresif memasang target tahun depan. Perusahaan ini memilih konservatif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 4 triliun, atau setara dengan target tahun ini.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler