Kredit Industri Manufaktur Perbankan Melesat

Rabu, 02 Oktober 2024 | 05:30 WIB
Kredit Industri Manufaktur Perbankan Melesat
[ILUSTRASI. PT ALBA Tridi Plastics Recycling Indonesia (ATPRI) terus menggenjot proses pembangunan pabrik pengolahan sampah plastik berjenis Polietilena (PET) food-grade di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus menggenjot penyaluran kredit ke industri pengolahan. Potensi pertumbuhan kredit segmen ini masih terus bertumbuh, sejalan dengan realisasi penyaluran kredit.

Industri pengolahan menjadi sektor kontributor utama dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juli 2024, total penyaluran kredit perbankan ke sektor industri pengolahan mencapai Rp 1.174,03 triliun. 

Baca Juga: Pengadaian akan Refinancing Surat Utang Akibat Suku Bunga Turun

Jumlah tersebut meningkat 10,68% secara tahunan dari periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 1.060,75 triliun per Juli 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memprediksi penyaluran kredit perbankan pada sektor pengolahan, seperti manufaktur, akan tumbuh drastis sesuai target di kisaran 9%-11% hingga akhir tahun 2024. 

Dian mengatakan, beberapa subsektor industri pengolahan yang diperkirakan menjadi sumber pertumbuhan adalah sektor otomotif, industri turunan produk minyak kelapa sawit (CPO), serta hilirisasi produk pertambangan.

Sejumlah perbankan mencatatkan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit ke industri pengolahan. PT Bank Mandiri misalnya, per Agustus 2024 telah menyalurkan kredit ke sektor pengolahan sebesar Rp 173,17 triliun, tumbuh 14,89% secara tahunan. 

Kualitas kredit ke sektor ini masih terjaga. "Penyaluran kredit manufaktur paling banyak kami salurkan ke sub sektor industri makanan minuman, logam dasar, pulp paper, pupuk, serta kimia dasar," kata Teuku Ali Usman, Corporate Secretary Bank Mandiri, Senin (30/9). Sampai akhir tahun 2024, Bank Mandiri optimistis peyaluran kredit tumbuh sekitar 16%-18%. 

Baca Juga: Wall Street Merosot, Investor Menanti Data Lowongan Pekerjaan AS

Bank Central Asia Tbk (BCA) juga berkomitmen mendukung pengembangan industri manufaktur. Per Juni, penyaluran kredit sektor manufaktur BCA tumbuh 14,6% secara tahunan jadi Rp 181,5 triliun. 

"Kami berharap penyaluran kredit ke sektor manufaktur dapat bertumbuh, selaras dengan prospek perekonomian Indonesia dan global," ucap  Hera F Haryn, EVP Secretariat & Corporate Communication BCA.

Hera menyatakan, BCA mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit. Dia juga optimistis pada tahun 2024, BCA bisa mengejar pertumbuhan total kredit sebesar 9%-10%. 
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

INDEKS BERITA

Terpopuler