Kredit Sektor Konsumer Diprediksi Naik di Kuartal II

Jumat, 14 Juni 2019 | 07:42 WIB
Kredit Sektor Konsumer Diprediksi Naik di Kuartal II
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Ramadan dan Lebaran ikut mendorong pertumbuhan kredit konsumer, terutama kartu kredit, di sejumlah bank. Karena itu, kredit konsumsi secara keseluruhan diprediksi akan mengalami peningkatan pertumbuhan di kuartal II.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer di kisaran 10% untuk triwulan kedua. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan di kuartal I 2019 yang hanya 8,5%.

General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno mengungkapkan, bulan puasa dan Lebaran memang tidak signifikan dalam mendongkrak semua bisnis konsumsi. Namun, dampaknya ke kartu kredit cukup besar. Itu terlihat dari volume sales yang mengalami kenaikan 16%.

Namun bulan puasa dan lebaran tidak berpengaruh ke penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Tanpa Agunan (BNI Fleksi) . "Walau begitu, kredit konsumsi diproyeksikan tetap tumbuh sekitar 10% yoy pada kuartal II," kata Donny pada KONTAN, Kamis (13/6).

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga merasakan pertumbuhan kredit, termasuk kredit konsumer, lebih kencang memasuki kuartal kedua hingga memasuki libur lebaran. BCA memperkirakan penyaluran kredit di triwulan kedua tumbuh sekitar 13%. Salah satu penopang pertumbuhan kredit itu adalah kredit konsumer.

Ancaman resesi

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, konsumer menjadi pendorong penyaluran kredit karena banyak orang melakukan persiapan persediaan menyambut lebaran. "Kuartal II pinjaman bagus, bisa tumbuh 13% yoy ditopang oleh konsumer dan modal kerja. Diharapkan ini terus berlanjut." ujarnya.

PT Bank Bukopin Tbk memperkirakan kredit konsumer, terutama kredit pensiun, akan tumbuh bagus di kuartal II terutama. Hingga akhir tahun, bank ini menargetkan seluruh lini kredit konsumsi tumbuh sekitar 10%.

Rivan A Purwantono, Direktur Konsumer Bank Bukopin mengatakan, terus berupaya untuk bisa mencapai target tersebut. Namun, penyaluran KPR di triwulan II, menurutnya, belum sesuai target. Penyebabnya, bank itu mulai mengubah fokus penyaluran KPR dari produk secondary ke proyek primary atau rumah baru. ""Namun kami yakin bisa mengejar target di akhir tahun." ujar dia.

Sementara pertumbuhan kredit konsumer PT Bank OCBC NISP Tbk belum bisa tumbuh sesuai dengan harapan perseroan. Bahkan, momentum lebaran juga tidak mampu mendongkrak pertumbuhannya.

Tahun ini, OCBC memang tidak terlalu agresif dalam membidik penyaluran kredit konsumer. "Per Mei rasanya kredit konsumer masih belum tumbuh. Target akhir tahun kami untuk kredit konsumsi relatif single digit." ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konsumer per April 2019 tercatat tumbuh 9% yoy menjadi Rp 1.544,1 triliun. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya, kenaikan itu bergerak stabil.

Pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) meningkat menjadi 13,8% yoy dari 13,2% di bulan sebelumnya. Namun pertumbuhan itu tidak mampu mengakselerasikan perlambatan pertumbuhan yang terjadi pada kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna.

Bagikan

Berita Terbaru

Gara-Gara Suka Hitungan, Karier Andre Santoso Pun Semakin Mapan
| Sabtu, 05 April 2025 | 10:11 WIB

Gara-Gara Suka Hitungan, Karier Andre Santoso Pun Semakin Mapan

Kisah Andre Santoso dalam meniti karier sebagai bankir hingga menjadi Direktur Kredit Bank KEB Hana Indonesia

Dirut GOLF Dwi Febri Astuti: Percaya akan Kilau Prospek Emas
| Sabtu, 05 April 2025 | 09:10 WIB

Dirut GOLF Dwi Febri Astuti: Percaya akan Kilau Prospek Emas

Dwi Febri Astuti, Direktur Utama PT Intra Golflink Resort Tbk (GOLF memilih instrumen yang lebih minim risiko, salah satunya emas

Profit 27,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terperosok Dalam (5 April 2025)
| Sabtu, 05 April 2025 | 09:08 WIB

Profit 27,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terperosok Dalam (5 April 2025)

Harga emas Antam (5 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.781.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,68% jika menjual hari ini.

Bangun Kosambi (CBDK) Membidik Peluang dari Bisnis MICE
| Sabtu, 05 April 2025 | 09:07 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Membidik Peluang dari Bisnis MICE

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) fokus menggarap fasilitas penunjang kegiatan Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).

Penjualan Meningkat, Laba Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Naik Dobel Digit
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:55 WIB

Penjualan Meningkat, Laba Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Naik Dobel Digit

Di sepanjang tahun lalu, emiten ritel ini membukukan laba bersih Rp 892,04 miliar. Laba ini tumbuh 15,78% secara tahunan. 

Genderang Perang Dagang Semakin Kencang, Bursa Saham Terpanggang
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:54 WIB

Genderang Perang Dagang Semakin Kencang, Bursa Saham Terpanggang

Kapitalisasi pasarnya menguap sekitar US$ 903 miliar. Total dalam sepekan nilai kapitaliasi pasar Dow Jones terbang sekitar  US$ 1,16 triliun.

Pemerintah Pastikan Tarif Listrik April-Juni Tidak Naik
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:47 WIB

Pemerintah Pastikan Tarif Listrik April-Juni Tidak Naik

Untuk tarif tenaga listrik 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap mendapat subsidi tarif dari pemerintah.

Tahun 2024, Kinerja Emiten Grup Sinarmas Masih Bernas
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:46 WIB

Tahun 2024, Kinerja Emiten Grup Sinarmas Masih Bernas

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) jadi emiten grup Sinarmas dengan kinerja terbaik di sepanjang tahun 2024.

Periode Lebaran, 4 Juta Tiket Kereta KAI Terjual
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:44 WIB

Periode Lebaran, 4 Juta Tiket Kereta KAI Terjual

Selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI menyiapkan kapasitas 4,59 juta tempat duduk untuk pemudik

Pelaku Usaha Masih Optimistis dengan Prospek Bisnis Rest Area
| Sabtu, 05 April 2025 | 07:38 WIB

Pelaku Usaha Masih Optimistis dengan Prospek Bisnis Rest Area

Hutama Karya melihat prospek bisnis rest area cukup positif, sejalan dengan peningkatan volume lalu lintas kendaraan di Jalan Tol Trans Sumatra

INDEKS BERITA

Terpopuler