Kredit Skor Menjadi Alternatif Pengajuan KUR

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 03:44 WIB
Kredit Skor Menjadi Alternatif Pengajuan KUR
[ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan susu kambing jenis etawa hasil perahannya di usaha peternakan kambing perah Kutaraja Aqiqah, Desa Rumpet, Kecamatan Krueng Baruna Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Senin (7/10/2024). Kementerian Koperasi dan UKM mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu peningkatan usaha jutaan UMKM sejak tahun 2015 hingga 30 September 2024 mencapai Rp1.793,2 triliun dengan total sebanyak 47,94 juta debitur. ANTARA FOTO/Ampelsa/Spt.]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) mematangkan, skema credit scoring (kredit skor) Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. Skema credit scoring ini bakal terlaksana di 2025.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop, Yulius mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pilot project dengan menggunakan data debitur KUR dari berbagai bank untuk melihat efektivitas skema credit scoring tersebut. Saat ini, innovative skema credit scoring ini melibatkan tiga bank penyalur KUR terbesar. Uji coba ini membutuhkan waktu enam bulan untuk mendapatkan hasil optimal dan melibatkan 72.000 nasabah dari tiga bank penyalur KUR terbesar.

Baca Juga: Kejar Nasabah, Bank Kembangkan Aplikasi Super

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Hutama Karya Garap  RSUD Bengkulu Tengah
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:54 WIB

Hutama Karya Garap RSUD Bengkulu Tengah

Pembangunan RSUD ini akan menerapkan konsep berkelanjutan dengan teknologi konstruksi efisien dan metode pembangunan ramah lingkungan

KEJU Berharap Kinerja 2025 Tetap Gurih
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:48 WIB

KEJU Berharap Kinerja 2025 Tetap Gurih

Dengan sejumlah strategi  yang dijalani, KEJU membidik pertumbuhan penjualan 20% pada periode Ramadan dan Lebaran kali ini. 

PHE Bidik Produksi Minyak 416.000 Barel pada 2025
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:43 WIB

PHE Bidik Produksi Minyak 416.000 Barel pada 2025

Kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak nasional pada 2024 mencapai 69%, sedangkan kontribusi terhadap produksi gas nasional sebesar 37%.

PGN Memperkuat Infrastruktur Pipa Gas
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:40 WIB

PGN Memperkuat Infrastruktur Pipa Gas

PGN pun berkomitmen untuk menambah 200.000 sambungan jaringan gas rumah tangga sebagai bagian dari program strategis nasional.

Proyek Kilang Jumbo Harus Dikaji Cermat
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:38 WIB

Proyek Kilang Jumbo Harus Dikaji Cermat

Pemerintah akan membangun proyek kilang jumbo berkapasitas 1 juta barel per hari di Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia timur

Credit Scoring Fintech Masih Perlu Dibenahi
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:15 WIB

Credit Scoring Fintech Masih Perlu Dibenahi

Kesehatan portofolio pinjaman fintech lending perlu mendapat perhatian serius di tengah ancaman kenaikan kredit macet yang masih membayangi. 

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:09 WIB

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024

Beban tambahan akibat pemberian BHR berpotensi menunda jadwal GOTO untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif.

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:05 WIB

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN

Emiten pertambangan mineral dan batubara bakal menghadapi tekanan akibat perubahan kebijakan pemerintah.

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:46 WIB

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik

Prospek pasar obligasi domestik dinilai tetap menarik, kendati yield US Treasury (UST) 10 tahun kembali ke atas 4,25%.  ​

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:40 WIB

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)

Berdasarkan Bloomberg, rupiah turun 0,13%  secara harian ke level Rp 16.452 per dolar AS. Rupiah di Jisdor BI melemah 0,14% ke level Rp 16.453.

INDEKS BERITA

Terpopuler