KONTAN.CO.ID - DUBAI. Beberapa delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadopsi skema pendanaan baru untuk membantu negara-negara miskin mengatasi bencana iklim yang merugikan. Ini merupakan sinyal positif akan hasil Conference of the Parties (COP) ke 28 di Dubai.
Beberapa negara juga telah memberi janji kecil yang diharapkan dapat diwujudkan selama COP28 dengan nilai yang besar. Beberapa komitmen yang dijanjikan diantaranya Uni Emirat Arab menjanjikan sebesar US$ 100 juta, Inggris US$ 51 juta, Amerika Serikat sebesar US$ 17,5 juta dan Jepang US$ 10 juta. Sementara itu, Uni Eropa menjanjikan dana US$ 245,39 juta, termasuk Jerman yang menjanjikan US$ 100 juta.
Baca Juga: Produk Pertanian Bisa Jadi Energi Ramah Lingkungan, Jokowi: Perlu Kolaborasi Global
Komitmen ini menjadi terobosan awal atas serangkaian diskusi atas dana kerusakan yang telah diminta negara miskin selama bertahun-tahun. Hal ini dapat membantu dan mendorong kompromi lain yang akan dilakukan selama pertemuan puncak dua minggu tersebut. COP28 digelar pada Kamis 30 November 2023 hingga 12 Desember 2023.
Masih ada kendala
Alden Meyer, lembaga think tank E3G seperti dikutip Reuters mengatakan, setuju akan adanya dana kerugian dan kerusakan. Pembahasan ini telah dilakukan secara informal selama dua tahun terakhir. Ini berarti tidak ada pihak yang bermain-main dan menggunakan loss and damage sebagai alat tawar-menawar yang terkait dengan isu-isu lain.
Tugas lain dalam KTT ini adalah melakukan inventarisasi global. KTT juga akan menilai kemajuan negara-negara dalam memenuhi tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat Celcius (3,6 derajat Fahrenheit). "Penerapan dana tersebut memungkinkan kami sekarang untuk fokus pada inventarisasi global dan penghapusan bahan bakar fosil serta pengembangan energi terbarukan," kata Jennifer Morgan, utusan khusus iklim Jerman.
Namun beberapa kelompok bersikap hati-hati akan adopsi dana tersebut. Ini karena masih ada sejumlah kendala, seperti pembiayaan fund tersebut di masa depan. Tapi Adnan Amin, CEO KTT COP28 berjanji akan mengamankan beberapa ratus juta dolar AS untuk dana bencana iklim selama acara tersebut.
Baca Juga: Ini 4 Strategi Medco Energi (MEDC) Jalankan Bisnis Keberlanjutan
Presiden COP28 Sultan Ahmed al-Jaber yang juga CEO perusahaan minyak nasional Uni Emirat Arab ADNOC berharap tercapai keseimbangan antara penggunaan bahan bakar fosil dan energi terbarukan. Sebab, industri minyak global telah menetapkan target net zero pada 2050.