Kuartal I, Kontrak Baru Waskita Karya Baru Mencapai 7,55% dari Target 2019

Selasa, 23 April 2019 | 06:10 WIB
Kuartal I, Kontrak Baru Waskita Karya Baru Mencapai 7,55% dari Target 2019
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konstruksi milik negara, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), mencatatkan kontrak baru Rp 4,27 triliun sepanjang kuartal I-2019. Nilai perolehan kontrak baru ini setara dengan 7,55% dari total target kontrak sepanjang tahun ini.

Direktur Keuangan Waskita Harris Gunawan menjelaskan, lini bisnis gedung menyumbang sekitar Rp 800 miliar terhadap kontrak baru. "Sementara penjualan produk Rp 2,1 triliun dan sisanya infrastruktur senilai Rp 1,37 triliun," kata dia, Senin (22/4).

Sepanjang tahun ini, emiten konstruksi pelat merah ini menargetkan nilai kontrak baru senilai Rp 56 triliun. Waskita optimistis bisa mencapai target tersebut. Sebab, menurut Harris, pada semester I 2019, sekitar 40% hingga 50% target kontrak baru akan tercapai.

Saat ini Waskita Karya mengincar beberapa proyek besar yang akan membantu menambah pundi-pundi perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 itu. Proyek tersebut di antaranya proyek pembangunan bandara dan jalan tol. Namun, manajemen Waskita enggan memerinci proyek baru yang tengah dibidik.

Sebelumnya, anak usaha WSKT, PT Waskita Toll Road pernah mengungkapkan sedang mengincar tiga proyek jalan tol, yakni ruas Balikpapan-Penajam, Semarang-Demak, dan Mojokerto-Gempol. Sekretaris Perusahaan Waskita Toll Road Alex Siwu menjelaskan, dari tiga proyek tersebut, dua di antaranya akan dimulai tahun ini.

Di sisi lain, Waskita juga tengah dalam proses due diligence meeting untuk mendivestasikan enam ruas tol. Ada beberapa investor yang sudah diajak berdiskusi. Dua di antaranya merupakan investor asing dan satu pemodal lokal. Jalan tol yang akan dilepas adalah ruas jalan tol di Trans Jawa. Waskita memang berencana mendivestasikan 18 ruas tol. Divestasi enam ruas ditargetkan kelar tahun ini.

Jika rencana divestasi ini bisa terlaksana, hal itu akan membantu Waskita untuk mendanai proyek baru. Hasil penjualan aset tersebut juga akan mengurangi beban utangnya.

Maklum, akibat tingginya beban utang tersebut, Fitch memangkas peringkat Waskita dari stabil menjadi negatif. Leverage tinggi ini disebabkan oleh pendanaan eksternal untuk menjalankan proyek turnkey tertunda karena administrasi yang panjang.

Joey Faustian, analis Indo Premier Sekuritas dalam riset 10 April 2019, memproyeksikan, pembayaran turnkey bisa dilakukan di kuartal II-2019. "Selanjutnya WSKT harus melanjutkan divestasi jalan tol untuk menekan leverage," tulis dia. Senin (22/4), harga WSKT turun 1,85% ke Rp 2.120 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Dering Saham TLKM Panggil Investor Asing Institusi Borong Sahamnya di Awal November
| Senin, 10 November 2025 | 13:00 WIB

Dering Saham TLKM Panggil Investor Asing Institusi Borong Sahamnya di Awal November

Momentum imbal hasil positif yang dicatatkan TLKM di kuartal III-2025 akan berlanjut hingga kuartal IV-2025.

Simak Rekomendasi Saham ARTO di Tengah Risiko Kredit yang Meningkat
| Senin, 10 November 2025 | 11:00 WIB

Simak Rekomendasi Saham ARTO di Tengah Risiko Kredit yang Meningkat

Pada kuartal III 2025, Bank Jago membukukan laba bersih Rp 72 miliar, naik 8% secara kuartalan (QoQ) dan 101% secara tahunan (YoY).

Buyback Untuk Mendongkrak Laba Bersih Per Saham (EPS)
| Senin, 10 November 2025 | 10:59 WIB

Buyback Untuk Mendongkrak Laba Bersih Per Saham (EPS)

Basic EPS adalah laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi jumlah saham biasa yang beredar. 

ESG Perbankan: Menggenjot Kredit Hijau Sambil Gelar Event Atraktif
| Senin, 10 November 2025 | 09:35 WIB

ESG Perbankan: Menggenjot Kredit Hijau Sambil Gelar Event Atraktif

Perbankan besar di Tanah Air mencatatkan kenaikan kredit ke sektor berkelanjutan di tengah upaya memperbaiki kinerja.

Euforia IPO Superbank, Intip Rekomendasi Saham EMTK
| Senin, 10 November 2025 | 09:30 WIB

Euforia IPO Superbank, Intip Rekomendasi Saham EMTK

Sentimen IPO Superbank (PT Super Bank Indonesia) menjadi katalis kuat bagi kenaikan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) di jangka pendek.

Penguatan Saham DSSA di Dalam MSCI Indonesia Index
| Senin, 10 November 2025 | 08:30 WIB

Penguatan Saham DSSA di Dalam MSCI Indonesia Index

Analis memproyeksi bahwa kinerja DSSA bisa membaik atas kontribusi dari sektor listrik dan batubara di kuartal III-2025.

Fenomena Lonjakan Saham BLUE & Déjà Vu DADA, Sinyal Transformasi atau Gorengan Lagi?
| Senin, 10 November 2025 | 08:03 WIB

Fenomena Lonjakan Saham BLUE & Déjà Vu DADA, Sinyal Transformasi atau Gorengan Lagi?

Harga saham PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) sudah bergerak naik sejak September, jauh sebelum pengumuman resmi rencana akuisisi disampaikan.

Saham NRCA Tiba-TIba Melejit 24,44% dalam Sehari, Diprediksi Masih Bisa Naik
| Senin, 10 November 2025 | 07:51 WIB

Saham NRCA Tiba-TIba Melejit 24,44% dalam Sehari, Diprediksi Masih Bisa Naik

NR.CA juga melakukan diversifikasi proyek strategis dengan memperoleh proyek di segmen hotel, industri, fasilitas kesehatan, dan komersial

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (10/11) dari Sejumlah Analis
| Senin, 10 November 2025 | 06:53 WIB

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (10/11) dari Sejumlah Analis

Investor harus mewaspadai aksi profit taking dari investor jangka pendek. Diharapkan aksi inflow masih terjadi di awal pekan ini. 

Pro-Kontra Usulan Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional
| Senin, 10 November 2025 | 06:36 WIB

Pro-Kontra Usulan Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional

Diketahui, pemerintah masih menggodok 40 nama yang diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

INDEKS BERITA

Terpopuler