KONTAN.CO.ID - SERPONG. Tak ada yang menyangka pekerjaan sampingan yang dijalani puluhan tahun lalu berbuah bisnis restoran. Semuanya bermula saat krisis 1998, ketika Djamaludin mulai berdagang ikan mentah. Kala itu ia adalah pegawai negeri sipil. "Dulu masih pakai seragam PNS belanja ikan di Cituis," kenangnya
Orang enggan datang ke pelelangan ikan di Pakuhaji itu, karena jalannya jelek. Tapi, lama-lama akses pun lebih enak, sehingga Djamal punya banyak pesaing. Maka, tahun 1999, ia memutuskan buka warung ikan bakar.
