KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2018 mencapai Rp 120 triliun atau setara 97,2% dari target. Realisasi itu lebih baik daripada realisasi di tahun sebelumnya yang sebesar 96,7% dari target Rp 110 triliun.
Adapun, rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) penyaluran KUR sepanjang 2018 sebesar 0,24%. Selain itu, penyaluran KUR untuk sektor produktif terus mengalami peningkatan. Pemerintah menargetkan porsi penyaluran KUR sektor produktif tahun 2018 sebesar 50%.
"Sampai akhir Desember 2018, porsi penyaluran KUR sektor produktif seperti pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa - jasa sebesar 46,8%, naik dari realisasi tahun sebelumnya yang sebesar 42,3%," tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir.
Jika dirinci secara geografis, Pulau Jawa menjadi penerima KUR terbesar, dengan porsi penyaluran mencapai 55%. Di tempat berikutnya adalah Pulau Sumatra dan Pulau Sulawesi, masing-masing dengan porsi sebesar 19,4% dan 11,1%.
Berdasarkan penyalur, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tercatat sebagai penyalur KUR terbesar, dengan nilai Rp 80,18 triliun. Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) menempati peringkat kedua dan ketiga, masing-masing dengan nilai penyaluran Rp 17,58 triliun dan Rp 15,99 triliun.
“Usulan total plafon KUR tahun 2019 sebesar Rp 140 triliun dengan suku bunga tetap sebesar 7% efektif per tahun,” ujar Iskandar.