Kurang Tiga Hari, Penjualan ST008 Sudah Melampui Target

Senin, 15 November 2021 | 05:26 WIB
Kurang Tiga Hari, Penjualan ST008 Sudah Melampui Target
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan green sukuk ritel Sukuk Tabungan seri ST008 sudah mencapai target penjualan sebelum masa penawaran berakhir. Kuota penjualan dari pemerintah memang terbatas, sementara minat investor cukup tinggi.

Berdasarkan data di laman situs Investree, Minggu (14/11), penjualan ST008 secara nasional sudah mencapai Rp 4,89 triliun, atau sudah mencapai target yang tertera sebesar Rp 4,9 triliun. Sekadar informasi, target penerbitan ST008 dari pemerintah memang sekitar Rp 5 triliun. Sementara masa penawaran ST008 masih berlangsung hingga Rabu (17/11).

Mitra distribusi juga kompak melaporkan target penjualan mereka tercapai. General Manager Divisi Wealth Management Bank Negara Indonesia (BNI) Henny Eugenia mengatakan hingga Jumat (12/11), pemesanan ST008 di BNI sudah mencapai Rp 600 miliar. Jumlah tersebut setara 120% dari target yang BNI sampaikan ke pemerintah.

BNI sendiri menyampaikan target internal penjualan ST008 yang mereka susun maksimal sebesar Rp 1 triliun. Artinya, realisasi saat ini baru sekitar 60% dari target internal. "Tapi meski minat dan likuiditas nasabah masih tinggi, terdapat pembatasan kuota nasional dari Kementerian Keuangan, berhubung telah tercukupinya pemenuhan APBN 2021," kata Henny, Jumat (12/11).

Henny menilai pembatasan kuota ini sebagai sikap pemerintah untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam hal pembiayaan APBN. Dengan begitu, surat berharga negara (SBN) selalu dikelola dengan baik dan nominal yang dikeluarkan sesuai keperluan. "Kebijakan jumlah kuota sepenuhnya kami serahkan kepada pemerintah sebagai pihak yang berwenang mengatur APBN," kata Henny.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha juga menyampaikan mengenai kuota penjualan ST008, pemerintah memang menerbitkan secara terbatas. Namun, Bank Mandiri berkomitmen untuk melakukan penjualan hingga akhir masa penjualan.

Rudi menyampaikan penjualan ST008 di Bank Mandiri hingga Jumat (12/11), mencapai Rp 803,62 miliar. Jumlah tersebut telah melampaui target sebelumnya, yaitu sebesar Rp 500 miliar.

Rudi mengatakan minat investor terhadap ST008 tinggi karena didorong kebijakan insentif pemerintah yang tertuang dalam PP No.91 Tahun 2021, terkait penurunan atas Pajak Penghasilan (PPh) terhadap bunga obligasi investor lokal menjadi 10% dari tarif awal di 15%. "Insentif pajak tersebut tentunya menambah daya tarik investasi obligasi bagi masyarakat," kata Rudi, Minggu (14/11).

Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif turut membuat investor optimistis berinvestasi di ST008 yang memiliki tenor 2 tahun ini. Kupon ST008 ditetapkan sebesar 4,80% dengan jenis kupon mengambang atau floating with floor sebesar 130 bps di atas suku bunga BI.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Erajaya Swasembada (ERAA) Setrum Bisnis Mobil Listrik
| Selasa, 01 Juli 2025 | 22:03 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Setrum Bisnis Mobil Listrik

Resmi memproduksi model XPeng X9 secara lokal dengan skema CKD di fasilitas baru PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta,

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

INDEKS BERITA

Terpopuler