Kurs Rupiah Sepekan Melemah Terkoreksi Ancaman Inflasi

Sabtu, 02 April 2022 | 04:40 WIB
Kurs Rupiah Sepekan Melemah Terkoreksi Ancaman Inflasi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terkoreksi dalam sepekan. Jumat (1/4), kurs spot rupiah turun tipis 0,05% ke Rp 14.370 per dollar Amerika Serikat (AS). Jika dihitung sepekan, penurunan rupiah mencapai 0,17%. Kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) juga turun tipis 0,05% ke Rp 14.364 per dollar AS dan melemah 0,16% dalam sepekan.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengungkapkan, sepekan terakhir rupiah cenderung tertekan karena katalis negatif wacana kenaikan harga bahan bakar dan kebutuhan pokok jelang Ramadan. Ini berpotensi memicu laju kenaikan inflasi dan melemahkan rupiah.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana menambahkan, sentimen dalam negeri sebenarnya bisa membuat rupiah mendapat angin segar. Sebab angka inflasi masih terjaga. Inflasi Indonesia di Maret 2022 sebesar 0,66% secara bulanan dan 2,64% secara tahunan.

Baca Juga: Rupiah Melemah di Akhir Perdagangan Jumat (1/4), Ini Sentimen Pemicunya

Sementara dari eksternal, Fikri bilang, Rusia tidak lagi terancam default karena rubel sudah diterima ekspor, seiring gencatan senjata antara Rusia dengan Ukraina. "Hanya saja, penguatan dollar AS dalam seminggu terakhir menjadi pemberat rupiah," kata dia, Jumat (1/4). 

Fikri bilang, pelaku pasar menantikan rilis data ketenagakerjaan AS. Menurut dia, rilis data ini akan berimplikasi ke arah kebijakan The Fed ke depan, sehingga menjadi data paling ditunggu. 

Secara eksternal, pernyataan pejabat The Fed yang akan memberlakukan kebijakan moneter agresif membuat dollar menguat. "Data ketenagakerjaan AS akan menentukan pergerakan dollar AS dan sikap The Fed berikutnya," kata Andian, Jumat (1/4).

Sepekan ke depan, Andian meyakini kurs rupiah akan berada di kisaran Rp 14.325-Rp 14.550 per dollar AS. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor Turut Melemah Tipis ke Rp 14.364 Per Dolar AS Pada Jumat (1/4)

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA