Kurs Rupiah Tertekan Efek Data Ekonomi Amerika Serikat

Rabu, 17 November 2021 | 04:15 WIB
Kurs Rupiah Tertekan Efek Data Ekonomi Amerika Serikat
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang meningkat, menekan pergerakan rupiah pada Selasa (16/11). Arah gerak rupiah hari ini (17/11) akan bergantung data ekonomi AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menerangkan, dollar AS menguat terhadap mata uang utama dunia seiring naiknya aktivitas manufaktur pada November. Untuk hari ini, Rabu (17/11), dia menyebut risk on masih menyelimuti pasar. 

Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping membahas tentang kemerdekaan Taiwan. "Selain itu, pelaku pasar akan mencermati data retail sales dan industrial production per Oktober yang diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya," kata Josua, Selasa (16/11).

Baca Juga: Terseret penguatan dolar AS, rupiah spot ditutup melemah ke Rp 14.220 per dolar AS

Presiden Komisioner HFX Internasional Sutopo Widodo mengungkapkan, yield US Treasury yang meningkat juga mengerek dollar AS kemarin. Pada Rabu (17/11), menurut dia, pelaku pasar akan cenderung wait and see menantikan pernyataan dan sikap BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis.

"Pasar masih menunggu keputusan suku bunga BI pada Kamis (18/11). Rupiah akan bergerak flat seiring minimnya sentimen di pasar," kata Sutopo. Dia memperkirakan, rupiah hari ini (17/11) akan bergerak pada Rp 14.200-Rp 14.270. Sedangkan Josua memprediksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.200-Rp 14.300.

Selasa (16/11), rupiah di pasar spot melemah 0,13% di Rp 14.220. Sedangkan rupiah Jisdor melemah 0,04% di Rp 14.211.

Baca Juga: Rupiah berbalik melemah terhadap dolar AS pada Selasa (16/11) siang

Bagikan

Berita Terbaru

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:20 WIB

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026

PTPPdi 2026 bakal fokus pada pengembangan usaha proyek-proyek konstruksi, baik di segmen building, infrastruktur, maupun EPC

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

INDEKS BERITA

Terpopuler