Kutukan Untuk Sultan

Selasa, 26 April 2022 | 08:00 WIB
Kutukan Untuk Sultan
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak cerita dan lagu yang mengungkap betapa kaya dan indahnya bumi Indonesia ini. Menurut Ismail Marzuki, banyak raja kelana yang memuja Indonesia indah permai. Di tempat yang indah permai itu tentu saja penduduknya hidup makmur. 

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari kekayaannya. Ibarat kita tinggal di istana megah dan dipuja-puji tetangga sebagai orang kaya, tapi kita malah tidak senang dan jengah karena tidak pernah merasa kaya. Bahkan tidak juga merasa jadi penghuni asli istana megah itu.

Di saat semua negara di dunia ini kelabakan karena harga komoditas meroket, Indonesia sebenarnya sedang mendapat rezeki nomplok. Harga-harga komoditas yang jadi andalan ekspor, sebut saja yang terbesar, batubara dan CPO terus menanjak naik mencetak rekor. 

Kenaikan harga komoditas ekspor ini seharusnya menjadi kabar gembira. Neraca dagang dan neraca pembayaran negara kita yang dulu sering defisit, sekarang ini terus mencatatkan surplus. Kenaikan harga komoditas ini juga tentunya membuat perekonomian kita bisa tumbuh membaik. 

Sayangnya, kita tidak punya mekanisme perdagangan modern yang baik dan efisien. Kita bisa saja menjadi negara penghasil CPO terbesar di dunia, tapi pada waktu harga CPO naik, bukan senang, semua orang malah jadi pusing. 

Di kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan sistem informasi yang solid untuk bisa menyeimbangkan kebutuhan ekspor dan dalam negeri. Kebijakan yang dibuat harus bisa menciptakan ekosistem perdagangan yang sehat. Tidak membuat semua menjadi kusut, penuh represi dan ancaman.

Kita juga tidak bisa melihat semua masalah dari sisi demand konsumen, karena ada juga produsen, petani, pedagang, atau peternak dalam ekosistem perdagangan komoditas. 

Beberapa minggu ini mungkin baru ada kekisruhan di minyak goreng. Siapa yang tahu kekisruhan apa lagi yang akan terjadi gara-gara kenaikan harga-harga komoditas. Apalagi ada begitu banyak bahan kebutuhan pokok yang sangat tergantung komoditas impor.

Sebut saja jagung yang bisa merembet pada daging ayam dan telur; kedelai yang akan merembet pada tempe dan tahu; gandum yang akan merembet pada mie, roti, dan kue.  

Sudah saatnya kita membangun sistem perdagangan dalam negeri yang modern. Jangan sampai harga komoditas naik turun tak ada bedanya. Kita pun hanya jadi sultan yang mati kelaparan di istana sendiri.

Bagikan

Berita Terbaru

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah
| Jumat, 28 November 2025 | 07:30 WIB

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah

Saham emiten BUMN cenderung stagnan, bahkan terkoreksi dalam 1-2 tahun terakhir. Alhasil, saham emiten BUMN tak lagi jadi penopang laju IHSG​.

INDEKS BERITA

Terpopuler