Laba Bersih Kapuas Prima Coal Melejit 304,4%, Valuasi Harga Saham ZINC Jadi Menarik

Rabu, 23 Juni 2021 | 10:16 WIB
Laba Bersih Kapuas Prima Coal Melejit 304,4%, Valuasi Harga Saham ZINC Jadi Menarik
[ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC). DOK/ZINC]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) sukses membukukan kinerja keuangan yang kinclong di kuartal I-2021. Pertumbuhan kinerja yang signifikan terekam, baik di sisi pendapatan maupun laba bersih.

Walhasil, valuasi harga saham emiten yang bergerak di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena, itu jadi kian menarik.

Pada kuartal I 2021, penjualan ZINC melejit 36,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 228,4 miliar. Sementara laba bersihnya melambung 304,4% (yoy) menjadi Rp 64,6 miliar.

Pertumbuhan kinerja, terutama di sisi laba bersih telah membuat valuasi harga saham ZINC jadi kian menarik.

 

 

Merujuk pusat data Kontan, di harga penutupan kemarin (22/6) di Rp 143 per saham, price to book value (PBV) ZINC ada di level 4,21 kali.

Sebagai perbandingan, rata-rata PBV ZINC dalam lima tahun terakhir (2016-2020) ada di 11,26 kali.

Sedangkan price to earning ratio (PER) 2021 jika disetahunkan ada di 14,3 kali. Sementara PER rata-rata dalam periode 2016-2020 mencapai 83,57 kali.

Baca Juga: Buntut Gagal Bayar Utang, SRIL Didepak dari Sejumlah Indeks

Pada perdagangan hari ini (23/6) hinggal pukul 10:15 WIB, saham ZINC berada di Rp 143 per saham. 

Nah, hingga sepanjang tahun ini, manajemen PT Kapuas Prima Coal Tbk optimistis kinerjanya tetap terjaga positif. 

Target full year 2021 Rp 1,2 triliun >>>

Di sisi penjualan misalnya, manajemen ZINC mematok target bisa mencapai Rp 1,2 triliun. Sebagai perbandingan, penjualan ZINC tahun lalu hanya sekitar Rp 608 miliar saja.

Sejauh ini, asa untuk mencapai target tersebut masih terjaga. Ini seiring strategi perseroan terkait peningkatan kapasitas produksi sebesar 20%-30% hingga mencapai 564.000 ton konsentrat.

Direktur Independen PT Kapuas Prima Coal Tbk Padli Noor menyebut, sejauh ini permintaan masih terjaga seiring perbaikan ekonomi dan industri manufaktur, termasuk di negara tujuan ekspor.

"Hingga saat ini ZINC telah mengantongi kontrak penjualan konsentrat mencapai setengah kuota ekspor yang dimiliki,” ujarnya, dalam keterangan resmi (22/6).

Baca Juga: Amankan Produsen Lokal, Uni Eropa Memperpanjang Safeguard Baja Hingga Tiga Tahun

Untuk tahun 2021, ZINC memperoleh kuota ekspor konsentrat seng sebesar 46.000 ton dan ekspor konsentrat timbal sebanyak 17.500 ton. 

Di sisi lain, smelter timbal milik ZINC di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ditargetkan bakal beroperasi pada kuartal III-2021. Fasilitas pemurnian timbal pertama di Indonesia, itu juga akan berkontribusi terhadap kinerja ZINC tahun ini.

Khusus di kuartal I-2021, peningkatan penjualan tak lepas dari kenaikan kapasitas produksi yang dijalankan sejak akhir 2020. Serta kenaikan harga komoditas tambang yang diproduksi ZINC.

Merujuk laporan keuangan kuartal I-2021, penjualan konsentrat seng masih menjadi kontributor utama penjualan ZINC. Pertumbuhannya mencapai 35,6% (yoy) menjadi sekitar Rp 108,64 miliar. 

Sementara penjualan perak naik 19,5% (yoy) menjadi Rp 43,8 miliar. 

Baca Juga: Saham Farmasi Beterbangan Seiring Lonjakan Kasus Covid-19 RI yang Tembus Dua Juta

ZINC juga mendapat penghasilan dari penjualan konsentrat besi sebesar Rp 32,7 miliar. Pada kuartal I-2020, belum ada kontribusi dari komoditas ini terhadap penjualan ZINC.

Namun, penjualan konsentrat timbal (galena) mengalami penurunan 13,8% (yoy) menjadi Rp39,2 miliar. Sementara penjualan bijih besi turun 12,5% (yoy) menjadi Rp 3,9  miliar. 

Selanjutnya: Laba Bersih Sido Muncul Berpotensi Tembus Rp 1 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

Upaya Mitigasi Penurunan Margin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Upaya Mitigasi Penurunan Margin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menjalankan sejumlah inisiatif strategis seperti pengalihan gas ekspor ke domestik

INDEKS BERITA

Terpopuler