Lagi, Mitra Keluarga Gelar Buyback Saham MIKA Tahap Kedua, Anggarannya Rp 200 Miliar

Selasa, 14 September 2021 | 19:01 WIB
Lagi, Mitra Keluarga Gelar Buyback Saham MIKA Tahap Kedua, Anggarannya Rp 200 Miliar
[ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga di Depok, Jawa Barat, Kamis (5/3/2015). KONTAN/Baihaki]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk tampaknya belum puas dengan pergerakan harga saham MIKA pada periode buyback yang berakhir hari ini.

Dus, manajemen emiten pemilik rumah sakit (RS) Mitra Keluarga itu kembali menggelar buyback saham MIKA tahap kedua. 

Periode pelaksanaannya berlangsung selama tiga bulan, dimulai sejak 15 September 2021 hingga 14 Desember 2021.

Pada buyback tahap kedua ini, perkiraan saham yang akan dibeli kembali maksimal Rp 200 miliar, dengan jumlah saham maksimum 80 juta sham.

"Perseroan membatasi harga pembelian saham maksimum Rp 2.500 per saham," kata Joyce V Handajani, Direktur PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk dalam keterbukaan informasi Selasa (14/9).

Baca Juga: Emiten Rumah Sakit SAME Mulai Borong Saham RSGK Secara Bertahap, Harganya di Rp 1.720

Menurut Joyce, buyback ini diharapkan dapat menstabilkan harga saham MIKA dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Selain itu untuk memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham secara fundamental.

Pada buyback sebelumnya yang berlangsung sejak 23 Agustus 2021 hingga 14 September 2021, MIKA berhasil membeli kembali 48.060.300 saham senilai sekitar Rp 112,92 miliar.

Buyback yang telah dilakukan sejatinya cukup efektif mengangkat harga saham MIKA. Pada rentang waktu 23 Agustus 2021 hingga 14 September 2021, harga saham MIKA berhasil menguat 130 poin, atau mencapai 5,68%.

Selanjutnya: Membaca Peta Bisnis Rumah Sakit, Penguasanya Bukan SILO, HEAL, MIKA Apalagi SAME

 

Bagikan

Berita Terbaru

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (10/11) dari Sejumlah Analis
| Senin, 10 November 2025 | 06:53 WIB

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (10/11) dari Sejumlah Analis

Investor harus mewaspadai aksi profit taking dari investor jangka pendek. Diharapkan aksi inflow masih terjadi di awal pekan ini. 

Pro-Kontra Usulan Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional
| Senin, 10 November 2025 | 06:36 WIB

Pro-Kontra Usulan Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional

Diketahui, pemerintah masih menggodok 40 nama yang diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Aturan Baru Skema Pembiayaan Sedang Digodok
| Senin, 10 November 2025 | 06:31 WIB

Aturan Baru Skema Pembiayaan Sedang Digodok

Presiden Prabowo telah menerbitkan Inpres Nomor 17 Tahun 2025 pada 22 Oktober 2025 untuk menyokong Koperasi Merah Putih.

Memacu Budi Daya Perikanan Darat
| Senin, 10 November 2025 | 06:28 WIB

Memacu Budi Daya Perikanan Darat

Hingga awal Novermber tahun ini perkembangan pembangunan 100 Kampung Nelayan telah mencapai 20%-30%.

Danantara Rancang Bujet 18 Proyek Hilirisasi
| Senin, 10 November 2025 | 06:24 WIB

Danantara Rancang Bujet 18 Proyek Hilirisasi

BPI Danantara menjamin pendanaan proyek hilirisasi sektor strategis tidak ada masalah dan sesuai rencana

Genjot Produksi Tembaga, Merdeka Copper Gold (MDKA) Ekspansi Area Tambang
| Senin, 10 November 2025 | 06:22 WIB

Genjot Produksi Tembaga, Merdeka Copper Gold (MDKA) Ekspansi Area Tambang

Proyek Tambang Tembaga Tujuh Bukit diperkirakan dapat memproduksi 115.000-120.000 ton tembaga per tahun, terbesar ketiga di Indonesia.

Ada Layanan Bagi Korporasi, Transaksi BI-Fast Semakin Melesat
| Senin, 10 November 2025 | 06:20 WIB

Ada Layanan Bagi Korporasi, Transaksi BI-Fast Semakin Melesat

Volume  transaksi layanan BI-Fast sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini sudah mencapai 3,41 miliar. ​

Industri Alat Berat Masih Andalkan Pertambangan
| Senin, 10 November 2025 | 06:19 WIB

Industri Alat Berat Masih Andalkan Pertambangan

Untuk menyiasati tantangan ke depan, sejumlah emiten alat berat mulai diversifikasi segmen penjualan

Emiten Berharap Meraup Cuan dari Buyback Saham
| Senin, 10 November 2025 | 06:17 WIB

Emiten Berharap Meraup Cuan dari Buyback Saham

Emiten menyiapkan dana jumbo untuk melaksanakan aksi buyback saham. Lewat aksi korporasi ini, emiten berharap kepercayaan investor meningkat.

Pelaku Industri Elektronik Memerlukan Insentif Fiskal
| Senin, 10 November 2025 | 06:16 WIB

Pelaku Industri Elektronik Memerlukan Insentif Fiskal

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, lebih dari dua pertiga kebutuhan komponen elektronik domestik masih dipenuhi dari luar negeri.

INDEKS BERITA

Terpopuler