Lagi, Soal Literasi

Senin, 31 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Lagi, Soal Literasi
[]
Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sela-sela kegiatan Bulan Iklusi Keuangan (BIK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022. Kabar baik, angka inklusi dan literasi keuangan nasional meningkat cukup pesat. 

Inklusi keuangan nasional, kini, telah mencapai 85,10% atau meningkat 8,91% poin jika dibandingkan hasil survei 2019.

Pencapaian ini sejalan dengan hasil Survei Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang diumumkan Juli 2021 lalu. Waktu itu, jumlah penduduk dewasa yang mengakses produk keuangan formal telah mencapai  83,6%. 

Digitalisasi akses produk finansial yang meningkat drastis selama pandemi menjadi pendorong utama inklusi keuangan negeri kita. Melihat tren ini, target inklusi keuangan 90% pada 2024 yang dimandatkan Presiden Jokowi kepada Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) pasti tercapai. Tinggal 4,9% pon lagi!

Namun, DNKI yang memayungi belasan kementerian dan Lembaga – termasuk OJK—harus berjuang lebih keras untuk meningkatkan angka literasi keuangan. 

Memang, hasil survei yang sama menunjukkan tingkat literasi keuangan telah mencapai 49,68% atau naik 11,65% poin dari 2019.

Pencapain ini layak diapresiasi. Tapi, sesilih (gap) antara  angka inklusi dan literasi masih lebar, yaitu 35,42%. Angka ini hanya menyusut tipis, 2,74% poin, dari gap tahun 2019 yang masih 38,16%.

Mengutip istilah resmi pemerintah, literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.

Ringkasnya orang yang melek finansial (well literate) tidak hanya dapat mengakses, tetapi juga memahami dan terampil memilah produk finansial untuk mencapai tujuan mereka.      

Tanpa literasi yang cukup, masyarakat tak akan memetik manfaatkan yang maksimal dari produk-produk finansial. Minimnya literasi juga sering menjadi pintu awal penipuan berkedok produk-produk finansial.

Harap dicatat, tingkat inklusi finansial boleh tinggi, tapi, di sisi lain, praktik-praktik penipuan investasi juga kian marak. Dalam  periode 10 tahun sampai akhir 2021, nilai kerugian investasi bodong telah mencapai Rp 117,4 triliun. 

Mari lebih bersemangat meningkatkan literasi finansial masyarakat. Menarik jika selain BIK ada gelaran Bulan Literasi Keuangan. Ukuran kesuksesannya bukan jumlah rekening tapi tingkat melek finansial

Bagikan

Berita Terbaru

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing
| Kamis, 11 Desember 2025 | 19:52 WIB

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing

PT Bahtera Bintang Nusantara menjual seluruh 64.425.000 saham KETR yang dimilikinya pada periode 3–8 Desember 2025.

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

INDEKS BERITA

Terpopuler