Berita Global

Laju Pertumbuhan Melambat, Kepemilikan Asing atas Obligasi China Cetak Rekor Baru

Selasa, 07 September 2021 | 14:14 WIB
Laju Pertumbuhan Melambat, Kepemilikan Asing atas Obligasi China Cetak Rekor Baru

ILUSTRASI. Shenzhen Stock Exchange, Shenzhen, Provinsi Guangdong, China, 2 Desember 2020.

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Pertumbuhan kepemilikan investor global atas obligasi pemerintah China (CGB) berlanjut hingga Agustus. Data resmi yang dipublikasikan Senin (6/9), memperlihatkan, nilai kepemilikan memperbarui rekor tertinggi untuk bulan kelima berturut-turut, kendati laju kenaikan melambat seiring dengan penurunan premi imbal hasil.

Investor asing memegang CGB senilai 2,2 triliun yuan, atau setara Rp 4.843,19 triliun per akhir Agustus, menurut catatan lembaga penyimpan data pasar obligasi antar bank, China Central Depository & Clearing Co atau CCDC. Itu merupakan nilai tertinggi sepanjang masa, dan naik 0,8% dari bulan sebelumnya.

Kepemilikan asing atas obligasi kebijakan keuangan, yang diterbitkan otoritas moneter China, mencapai 1,05 triliun yuan atau setara Rp 2.311,52 triliun. Itu juga rekor tertinggi, dan naik sekitar 0,8% dari posisi per akhir Juli.

Kepemilikan asing atas obligasi pemerintah daerah melonjak hingga 60% dari bulan sebelumnya mencapai posisi tertingginya yaitu 9,45 miliar yuan (Rp 20,8 triliun). Jika diukur sepanjang tahun ini, pertumbuhan kepemilikan asing mencapai 183%.

Baca Juga: Bitcoin jadi alat pembayaran sah di El Savador, IMF dan World khawatir

Total kepemilikan asing atas obligasi yang diselesaikan melalui CCDC berjumlah 3,41 triliun yuan (Rp 7.506,94 triliun), atau naik 0,9% pada bulan tersebut, data menunjukkan. Data pasar antar bank bulanan tambahan dari Shanghai Clearing House belum tersedia.

Kendati masih meningkat, pertumbuhan kepemilikan investor asing melambat karena selisih antara imbal hasil obligasi China bertenor 10 tahun dengan imbal hasil treasury berjangka sama menyempit sekitar 10 basis poin sepanjang Agustus.

Spread itu mungkin semakin tipis, mengingat bank sentral China diperkirakan akan melonggarkan kebijakan moneternya untuk mengatasi ekonomi yang melambat. Di saat yang sama, The Fed juga bersiap untuk mengurangi stimulus, namun tidak dalam bentuk pemangkasan bunga.

CGB ditetapkan untuk dimasukkan dalam unggulan penyedia indeks FTSE Russell World Government Bond Index (WGBI) selama 36 bulan dari akhir Oktober, sebuah langkah yang diperkirakan akan menarik miliaran dolar ke pasar obligasi terbesar kedua di dunia.

Selanjutnya: Asosiasi Industri Pelayaran Global Mengusulkan Skema Retribusi atas Emisi Karbon

 

 

Terbaru