Lantaran Banyak Permintaan, Muncul Kopi Wine Abal-Abal

Minggu, 21 Februari 2021 | 08:05 WIB
 Lantaran Banyak Permintaan, Muncul Kopi Wine Abal-Abal
[]
Reporter: Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mau coba kopi wine, Pak?" tanya seorang teman. Dengan senang hati saya menyambut tawaran itu. Tetapi dalam seruputan pertama, saya langsung curiga. Aroma alkohol dalam seduhan kopi ini terlalu kuat, dan bukan aroma khas hasil fermentasi kulit buah.

Kopi wine tercipta, karena ketidak sengajaan. Dalam paska panen natural, buah kopi (coffee berry) yang sudah berwarna merah, dijemur utuh dalam hamparan tipis agar cepat kering. Biasanya dalam tiga sampai lima hari buah kopi kering. Kadang untuk menghemat tempat, hamparan itu dipertebal. Otomatis jangka waktu penjemuran makin panjang, sampai satu minggu atau lebih. Karena tak segera kering, gula dalam kulit buah (pulp) terfermentasi oleh kapang Saccharomyces cerevisiae (yeast), hingga menjadi alkohol. Aroma alkohol diserap biji kopi, hingga hasil seduhannya akan beraroma wine.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Badai PHK Belum Mereda, Jamsotek Kian Waspada
| Jumat, 14 Maret 2025 | 02:50 WIB

Badai PHK Belum Mereda, Jamsotek Kian Waspada

Dengan kondisi ekonomi yang menantang, BPJS Ketenagakerjaan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi klaim 

Pada 2025, Emiten Farmasi Kejar Target Pertumbuhan Laba
| Jumat, 14 Maret 2025 | 02:45 WIB

Pada 2025, Emiten Farmasi Kejar Target Pertumbuhan Laba

Ketatnya persaingan tak membuat sejumlah emiten farmasi mengerem target pertumbuhan bisnisnya di tahun ini.​

Dikepung Sentimen Negatif, Emiten Semen Belum Kokoh Pada 2025
| Jumat, 14 Maret 2025 | 02:35 WIB

Dikepung Sentimen Negatif, Emiten Semen Belum Kokoh Pada 2025

Pelemahan daya beli masyarakat masih jadi tantangan utama bagi emiten produsen semen di tahun 2025. ​

Jeli Memilih Saham Multibagger Penebar Cuan Besar
| Jumat, 14 Maret 2025 | 02:15 WIB

Jeli Memilih Saham Multibagger Penebar Cuan Besar

Sejumlah saham di kategori multibagger pada 2024, kini berbalik melemah. Investor disarankan cermat jika berinvestasi pada saham multibagger.​

Ada Dividen Jumbo di Saat Pasar Saham Lesu, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 14 Maret 2025 | 02:05 WIB

Ada Dividen Jumbo di Saat Pasar Saham Lesu, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pergerakan IHSG diproyeksi masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini. Simak rekomendasi saham dari analis untuk trading hari ini.

Menakar Prospek Indosat (ISAT) Seiring Rumor Divestasi Bisnis Fiber
| Kamis, 13 Maret 2025 | 22:33 WIB

Menakar Prospek Indosat (ISAT) Seiring Rumor Divestasi Bisnis Fiber

Sejumlah aset manajer global, I Squared Capital dan Macquarie, menjadi bidders transaksi yang diperkirakan mencapai US$ 1 miliar tersebut.

10 Manajer Investasi Terbesar per Februari 2025
| Kamis, 13 Maret 2025 | 17:41 WIB

10 Manajer Investasi Terbesar per Februari 2025

Manulife Aset Manajemen Indonesia menjadi manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar per Februari 2025 menurut data OJK. 

Ekosistem Kendaraan Listrik Terganjal Pengelolaan Limbah Baterai
| Kamis, 13 Maret 2025 | 15:59 WIB

Ekosistem Kendaraan Listrik Terganjal Pengelolaan Limbah Baterai

Merujuk studi Institute for Essensial Services Reform (IESR), diperkirakan pada 2030, Indonesia akan memiliki sekitar 12 GWh potensi baterai bekas

Daaz Bara Lestari (DAAZ) Berencana Mengakuisisi Perusahaan Afiliasi Hauling Batubara
| Kamis, 13 Maret 2025 | 15:38 WIB

Daaz Bara Lestari (DAAZ) Berencana Mengakuisisi Perusahaan Afiliasi Hauling Batubara

Rencana akuisisi yang dilakukan DAAZ merupakan transaksi afiliasi karena Pratama Nusa Sentosa juga bagian dari Grup Asserra.

Sepak Terjang Hendro Gondokusumo Membangun Kerajaan Properti dengan Bendera Intiland
| Kamis, 13 Maret 2025 | 14:48 WIB

Sepak Terjang Hendro Gondokusumo Membangun Kerajaan Properti dengan Bendera Intiland

Hendro Gondokusumo lahir di Batu-Malang pada 1950 dari keluarga keturunan Tionghoa bermarga Hokkian. Ia meninggal pada 13 Maret 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler