Larangan Ekspor Nikel Justru Mengancam Keberlangsungan Pembangunan Smelter

Jumat, 23 Agustus 2019 | 06:55 WIB
Larangan Ekspor Nikel Justru Mengancam Keberlangsungan Pembangunan Smelter
[ILUSTRASI. Bijih nikel di peleburan milik Antam]
Reporter: Ika Puspitasari, Pratama Guitarra | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mempercepat pelarangan ekspor mineral mentah (ore) khususnya nikel memantik keriuhan. Jika aturan itu berlaku, Asosiasi Pertambangan Nikel Indonesia (APNI) yakin akan banyak pertambangan nikel yang tutup.

Tidak hanya pertambangan saja, pengembang pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) juga bakal mangkrak. Pasalnya, biaya pengembangan smelter selama ini masih ditopang dari penjualan ekspor nikel ore.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Imbas Pemangkasan Anggaran, Proyek Emiten Jalan Tol Terancam Macet
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:30 WIB

Imbas Pemangkasan Anggaran, Proyek Emiten Jalan Tol Terancam Macet

Prospek emiten jalan tol di tahun 2025 dibayangi beragam sentimen negatif. Salah satunya dari efisiensi anggaran pemerintah.

Okupansi Pusat Perbelanjaan Metropolitan Land (MTLA) Capai 90%
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:30 WIB

Okupansi Pusat Perbelanjaan Metropolitan Land (MTLA) Capai 90%

Bahkan untuk unit Metropolitan Mall Bekasi dan Metropolitan Mall Cileungsi okupansinya hampir mencapai 99%.

Dorong Bisnis Paylater, Multifinance Genjot Jumlah Merchant
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:15 WIB

Dorong Bisnis Paylater, Multifinance Genjot Jumlah Merchant

Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dari perusahaan pembiayaan diyakini masih akan moncer pada tahun ini.

Atur Ulang Strategi Investasi Agar Meraih Rezeki
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:05 WIB

Atur Ulang Strategi Investasi Agar Meraih Rezeki

Merancang strategi investasi di instrumen saham di tengah volatilitas indeks harga saham gabungan (IHSG). 

Musim Semi TUKS-Tersus, Berkah atau Musibah?
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:04 WIB

Musim Semi TUKS-Tersus, Berkah atau Musibah?

Pemerintah perlu mempertimbangkan moratorium izin TUKS-Tersus agar sektor usaha yang satu ini tidak saling mencekik di antara pelakunya.

Jalan Berat Mencapai Target Penerimaan Pajak
| Selasa, 25 Februari 2025 | 05:00 WIB

Jalan Berat Mencapai Target Penerimaan Pajak

Realisasi penerimaan pajak pada bulan Januari 2025 dikabarkan merosot alias turun hingga Rp 70 triliun

IHSG Turun ke 6.749, Saham DCII Top Leader, BREN Top Laggard
| Selasa, 25 Februari 2025 | 04:55 WIB

IHSG Turun ke 6.749, Saham DCII Top Leader, BREN Top Laggard

IHSG melemah 0,78% atau 53,4 poin ke 6.749,60 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/2).

Bullion Bank Era Baru Bisnis Emas Kala Harga Melesat
| Selasa, 25 Februari 2025 | 04:25 WIB

Bullion Bank Era Baru Bisnis Emas Kala Harga Melesat

Kehadiran bullion bank akan meningkatkan konsumsi emas ritel dan mendorong pertumbuhan bisnis dengan value added Rp 30 triliun-Rp 50 triliun.

Krakatau Steel (KRAS) Menggenjot Produksi Baja
| Selasa, 25 Februari 2025 | 04:25 WIB

Krakatau Steel (KRAS) Menggenjot Produksi Baja

Manajemen KRAS berharap dapat memenuhi kebutuhan baja domestik, khususnya pemenuhan permintaan baja dalam negeri.

Tujuh BUMN Resmi Jadi Anggota Danantara, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 25 Februari 2025 | 03:30 WIB

Tujuh BUMN Resmi Jadi Anggota Danantara, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah pelemahan IHSG, pelaku pasar disarankan untuk melakukan trading cepat. Berikut beberapa saham emiten yang direkomendasi analis: ​

INDEKS BERITA

Terpopuler