Lebih Aman dan Cuan dengan Big Caps

Kamis, 14 September 2023 | 09:55 WIB
Lebih Aman dan Cuan dengan Big Caps
[ILUSTRASI. Pegawai mengamati pergerakan saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta.Tribunnews/Jeprima]
Reporter: Yuliana Hema | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen eksternal cukup mendominasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saham-saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps bisa menjadi pilihan investasi di sisa tahun ini.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Rio Febrian mengatakan, salah satu sentimen yang masih menjadi perhatian pasar adalah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Jika pada FOMC 1920 September 2023 nanti The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, maka tingkat fed rate akan sama besar dengan BI 7-day reverse repo rate di 5,75%.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis Pada Kamis (14/9) Pagi Setelah Turun 3 Hari

"Hal ini menyebabkan return investasi di Amerika Serikat lebih menarik daripada dalam negeri. Ditambah nilai tukar rupiah yang terus melemah," kata Rio kepada KONTAN, Rabu (13/9).

Di tengah tekanan yang ada, saham-saham big cap yang tahan banting bisa menjadi pilihan. Apalagi sejak berlakunya ketetapan auto rejection simetris, risiko investor semakin tinggi.

Rio mengatakan, saham big cap bisa menjadi pilihan karena kebanyakan saham berkapitalisasi pasar besar cenderung likuid. Kondisi ekonomi Indonesia yang makin ekspansif juga akan mendorong kinerja para emiten.

Setali tiga uang, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menjelaskan, saham big caps bisa dilirik, tapi akan lebih baik investor menunggu harga sahamnya terkoreksi dahulu.

Valuasi saham

Yang perlu dicermati juga, beberapa saham big caps sudah memiliki valuasi mahal. Contohnya, saham-saham perbankan besar, seperti PT BBCA, BBRI, BMRI dan BBCA. Kendati begitu, bukan berarti saham-saham ini tak layak beli.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto mengatakan, valuasi saham perbankan sudah di atas rata-rata valuasi lima tahun.

"Jadi tidak bisa dikatakan masih murah, tapi empat big banks masih menjadi saham unggulan karena memiliki kinerja yang paling kuat dan konsisten jangka panjang," jelas Pandhu.

Baca Juga: IHSG Menguat Pada Kamis (14/9) Pagi, Sejumlah Saham Berpotensi Rebound

Martha juga sepakat, saham big caps yang layak dikoleksi adalah saham perbankan. Dia juga melihat beberapa saham komoditas big caps sudah terkoreksi cukup banyak. Hanya saja, jika memilih saham komoditas, sebaiknya lebih selektif dan mengutamakan emiten yang punya kinerja solid.

Untuk saham bank, Martha menjagokan saham BMRI dengan target harga Rp 6.300 dan BBCA Rp 10.100.

Investor juga bisa membandingkan valuasi saham dengan price to earning ratio (PER) sektoral. Rio mencontohkan, PER sektor keuangan mencapai 15,98 kali. PER saham BBRI, BMRI, dan BBNI masih berada di bawah angka itu. Sehingga, saham-saham ini masih menarik dikoleksi.

Rio menambahkan, saham big caps lainnya yang masih murah adalah ASII dan UNTR yang masih memiliki PER di bawah sektor perindustrian sebesar 10,14 kali. Saham ADRO ITMG juga masih lebih rendah dari PER sektor energi 7,08 kali.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler