Lelang SUN Kembali Dibanjiri Peminat

Rabu, 24 April 2019 | 05:50 WIB
Lelang SUN Kembali Dibanjiri Peminat
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berhasil meraup dana Rp 23,40 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 41,76 triliun pada lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (23/4). Pasar obligasi domestik yang lebih stabil membuat penawaran masuk di lelang kali ini masih tergolong tinggi.

Sebagai perbandingan, pada lelang SUN sebelumnya tanggal 9 April lalu, nilai penawaran yang masuk hanya mencapai Rp 31,84 triliun. Alhasil, nominal yang dapat diserap pemerintah pada lelang sebelumnya juga lebih rendah, yakni Rp 15,72 triliun.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan, efek kelangsungan pemilu cukup mempengaruhi minat investor pada lelang SUN hari ini. Apalagi, keberadaan agenda politik nyatanya tidak berdampak negatif bagi pergerakan yield SUN di pasar sekunder.

Lihat saja yield SUN seri acuan 10 tahun, yakni SUN seri FR0078, masih bergerak di kisaran 7,5%.

Selain yield SUN acuan yang masih stabil pasca pemilu, nilai tukar rupiah pun masih bergerak di kisaran yang aman bagi para investor. Kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot masih stabil di Rp 14.080 per dollar Amerika Serikat (AS).

Di samping itu, investor juga merasa nyaman mengikuti lelang lantaran sentimen negatif global terbilang minim dalam beberapa hari terakhir. "Kondisi global relatif stabil walau masih ada ancaman dari tren kenaikan harga minyak mentah dunia," kata Fikri, Selasa (23/4).

Tenor primadona

Jika ditelusuri, investor terlihat sudah mulai berani masuk ke seri-seri SUN bertenor panjang. Lihat saja, seri FR0079 yang jatuh tempo pada 15 April 2039 memperoleh penawaran masuk terbesar. Seri ini mencetak penawaran sebesar Rp 6,26 triliun. Padahal, seri SPN12200106 yang jatuh tempo pada 6 Januari 2020 hanya memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 5,02 triliun.

Menurut Fikri, selain didorong oleh stabilnya kondisi pasar obligasi Indonesia, perilaku investor juga mempengaruhi tingginya nilai penawaran masuk di seri tenor panjang.

Dalam hal ini, sebagian investor berusaha memaksimalkan peluang return yang lebih tinggi dari surat utang seri bertenor panjang. "Kupon di masa depan kemungkinan bisa lebih rendah seiring tekanan global yang juga makin rendah," jelas dia.

Sebagai informasi, usai menggelar lelang SUN, pemerintah akan melaksanakan lelang Sukuk Negara pada Selasa (30/4) pekan depan.

Bagikan

Berita Terbaru

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

INDEKS BERITA

Terpopuler