Berita Bisnis

Lewat Inovasi Berbasis Digital, MIS Group Perkuat Eksistensi Bisnis

Kamis, 06 Februari 2020 | 10:22 WIB
Lewat Inovasi Berbasis Digital, MIS Group Perkuat Eksistensi Bisnis

ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Merangkul Masa Depan Digital Yang Cerdas

Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Multi Inti Sarana Group (MIS Group) menunjukkan kepiawaiannya beradaptasi dengan perubahan zaman. Lewat PT Multi Inti Digital Bisnis (MDB) yang merupakan salah satu perusahaan miliknya, MIS Group menawarkan aneka bisnis dengan penerapan teknologi informasi terkini.

MDB menaungi lima anak perusahaan. Mereka terdiri dari PT Multi Inti Digital Transportasi (Capsule Bus); PT Multi Inti Digital Lestari (eRecycle); PT Sistim Digital Loyalti Indonesia (PrivilegeID); PT Sistim Digital Transaksi Indonesia (coopRASI); dan PT Multi Inti Digital Logistik (Digital Logistics).

Tedy Agustiansjah, Chairman MIS Group mengatakan, pihaknya fokus saat beradaptasi dengan era digitalisasi. Puluhan tenaga pemrograman direkrut oleh MIS Group, guna mewujudkan hal tersebut.

"MDB Innovation Center terletak di Menara Astra. Ada sekitar 90 orang programmer yang kami miliki," tutur Tedy, belum lama ini kepada KONTAN. Lewat tenaga handal tersebut, kelima perusahaan di bawah naungan MDB, berkreasi.

Berikut ini sedikit gambaran mengenai kelima bisnis digital MIS Group tersebut.

Pertama yakni PT Multi Inti Digital Transportasi dengan produk capsule bus. Capsule Bus merupakan transportasi massal berbasis aplikasi online.

Cukup dengan menggunakan uang elektronik, masyarakat sudah dapat menikmati layanan bus aman dan nyaman. Tedy bilang, kota Jambi merupakan kota pertama, pilot project, peluncuran Capsule Bus yang diluncurkan pada hari sumpah pemuda, 28 Oktober 2019.

"Target di Jambi seluruhnya nanti ada 200 unit bus. Di akhir 2019 tercapai 50 unit," ujar Tedy. Fasilitas yang ditawarkan terbilang komplet. Sebut saja layanan Capsul Plus untuk penyandang disabilitas dan Capsule Care berupa unit ambulans bagi keadaan darurat. Selain itu masih teredia fasilitas charger, CCTV, dan free WiFi pada unit Capsule Bus.

Kedua, PT Multi Inti Digital Lestari dengan layanan eRecycle. eRecycle dibuat guna memperkuat model manajemen limbah yang ada secara mandiri oleh masyarakat. eRecycle mengajak bank-bank sampah yang ada, termasuk masyarakat umum dan organisasi-organisasi lainnya, untuk bergabung dan mengelola limbah dengan memanfaatkan teknologi digital.

Selama ini pengelolaan limbah secara mandiri belum banyak tersentuh teknologi khususnya digital dan masih menggunakan cara-cara konvensional. Menariknya, masyarakat akan mendapat imbalan, dengan menjual sampahnya ke eRecycle.

eRecycle akan berfokus untuk mengelola limbah anorganik atau limbah padat seperti plastik, kertas, logam, dan lain-lain. Namun di awal masa operasionalnya eRecycle mencoba mengelola limbah plastik lebih dahulu.

Masyarakat yang ingin mencoba, hanya tinggal mengunduh aplikasi eRecycle tersebut. Penggunaannya pun cukup sederhana, apalagi armada eRecycle akan mengambil sampah tersebut langsung ke rumah konsumen.

Kemudian yang ketiga adalah PT Sistim Digital Loyalti Indonesia yang mengedepankan produk PrivilegeID. PrivilegeID merupakan transformasi dari program terdahulunya bernama Pracico Privilege.

Pracico Privilege sendiri awalnya merupakan customer reward (loyalty) program yang diperuntukkan bagi anggota Kospin Pracico yang dikemas dalam bentuk aplikasi digital. Asyiknya, para anggota Pracico Privilege ini diberikan fasilitas menikmati kenyamanan airport lounge secara gratis di jaringan airport lounge yang telah bekerja sama di Indonesia dan Singapura.

Seiring waktu, MIS Group meluncurkan PrivilegeID guna memberikan layanan yang lebih menarik, fleksibel, sehingga dapat diimplementasikan sebagai program customer reward untuk pelbagai model bisnis.

Dibandingkan dengan program pendahulunya, Pracico Privilege, PrivilegeID tampil dengan desain lebih eksklusif dan fitur terbaru. Bahkan PrivilegeID memberikan akses bagi para anggotanya menginap gratis di hotel-hotel pilihan dengan menukarkan sejumlah Privilege Point yang dimiliki.

Platform terbaik

Inovasi digital MIS Group selanjutnya bernama coopRASI, yang dioperasionalkan oleh PT Sistim Digital Transaksi Indonesia. coopRASI merupakan core system dan mobile application yang memudahkan proses transaksi digital koperasi.

Inovasi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan koperasi digital, namun juga menchant-merchant dalam bertransaksi online kapan dan di mana saja.

Tedy bercerita, coopRASI adalah satu platform yang menghubungkan seluruh koperasi simpan pinjam di Indonesia.

"Dengan platform coopRASI, satu anggota koperasi di satu tempat bisa mentransfer uang ke anggota koperasi lainnya tanpa melalui bank," imbuh Tedy.

Itu sebabnya, lanjut Tedy, platform ini menyabet juara I pada Hari Koperasi Nasional tahun 2019 lalu sebagai platform terbaik.  Adapun koperasi afiliasi MIS Group menyabet juara II, untuk katagori koperasi.

"Dengan satu platform, kami menjawab revolusi 4.0 di dunia perkoperasian," kata Tedy.

Adapun Inovasi digital selanjutnya adalah PT Multi Inti Digital Logistik lewat layanan digital logistics. Inovasi digital logistics menawarkan paket komplet bagi para pelaku industri logistik di Indonesia. Sebut saja logistics software as a service, logistics consulting service, dan logistics managed service.

Empat Pilar Bisnis

Sebagai gambaran, selain MDB dengan pengembangan inovasi digitalnya, MIS Group juga masih memiliki tiga pilar bisnis utama lainnya. Mereka adalah Multi Inti Transport (MIT), PT Multi Inti Resources Sejahtera (MIRS), dan Multi Usaha Syariah.

Berikut ini adalah sedikit uraian mengenai tiga pilar bisnis MIS Group selain MDB. Pertama adalah Multi Inti Transport (MIT). MIT adalah perusahaan jasa transportasi darat yang berdiri sejak tahun 2011.

Jasa kendaraan yang disediakan terdiri dari: passenger car; bus pariwisata (bus premium); luxurious bus; dan commercial vehicle.   

Tedy mengatakan, di era e-commerce ini, bisnis MIT kian berkembang karena kebutuhan pengiriman barang semakin besar.  "Kami menyediakan kendaraan logistik, yang banyak dipakai oleh Tokopedia dan JNE," beber Tedy.

Secara total, MIT memiliki lebih dari 500 unit kendaraan. Tahun 2020 ini, Tedy memproyeksikan kendaraan MIT akan bertambah dua kali lipat. Selain karena perkembangan e-commerce, perusahaan-perusahaan besar lebih suka menyewa mobil kendaraan dinas bagi manajemennya. Cukup banyak perusahaan nasional dan multinasional yang menjadi konsumen MIT.

Selanjutnya adalah PT Multi Inti Resources Sejahtera (MIRS). MIRS memfokuskan usahanya pada pengoperasian kapal isap produksi untuk penambangan timah lepas pantai melalui kerjasama kemitraan dengan PT Timah Tbk (TINS) di Bangka Belitung.

"Sekarang kami punya dua kapal. Kami berencana mau menambah tiga kapal lagi dan sedang proses negosiasi," ujar Tedy. 

Memang, seluruh kapal yang dimilikinya, bukan kapal baru. Meski bukan kapal baru, namun MIS Group memiliki workshop guna memperbaiki dan merawat armada kapal milik mereka. MIS Group pun sejak 14 November 2019 sudah memulai pembangunan dock kapal yang diperkirakan selesai akhir semester I 2020.

Operasional kapal isap tersebut, diakui Tedy memang sangat menguntungkan. "Antara biaya dan revenue itu bisa 300%-nya. Kami operasikan satu kapal, biaya sebulan Rp 1,5 miliar, dan bisa menghasilkan pendapatan Rp 5 miliar," ucap Tedy.

Rata-rata, lanjut Tedy, MIS Group bisa produksi 30 ton timah per bulan.

Sedangkan pilar bisnis yang terakhir adalah Multi Usaha Syariah (MUS). Hingga kini, MUS memiliki empat anak usaha, yakni Multi Lab Halal Indonesia (MLHI), Multi Kuliner Halal Indonesia (MKHI), Multi Toko Halal Indonesia (MTHI) dan Multi Produk Halal Indonesia (MPHI).

Keempat perusahaan itu memiliki keunikan bisnis tersendiri. Satu di antaranya adalah Multi Kuliner Halal Indonesia (MKHI).Bisa dibilang, ini merupakan konsep smart international halal food court pertama di Indonesia, bahkan dunia.

Tedy mengatakan, MKHI akan mengembangkan food court halal. Proyek pertama akan ada di Jakarta. "Konsumen dapat menikmati kenyamanan melakukan order makanan dan minuman serta melakukan pembayaran cashless payment hanya melalui layar digital di meja," imbuh Tedy.

Terbaru