LG Chem Ltd dan LG Electronics Gotong-royong Menanggung Biaya Recall US$ 1,2 Miliar

Selasa, 12 Oktober 2021 | 15:16 WIB
LG Chem Ltd dan LG Electronics Gotong-royong Menanggung Biaya Recall US$ 1,2 Miliar
[ILUSTRASI. LG Chem Ltd dan LG Electronics menanggung bagian biaya terbesar penarikan mobil Bolt buatan GM yang bermasalah pada bagian baterai. REUTERS/Mike Blake]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Produsen baterai Korea Selatan yakni LG Chem Ltd dan LG Electronics Inc akan secara bersama-sama menanggung biaya penarikan kendaraan listrik Bolt besutan General Motors Co (GM) senilai US$ 1,2 miliar. Keduanya menanggung bagian biaya terbesar.

Pada Bulan Agustus 2021, General Motors memperluas penarikan Bolt dengan tujuan untuk mengganti modul baterai LG karena risiko kebakaran. Total penarikan lebih dari 140.000 unit mobil kemungkinan menghabiskan biaya sebesar US$ 1,8 miliar.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

RATU Pasang Harga Tertinggi Rp 1.050 di Masa Offering IPO, Bidik Rp 624,46 Miliar
| Kamis, 02 Januari 2025 | 10:54 WIB

RATU Pasang Harga Tertinggi Rp 1.050 di Masa Offering IPO, Bidik Rp 624,46 Miliar

RATU melalui entitas usahanya memegang dua blok migas strategis di Indonesia melalui hak partisipasi di Blok Jabung dan Blok Cepu.

Cuan 20,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (2 Januari 2025)
| Kamis, 02 Januari 2025 | 09:52 WIB

Cuan 20,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (2 Januari 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Januari 2025) ukuran 1 gram Rp 1.524.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 20,7% jika menjual hari ini.

Bitcoin dan Emas Paling Moncer pada 2024, Prospeknya di Tahun 2025 Dinilai Masih Oke
| Kamis, 02 Januari 2025 | 09:35 WIB

Bitcoin dan Emas Paling Moncer pada 2024, Prospeknya di Tahun 2025 Dinilai Masih Oke

Investor disarankan lebih cermat dalam berinvestasi di portofolio pasar keuangan seperti saham dan obligasi.

Peluang dan Tantangan Emiten Properti Pada 2025
| Kamis, 02 Januari 2025 | 09:15 WIB

Peluang dan Tantangan Emiten Properti Pada 2025

Sejumlah emiten properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih fokus menggenjot pendapatan berulang atau recurring income di tahun 2025. 

Saham Emiten Energi  Masih Unjuk Gigi
| Kamis, 02 Januari 2025 | 09:08 WIB

Saham Emiten Energi Masih Unjuk Gigi

Sektor energi mencapai performa paling ciamik pada tahun 2024.Bagaimana prospek kinerja dan saham emiten energi di 2025?​

Kuantum Akselarasi Indonesia Rajin Lego Miliaran Saham VKTR di Pengujung 2024
| Kamis, 02 Januari 2025 | 09:05 WIB

Kuantum Akselarasi Indonesia Rajin Lego Miliaran Saham VKTR di Pengujung 2024

Dalam enam bulan terakhir harga saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melonjak 36,84% ke Rp 130 per saham.

Gula-Gula bagi Petani, Pemerintah Mengerek Harga Pembelian Gabah dan Jagung
| Kamis, 02 Januari 2025 | 07:57 WIB

Gula-Gula bagi Petani, Pemerintah Mengerek Harga Pembelian Gabah dan Jagung

Untuk memacu produktivitas, pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk komoditas gabah dan jagung.

Korban PHK Melonjak
| Kamis, 02 Januari 2025 | 07:46 WIB

Korban PHK Melonjak

Memasuki 2025, ada banyak pekerjaan rumah pemerintah agar kenaikan tren PHK tidak mengganggu stabilitas politik nasional.

Terengah-engah Menggenjot Setoran Pajak
| Kamis, 02 Januari 2025 | 07:35 WIB

Terengah-engah Menggenjot Setoran Pajak

Potensi pelebaran selisih antara realisasi dengan target alias shorfall pajak 2024 akan memperberat target penerimaan pajak 2025

PPN: Jadi-Gak Jadi
| Kamis, 02 Januari 2025 | 07:29 WIB

PPN: Jadi-Gak Jadi

Spekulasi yang terjadi akibat ketidakpastian ini sudah menciptakan "kerusakan". Harga-harga yang sudah naik tak akan mudah untuk kembali turun.

INDEKS BERITA

Terpopuler