Like Father Like Son

Kamis, 05 Desember 2024 | 06:13 WIB
Like Father Like Son
[ILUSTRASI. TAJUK - Ahmad Febrian]
Ahmad Febrian | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepertinya harapan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan pertumbuhan ekonomi 8% jauh panggang dari api. Indikator ekonomi terlihat lesu.

Terbaru, awal pekan ini S&P Global merilis data Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia terkontraksi ke 49,6 pada November 2024. Angka itu terkontraksi lima bulan beruntun, sejak Juli 2024. Terakhir kali Indonesia mencatat kontraksi manufaktur lima bulan beruntun di awal pandemi Covid-19 2020. Saat itu aktivitas ekonomi berhenti, demi mengurangi penyebaran virus.

Banyak indikator lain yang menunjukkan Indonesia tidak baik-baik saja. Sebelumnya deflasi lima bulan berturut-turut, menandakan penurunan daya beli. Lalu, kelas menengah berkurang 16,5%.

Lesunya kondisi juga terlihat di bursa saham. Kinerja emiten di kuartal III 2024 tak istimewa. Buruknya kondisi di bursa diperparah faktor luar negeri yang menambah ketidakpastian. Kondisi rupiah lebih mengenaskan. Rabu siang (4/12), rupiah spot berada di Rp 15.950 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Prabowo sejatinya berupaya tancap gas. Begitu dilantik langsung menyambangi berbagai negara di empat benua, di tengah persiapan pemilihan kepada daerah (pilkada). Namun, kunjungan itu ternodai dukungannya ke calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil.

Inilah Indonesia. Ketika rakyat semakin susah, para pejabat malah berpikir memperpanjang kekuasaan. Kontestasi pilkada jadi persiapan pemilu 2029. Kepala daerah akan menjadi jejaring calon presiden. Terlihat mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berkeliaran di pilkada. Ia perlu "mengamankan" dinastinya.  

Sang Wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka, asyik mem-branding diri sendiri. Meluncurkan Lapor Mas Wapres dan memberi bantuan korban banjir dengan tajuk Bantuan Wapres Gibran. Kelakuan ini mirip ayahnya yang membagikan sembako dengan tas bertuliskan Bantuan Presiden. Like father like son. 

Kepala Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, dikutip dari Kompas.com, menyatakan, wapres punya biaya operasional. Nah, fatsun yang lazim, bantuan itu menyebut sumber dana: biaya operasional, kemungkinan dari APBN, bukan uang pribadi Gibran. 

Seorang treasury bank Eropa di Singapura menyatakan, seharusnya bantuan semacam itu atas nama negara. "Di negara lain tidak ada bantuan pakai cap wapres atau presiden, kecuali di negara penuh propaganda," katanya kepada saya.

Selanjutnya: DFI Retail Nusantara (HERO) Lanjutkan Ekspansi Guardian & Ikea

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Macet Tinggi Melilit Industri LKM
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:28 WIB

Kredit Macet Tinggi Melilit Industri LKM

Industri Lembaga Keuangan Mikro (LKM) masih dibelit sejumlah tantangan, salah satunya soal tingginya kredit macet. 

Likuiditas Seret, Sikap Bankir Beragam Menyosong 2025
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:28 WIB

Likuiditas Seret, Sikap Bankir Beragam Menyosong 2025

Beberapa bank optimistis bisa mencetak kredit tumbuh di rentang target BI sebesar 11%-13%. Sebagian lagi pesimis karena tekanan likuiditas 

Perbankan Bakal Raup Pendapatan Rp 8,27 Triliun dari BI-Fast
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:28 WIB

Perbankan Bakal Raup Pendapatan Rp 8,27 Triliun dari BI-Fast

BI memprediksi transaksi BI-Fast sepanjang tahun 2024 akan mencapai 3,33 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 9.846,6 triliun

Jelang Akhir Tahun, Kredit Menganggur Perbankan Masih Menggunung
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:28 WIB

Jelang Akhir Tahun, Kredit Menganggur Perbankan Masih Menggunung

Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik menumpuk ini menandakan pebisnis enggan menarik fasilitas kredit yang disetujui perbankan.

Produksi Batubara Sudah Melampaui Target
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:27 WIB

Produksi Batubara Sudah Melampaui Target

Perusahaan anggota APBI berkomitmen menyuplai batubara dalam negeri, baik untuk ketenagalistrikan maupun industri dalam negeri.

Integra Indocabinet (WOOD) Genjot Pasar Ekspor Amerika Serikat
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:27 WIB

Integra Indocabinet (WOOD) Genjot Pasar Ekspor Amerika Serikat

WOOD menyasar pasar ekspor AS yang dinilai masih menjanjikan setelah Pemilu selesai dan berjalan lancar

Grup Djarum Akuisisi Restoran Bakmi GM
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:26 WIB

Grup Djarum Akuisisi Restoran Bakmi GM

Grup Djarum disebut telah resmi mengakuisisi 85% saham PT Griya Mie Sejati, perusahaan yang menjadi induk dari Bakmi GM.

Masa Suram Pebisnis Ritel Fesyen
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:25 WIB

Masa Suram Pebisnis Ritel Fesyen

Hingga akhir kuartal III 2024, pendapatan LPPF tercatat sebesar Rp 4,91 triliun, turun dari periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 4,98 triliun.

Politisasi BUMN Kemaritiman
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:24 WIB

Politisasi BUMN Kemaritiman

ASDP membutuhkan pemimpin yang dapat menavigasi segala kondisi yang menghadang perusahaan dengan rekam jejak manajerial yang terukur dan teruji.

Lippo Karawaci (LPKR) Kejar Marketing Sales Rp 5,33 Triliun
| Selasa, 10 Desember 2024 | 04:24 WIB

Lippo Karawaci (LPKR) Kejar Marketing Sales Rp 5,33 Triliun

LPKR mencatatkan marketing sales sebesar Rp 4,25 triliun di kuartal III-2024atau sebesar 79% dari target prapenjualan di tahun ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler