Likuiditas Bank di Awal Tahun Terjaga

Sabtu, 09 Maret 2019 | 04:53 WIB
Likuiditas Bank di Awal Tahun Terjaga
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi likuiditas perbankan di awal tahun masih terjaga. Pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) masih relatif baik.

Likuiditas PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, terjaga di level aman. Loan to deposit ratio (LDR) BNI hingga saat ini berada di kisaran 88%–90%. "Kami akan menjaga LDR di level itu hingga akhir tahun," kata Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo pada KONTAN, Jumat (8/3).

Sepanjang Januari-Februari 2019, Bank BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 13% year on year (yoy). Ini relatif stabil dibanding periode sama tahun lalu. Begitu juga dengan DPK yang tumbuh 11% yoy.

Guna menjaga likuiditas, BNI akan mendorong peningkatan dana murah atau current account saving account (CASA) melalui closed loop transaction dan e-banking transaction secara masif. Juga memperbesar jumlah rekening.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga bisa menjaga likuiditas, dengan rasio intermediasi di kisaran 92%. "BRI masih mampu mengimbangi pertumbuhan ekspansi dengan mobilisasi dana." ujar Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo.

Selama dua bulan pertama tahun ini, pertumbuhan kredit BRI sekitar 12% dan penghimpunan DPK tumbuh 10%. Untuk menjaga likuiditas, bank pelat merah ini lebih mendorong penguatan instrumen likuiditas dan menjaga pertumbuhan mobilisasi dana.

Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 19,3% yoy pada Januari dan 20,5% yoy pada Februari 2019. Adapun DPK di Januari tumbuh 16,6% yoy dan 15,8% yoy pada Februari. LDR BTN di Januari sebesar 107,9% dan 108,5% di Februari. Cukup terjaga, mengingat mayoritas mengalir ke kredit pemilikan rumah (KPR) yang bersifat jangka panjang. "Kami masih menerapkan strategi yang sama dengan tahun lalu untuk masing-masing divisi funding guna menjaga likuiditas," terang Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko.

Sedangkan LDR Bank Mayapada sekitar 87% pada Januari dan 86% pada Februari, masih sejalan dengan industri. Tapi penyaluran kredit di dua bulan pertama relatif stagnan. Nasabah besar bank ini mulai melunasi pinjaman.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan, banknya akan selalu menjaga LDR di bawah 90%. "Pertumbuhan kredit akan menyesuaikan mengingat likuiditas tahun ini mungkin akan sedikit ketat," katanya. Yang penting, Bank Mayapada bisa menjaga keseimbangan DPK dan kredit.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:40 WIB

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba

Menyambut musim liburan, berbagai kelas bermain untuk anak kini dibuka dengan ragam aktivitas seru yang mengasah kreativitas.

 
INDEKS BERITA

Terpopuler