Likuiditas Berlimpah, Pasar Keuangan Meriah

Selasa, 07 September 2021 | 06:20 WIB
Likuiditas Berlimpah, Pasar Keuangan Meriah
[]
Reporter: Amanda Christabel, Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang berkepanjangan membuat para nasabah tajir lebih memilih untuk memarkir dananya di bank.  Nasabah korporasi masih berhati-hati menggunakan dana untuk ekspansi. Sementara nasabah ritel yang terbiasa belanja hingga plesiran juga menahan diri di tengah pembatasan mobilitas. 

Itu terlihat dari catatan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)  untuk simpanan tier saldo di atas Rp 5 miliar yang tumbuh 14,8% year on year (yoy) menjadi Rp 3.488 triliun di Juli 2021. Tertinggi dari semua tier. Simpanan nasabah kaya ini berkontribusi 49,6% terhadap nilai total dana pihak ketiga (DPK) perbankan. 
 
Agar lebih cuan, nasabah juga semakin aktif berinvestasi. Ini terlihat jumlah single investor identification (SID), yang berfungsi sebagai bukti resmi investor pasar modal dan juga syarat untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) juga terus mendaki,  bahkan mencapai rekor. (lihat infografis)
 
Bursa Efek Indonesia mencatat: rekor penambahan investor baru pasar modal sepanjang tahun 2021 lebih dari 2,2 juta (SID). Alhasil, sampai 6 September,  total investor menjadi 6,1 juta SID. 
 
"Peningkatan jumlah investor didominasi milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, Senin (6/9). Kesadaran investasi diharapkan mampu menambah likuiditas di pasar modal serta pendalaman pasar modal.  
 
Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah melihat, di tengah pandemi, minat konsumsi rumah tangga dan aktivitas produksi serta investasi korporasi menurun. Maka pendapatan individu dan korporasi sebagian besar belum terpakai. 
 
Ini terakumulasi sebagai kenaikan simpanan, baik dari nasabah perorangan maupun dari korporasi dan lembaga. Hanya, kondisi ini tak akan selamanya. Seiring penurunan kasus Covid-19, minat konsumsi akan tumbuh dan aktivitas produksi akan meningkat. Dana yang mengendap di perbankan pun perlahan akan kembali mengalir.
 
General Manager Divisi Wealth Management PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Henny Eugenia bilang, pertumbuhan nasabah reguler yang naik kelas ke  nasabah prioritas di BNI naik merata di semua tier. "Naik  7% yoy dengan total dana kelolaan tumbuh 6% yoy,” ujar Henny, Senin (6/9).
 
Dana simpanan nasabah BNI dominan di tabungan yang tumbuh 18% yoy per Juli 2021. Diikuti dana kelolaan produk investasi naik 18% yoy.
Sementara dana di deposito turun karena return mini seiring suku bunga rendah membuat instrumen ini tak jadi andalan investasi.
 
"Pertumbuhan dana nasabah hingga akhir tahun masih akan terus bertumbuh karena ekspansi bisnis belum akan kencang," ujar Henny.
 
Adapun Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Vera Eve Lim menyatakan, simpanan di atas Rp 5 miliar di BCA tumbuh 18,3%  yoy per Juni 2021. Pada periode sama, kinerja DPK naik 17,5% yoy menjadi Rp 895,2 triliun. "Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan nilai transaksi, basis nasabah serta penguatan ekosistem pelayanan bersama para mitra bisnis bank," kata Vera.
 
Sementara di Bank Commonwealth, walau asset under management (AUM) naik, secara transaksi nasabah belum seaktif sebelumnya. Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank Ivan Jaya bilang,  ini lantaran nasabah  menunggu perkembangan membaiknya pandemi. 
 
Dana kelolaan wealth management di Bank Commonwealth akhir Juli 2021 tumbuh 7%-10% year to date (ytd). "Harapannya, ada peningkatan volume dan nilai dana kelolaan nasabah tajir paruh kedua tahun ini," kata Ivan.    

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Banyak Dilego, Jangan Buru-Buru Cari Diskonan Saham Bank
| Jumat, 08 November 2024 | 02:40 WIB

Banyak Dilego, Jangan Buru-Buru Cari Diskonan Saham Bank

Kemenangan Donald Trump menimbulkan efek negatif bagi pasar saham dalam negeri. Investor asing memilih melakukan jual bersih di pasar saham

Laba ANJT Terselamatkan Kenaikan Harga Sawit, Begini Prospek di Akhir 2024
| Kamis, 07 November 2024 | 22:54 WIB

Laba ANJT Terselamatkan Kenaikan Harga Sawit, Begini Prospek di Akhir 2024

Pendapatan PT Austindo Nusantara Jasa Tbk (ANJT) periode Januari-September 2024 turun 5,1% year on year (YoY) menjadi US$ 168,4 juta.   

Produsen Ban Michelin (MASA) Berencana Go Private, Harga Penawaran Tender Menggiurkan
| Kamis, 07 November 2024 | 22:21 WIB

Produsen Ban Michelin (MASA) Berencana Go Private, Harga Penawaran Tender Menggiurkan

PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) akan meminta restu pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar BIasa (RUPSLB) 11 November 2024. 

Aksi Jual-Beli Asing Saat Harga Saham Bumi Resources (BRMS) Menghijau
| Kamis, 07 November 2024 | 21:22 WIB

Aksi Jual-Beli Asing Saat Harga Saham Bumi Resources (BRMS) Menghijau

Pada pekan pertama November 2024, Dimensional Fund Advisors LP menjadi perusahaan asing yang banyak akumulasi saham BRMS. 

Pendapatan HRTA Meningkat 42%, Simak Strategi Bisnis dan Rekomendasi Sahamnya
| Kamis, 07 November 2024 | 10:22 WIB

Pendapatan HRTA Meningkat 42%, Simak Strategi Bisnis dan Rekomendasi Sahamnya

Momentum koreksi dinilai analis menjadi peluang untuk masuk ke saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Pemanis Dividen Saat Bursa Pahit
| Kamis, 07 November 2024 | 09:39 WIB

Pemanis Dividen Saat Bursa Pahit

Musim pembagian dividen interim emiten mulai bergulir usai rilis laporan keuangan periode sembilan bulan 2024

Pertamina Geothermal (PGEO) Mengejar Target Kapasitas PLTP
| Kamis, 07 November 2024 | 09:34 WIB

Pertamina Geothermal (PGEO) Mengejar Target Kapasitas PLTP

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) optimistis, target penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) bakal tercapai. 

Trump Menguji Kesabaran Pasar
| Kamis, 07 November 2024 | 09:31 WIB

Trump Menguji Kesabaran Pasar

Kabar kemenangan Trump memicu tekanan di pasar keuangan, karena itu analis memangkas target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Kabar CVC Capital Mau Divestasi Saham KEJU, Potential Gain bisa Tembus Rp 100 Miliar
| Kamis, 07 November 2024 | 08:53 WIB

Kabar CVC Capital Mau Divestasi Saham KEJU, Potential Gain bisa Tembus Rp 100 Miliar

CVC Capital Partners mulai berinvestasi di PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) pada 8 Juli 2022 setelah memborong 18,13% saham di harga Rp 1.126.

Tujuh BUMN Perlu Perawatan Khusus
| Kamis, 07 November 2024 | 07:20 WIB

Tujuh BUMN Perlu Perawatan Khusus

Kinerja BUMN tersebut dipengaruhi permintaan yang lesu, utang dan salah kelola sehingga menekan kinerja.

INDEKS BERITA

Terpopuler