LinkAja Merambah ke Bisnis P2P Lending

Jumat, 05 Juli 2019 | 07:39 WIB
LinkAja Merambah ke Bisnis P2P Lending
[]
Reporter: Anggar Septiadi, Maizal Walfajri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis teknologi finansial (tekfin) peer to peer (P2P) lending terus memikat banyak perusahaan. Potensi pasar yang besar menyebabkan banyak perusahaan berlomba-lomba masuk ke bisnis pinjam meminjam ini.

Salah satunya platform pembayaran digital LinkAja yang baru saja diluncurkan. Danu Wicaksana, Chief Executive Officer (CEO) PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang mengelola LinkAja menjelaskan strateginya. "Ini bagian dari salah satu fitur financial service kami. Namun posisi kami hanya sebagai platform, kami menggandeng pihak ketiga," kata Danu di Jakarta, Kamis (4/7).

Penyelenggara P2P lending dilarang melakukan kegiatan usaha di luar kegiatan yang sudah ditetapkan. Ini sesuai POJK No 77 tahun 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi.

LinkAja sendiri mengantongi izin sebagai penerbit uang elektronik dari Bank Indonesia (BI). Makanya mereka menggandeng perusahaan lain untuk menjalani bisnis P2P lending.

Yang menjadi pilihan bagi uang elektronik milik BUMN itu adalah PT Kredit Pintar Indonesia. Chief Operating Officer Finarya Haryati Lawidjaja memastikan, sumber dana pembiayaan juga tak akan berasal dari pengguna LinkAja, melainkan dari lender KreditPintar.

Sayang, Haryati enggan menjelaskan lebih lanjut bagaimana model bisnis maupun kerjasama dengan KreditPintar. Yang jelas saat ini, pengguna LinkAja sudah dapat mengajukan pinjaman di aplikasinya yang untuk tahap selanjutnya akan diarahkan ke sistem KreditPintar.

Pinjaman multiguna

Sementara Vice President Kredit Pintar Boan Sianipar mengatakan hingga kini sudah menyalurkan pinjaman ke pengguna LinkAja. "Saat ini masih pinjaman multiguna kepada pengguna LinkAja, harapannya, ke depan sekaligus pinjaman produktif kepada merchant LinkAja," ujar Boan.

Ia juga enggan menjelaskan model bisnisnya dengan Finarya. Yang pasti bagi Kredit Pintar kerjasama ini menguntungkan. P2P lending tersebut mendapatkan nasabah baru yang bisa mendapatkan kucuran pinjaman.

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Ingin Tekan Impor BBM, Pertamina Dongkrak Kapasitas Kilang
| Senin, 19 Mei 2025 | 19:14 WIB

Pemerintah Ingin Tekan Impor BBM, Pertamina Dongkrak Kapasitas Kilang

Produksi BBM Kilang Pertamina Internasional pada tahun 2024 tercatat mencapai lebih dari 245 juta barel.

 Pemegang Saham CLEO, Bersiap Dapat Saham Bonus dari Keluarga Tanoko
| Senin, 19 Mei 2025 | 18:52 WIB

Pemegang Saham CLEO, Bersiap Dapat Saham Bonus dari Keluarga Tanoko

Manajemen PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berencana membagikan saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor (agio saham).

Investor Lokal Ambil Alih Gerai GS Supermarket
| Senin, 19 Mei 2025 | 10:55 WIB

Investor Lokal Ambil Alih Gerai GS Supermarket

Produk-produk yang akan dijual pada merek baru ritel GS Supermarket setelah diambil alih akan sama yakni tetap berhubungan Korea Selatan.

ESG SSMS: Menjaga Biaya Sekaligus Menjaga Lingkungan
| Senin, 19 Mei 2025 | 10:26 WIB

ESG SSMS: Menjaga Biaya Sekaligus Menjaga Lingkungan

Strategi PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) untuk mengendalikan cost berlanjut di tahun 2025. Akankah berimbas pada investasi ESG?

ESG TLKM: Semakin Lincah Terapkan ESG dengan Strategi Anyar
| Senin, 19 Mei 2025 | 10:21 WIB

ESG TLKM: Semakin Lincah Terapkan ESG dengan Strategi Anyar

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) lebih lincah menerapkan ESG untuk bisnis berkelanjutan. Simak implementasi brand ESG barunya.

Profit 28,74%  Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (19 Mei 2025)
| Senin, 19 Mei 2025 | 08:59 WIB

Profit 28,74% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (19 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (19 Mei 2025) 1 gram Rp 1.894.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,74% jika menjual hari ini.

Diversifikasi Bisnis ke Sektor Logam hingga Kuasi Reorganisasi akan Dorong Saham BUMI
| Senin, 19 Mei 2025 | 08:45 WIB

Diversifikasi Bisnis ke Sektor Logam hingga Kuasi Reorganisasi akan Dorong Saham BUMI

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah mengincar tambang bauksit dan pabrik alumina di Kalimantan Barat, dan tambang emas di Australia

Usai Bangun Bandara, Gudang Garam (GGRM) Suntik Dana ke Proyek Tol Kediri-Tulungagung
| Senin, 19 Mei 2025 | 08:21 WIB

Usai Bangun Bandara, Gudang Garam (GGRM) Suntik Dana ke Proyek Tol Kediri-Tulungagung

Jalan Tol Kediri-Tulungagung yang dibangun anak usaha GGRM memiliki total panjang 44,17 km dengan masa konsesi 50 tahun.

Kinerja Laba Bersih Emiten di Kuartal I-2025 Bervariasi, Sektor Mana yang Unggul?
| Senin, 19 Mei 2025 | 08:10 WIB

Kinerja Laba Bersih Emiten di Kuartal I-2025 Bervariasi, Sektor Mana yang Unggul?

Tekanan yang mulai berkurang, terutama dari global sebagai efek perang dagang berpotensi membantu kinerja emiten.

Menanti Jatah Dividen PGAS, Dividend Payout Ratio bisa 50%-70% dari Laba Bersih 2024
| Senin, 19 Mei 2025 | 07:44 WIB

Menanti Jatah Dividen PGAS, Dividend Payout Ratio bisa 50%-70% dari Laba Bersih 2024

PGAS merupakan salah satu emiten yang rajin membagikan dividen saban tahun dengan dividen payout ratio di atas 60%.

INDEKS BERITA

Terpopuler