LMAN Menargetkan Nilai Kontribusi yang Sama ke Negara di Tahun Ini

Senin, 11 Februari 2019 | 04:19 WIB
LMAN Menargetkan Nilai Kontribusi yang Sama ke Negara di Tahun Ini
[]
Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN menargetkan bisa menyetor penerimaan negara bukan pajak ke kas negara hingga Rp 800 miliar tahun ini. Target ini sejatinya serupa dengan raihan yang dicapai lembaga yang berada di bawah Kementerian Keuangan itu pada 2018 lalu.

Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rahayu Puspitasari menjelaskan, untuk bisa merealisasikan target tersebut LMAN sudah membuat beberapa rencana prioritas pada tahun ini. Seperti mengoptimalkan lahan proyek strategis nasional (PSN) yang kebanyakan merupakan proyek infrastruktur, kemudian merevitalisasi aset proyek yang berkategori tematik, serta mengoptimalkan Kawasan Ekonomi Khusus Arun - Lhoksumawe (Kekal).

Upaya lain yang tidak kalah penting adalah membuat layanan digital untuk lebih memudahkan akses pengelolan ke aset yang dikelola. "Ini yang menjadi prioritas kami pada 2019," katanya saat berdiskusi di kantor redaksi KONTAN, Kamis (7/2).

Dari beberapa prioritas pekerjaan tersebut, proyek di Kekal bakal menjadi perhatian khusus LMAN. Maklum, di kawasan seluas 2.600 hektare tersebut, ada sekitar 1.800 hektare lahan yang sudah diserahkan ke lembaga ini untuk bisa dikelola dengan baik. Maklum, sudah ada enam investor yang tertarik untuk bisa masuk di Kekal. Baik itu yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Sayang, Rahayu tidak merinci identitas dari investor tersebut.

Dalam catatan KONTAN, mayoritas perusahan tersebut bergerak di bidang energi, biofuel, dan petrokimia. Memang tiga bidang usaha ini sangat cocok dikembangkan di KEKA Arun- Lhokseumawe. Sebab, kawasan ekonomi yang berada di Provinsi Aceh itu memiliki beberapa fasilitas infrastruktur yang mendukung kegiatan usaha iu.

Selain aset besar tersebut, LMAN juga mempunyai beberapa aset properti yang siap dipasarkan, artinya disewakan ke pihak ketiga. Seperti ada ruko yang ada di bilangan Jakarta Selatan, hingga memanfaatkan 106 unit apartemen yang ada di Puri Casablanca, Jakarta. "Setelah kami revitalisasi, properti itu kami sewakan," katanya.

Memang, menjadi tugas dari LMAN untuk mengoptimalkan aset milik negara yang sudah diserahkan ke lembaga tersebut. Ada sejumlah aset yang tengah dikelola lembaga itu. Semisal aset eks hak tanggungan Bank Indonesia (HTBI) yang ada sebanyak 18 unit berupa tanah, rumah, ruko dan gedung dengan nilai Rp 200,85 miliar. Ada lagi aset eks PPA yakni Puri Casablanca. serta aset bekas PT Pertamina berupa kilang LNG di Arun dan beberapa aset properti lain. Secara total, aset kelolaan LMAN hingga akhir Desember tahun lalu adalah berjumlah Rp 29,10 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:35 WIB

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Juli 2025) Rp 1.911.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,57% jika menjual hari ini.

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:11 WIB

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar

Invesatsi ExxonMobil senilai US$ 10 miliar ini nantinya akan difokuskan pada rencana pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:57 WIB

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI

Terpilihnya Ricky untuk mengisi jabatan Deputi Gubernur BI pasca dilakukannya musyawarah bersama seluruh anggota Komisi XI DPR

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:44 WIB

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun

Nilai pinjaman yang akan diterima dua anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) maksimal US$ 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun. ​

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:34 WIB

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak

Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperkirakan shortfall penerimaan pajak pada tahun ini Rp 112,4 triliun

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:27 WIB

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua

Beberapa emiten ini menawarkan dividen dengan imbal hasil atau yield di atas 5%. Namun, investor sebaiknya tetap memperhitungkan likuiditasnya.

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:08 WIB

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto

Investor berhati-hati terhadap saham-saham IPO. Sudah menjadi fenomena tersendiri, saham IPO rawan spekulasi.

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:59 WIB

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)

Ketidakpastian pasar yang masih tinggi bagi investor asing. Terlihat dari adanya capital outflow yang terjadi di seluruh perdagangan.

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:49 WIB

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas

Fundamental perusahaan juga sangat layak untuk diperhatikan, agar ketika harganya mengalami penurunan ketika ex-date.

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:47 WIB

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II

Saham-saham blue chip dan grup konglomerasi besar, terkoreksi cukup dalam dan bahkan menjadi top laggard pada semester I-2025 silam.

INDEKS BERITA

Terpopuler