Lo Kheng Hong Kembali Tambah Kepemilikan di Saham MBSS

Jumat, 15 Februari 2019 | 13:43 WIB
Lo Kheng Hong Kembali Tambah Kepemilikan di Saham MBSS
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lo Kheng Hong menambah kepemilikan atas saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS). Investor saham kawakan tersebut dalam beberapa waktu terakhir memang rajin mengumpulkan saham anak usaha Grup Indika itu.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), 13 Februari 2019 kepemilikan Lo Kheng Hong di saham MBSS sudah bertambah 2.308.900 saham hingga menjadi  94.754.400 saham. Ini setara dengan 5,41% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada MBSS.

Sehari sebelumnya Lo Kheng Hong hanya mengempit 92.445.500 saham MBSS. Setara dengan 5,28% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada MBSS.

Tidak ada informasi pada harga berapa pembelian saham tersebut dilakukan. Yang jelas, hari itu secara rata-rata harga saham MBSS ada di Rp 557,7 per saham. Kenaikan harganya pun cuma 0,9% menjadi Rp 560 per saham dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 555 per saham.

Nama Lo Kheng Hong tercatat di Laporan Kepemilikan Efek 5% atau Lebih pada saham MBSS sejak 4 Oktober lalu. Per Oktober, Lo Kheng Hong memiliki 5% saham Mitrabahtera.

Berdasar catatan KONTAN, Lo Kheng Hong membeli saham MBSS untuk pertama kalinya pada 2016 lalu. Pada 2015 lalu, harga saham MBSS terus menurun hingga mencapai titik terendah di awal 2016.

Pada saat itulah, Lo Kheng Hong mulai membeli saham MBSS di kisaran Rp 200 per saham. Di akhir tahun 2016, Lo Kheng Hong menguasai 2,74% saham MBSS.

Di akhir 2017, Lo Kheng Hong telah mendekap 78,3 juta saham Mitrabahtera atau setara dengan 4,5% terhadap total saham MBSS.

Kepada KONTAN pada penghujung Desember tahun lalu, Lo Kheng Hong beralasan mengumpulkan saham MBSS lantaran dianggap salah harga. Saat itu ia ditanya soal alasan membeli saham dua anak usaha INDY, MBSS dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

Berdasar data RTI, price to book value (PBV) ratio MBSS ada di 0,39 kali. Namun price to earning ratio (PER) MBSS -5,05 kali. Ini lantaran per September 2018 MBSS merugi bersih US$ -10,41 juta. Dus, laba per saham yang menjadi formula perhitungan PER pun ikutan minus.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (15/02), harga saham MBSS naik 0,89% ke Rp 565 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler