Lupakan Trump

Jumat, 07 Februari 2025 | 06:09 WIB
Lupakan Trump
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Asnil Bambani Amri. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Asnil Bambani | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak duduk kembali di Gedung Putih, Donald Trump membuat keputusan yang menghebohkan publik di Amerika Serikat (AS) dan belahan dunia lain. Salah satu yang menjadi sorotan adalah, keputusan Trump menarik diri dari Perjanjian Paris, salah satu perjanjian penting untuk mengatasi dampak iklim.

Kondisinya semakin ruwet saat inisiatif iklim dari perusahaan aset manager Net Zero Asset Managers (NZAM) di AS juga menangguhkan operasionalnya. Keputusan itu menyusul mundurnya BlackRock, raksasa manager investasi asal New York dari inisiatif net zero itu.

Gejolak makin kencang saat bank-bank Amerika menarik diri dari aksi iklim perbankan global dalam aksi Net Zero Banking Alliance (NZBA). Namun ingat, Trump punya ruang bikin kebijakan, tetapi tetap saja investor yang punya uang ya.

Jika mereka sudah tak nyaman, tentu mereka akan mengalihkan uang itu ke bank lain yang sejalan dengan keinginan mereka. Apalagi, ada banyak investor yang sadar, dampak iklim tak bisa ditolerir. 

Naiknya permukaan air laut, suhu bumi yang makin panas, kebakaran hutan dan badai hebat yang terjadi di banyak negara kini menjadi ancaman serius umat manusia. Melihat kondisi ini, saatnya Asia mengambil peran menggantikan peran AS.

Saatnya pula bagi China untuk tampil mengambil kekosongan kepemimpinan tersebut. China sebagai poros kekuatan ekonomi baru, tentunya berpeluang mengambil lapak tersebut. Ia bisa saja memimpin dunia dalam aksi iklim. 

Apalagi kebijakan iklim dari China telah berhasil mengantarkan bisnis-bisnis di sana cuan besar. Upaya mengurang emisi membuat China berhasil mengembangkan bisnis energi terbarukan, kendaraan listrik, baterai, dan kendaraan tanpa sopir. Karena mitigasi iklim ini sejalan dengan bisnis-bisnisnya, tentu China punya peluang menggantikan AS, dalam upaya perubahan iklim.

Begitu pula dengan Indonesia, yang sudah menapak di rantai pasok bisnis yang terhubung dengan kebijakan dampak iklim. Saatnya bagi Indonesia menarik dana-dana aksi iklim yang semula parkir di AS untuk mampir di Indonesia. 

Di sisi lain, Indonesia sangat berkepentingan untuk tetap terlibat dalam aksi iklim. Maklum ancaman iklim sudah terlihat dan mengancam tenggelamnya kota-kota di pantai utara Jawa termasuk Jakarta. Perubahan iklim mengakibatkan gagal panen. Jadi, ada atau tidaknya AS dalam Perjanjian Paris, Indonesia tetap harus punya aksi iklim.

Jadi, lupakan Trump!

Bagikan

Berita Terbaru

Potensi Konsolidasi Bank Syariah Terbuka Lebar
| Kamis, 18 Desember 2025 | 06:25 WIB

Potensi Konsolidasi Bank Syariah Terbuka Lebar

Potensi konsolidasi yang melibatkan perbankan syariah ke depan terbuka lebar. Pasalnya, sebagian besar BUS saat ini memiliki modal kecil. ​

Perbankan Akan Tetap Royal Membagi Dividen
| Kamis, 18 Desember 2025 | 06:20 WIB

Perbankan Akan Tetap Royal Membagi Dividen

Kendati kinerja keuangan bank beraset besar kurang menggembirakan tahun ini, namun mereka diproyeksi tetap royal membagikan dividen. ​

Insentif Likuiditas Ditambah ke Perbankan Biar Bunga Kredit Bisa Turun
| Kamis, 18 Desember 2025 | 06:10 WIB

Insentif Likuiditas Ditambah ke Perbankan Biar Bunga Kredit Bisa Turun

Bank Indonesia telah melakukan berbagai jurus untuk mempercepat penurunan suku bunga kredit di perbankan.

Tantangan 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 06:10 WIB

Tantangan 2026

Tahun 2026 adalah tahun pertaruhan tinggi, di mana setiap salah langkah kebijakan dapat berdampak panjang bagi trajektori menuju 2045.

Papua Masih Defisit Pasokan Beras Lokal
| Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB

Papua Masih Defisit Pasokan Beras Lokal

Kementerian Pertanian berambisi menjadikan Papua bisa swasembada pangan beras seperti daerah lainnya. 

Kalbe Farma Terus Meracik Ekspansi Bisnis
| Kamis, 18 Desember 2025 | 05:40 WIB

Kalbe Farma Terus Meracik Ekspansi Bisnis

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) meluncurkan fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk deteksi kanker senilai Rp 200 miliar.

Danantara Mulai Garap Proyek Hilirisasi Awal 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 05:30 WIB

Danantara Mulai Garap Proyek Hilirisasi Awal 2026

Untuk tahap awal, Danantara bakal menjalankan sebanyak 5 sampai 6 proyek hilirisasi mulai awal tahun depan.

OASA Bidik Dua Proyek Sampah Danantara
| Kamis, 18 Desember 2025 | 05:30 WIB

OASA Bidik Dua Proyek Sampah Danantara

OASA siap berpartisipasi dalam tender proyek waste to energy (WTE)  Danantara di wilayah Bogor Raya dan Denpasar Raya.

Pekerja dan Pengusaha Kritisi Ketentuan UMP
| Kamis, 18 Desember 2025 | 05:10 WIB

Pekerja dan Pengusaha Kritisi Ketentuan UMP

Pemerintah sudah menetapkan perhitungan upah minimum provinsi (UMP) 2026 dengan alfa di rentang 0,5-0,9.

Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini (18/12)
| Kamis, 18 Desember 2025 | 04:45 WIB

Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini (18/12)

IHSG mengakumulasi pelemahan 0,27% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,56%.​

INDEKS BERITA