Main Saham

Jumat, 06 Desember 2024 | 04:11 WIB
Main Saham
[ILUSTRASI. TAJUK - Thomas Hadiwinata]
Thomas Hadiwinata | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Apa benar main saham itu sama seperti judi? Kendati sudah dibahas sejak bursa saham pertama kali hadir, perbandingan semacam itu viral lagi belakangan ini. Adalah pidato Presiden Prabowo Subianto di milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang menjadi penyebab.

Dalam pidatonya saat itu, Presiden Prabowo beberapa kali menyebut tentang bursa saham. Jika menyimak videonya saat berpidato, pernyataan Presiden kurang lebih seperti ini: "Main-main saham itu, kalau orang kecil, pasti kalah. Itu untuk orang kecil, biasanya sama dengan judi.

Pernyataan di atas sempat diulang lagi oleh Presiden Prabowo. Namun ada tambahan berikut: "Yang menang, biasanya bandar yang besar. Yang kuat ya." 

Karena yang mengeluarkan pernyataan adalah pimpinan pemerintahan di negeri ini, pernyataan main saham tak ubahnya judi menjadi viral. Padahal kalau dicermati, Presiden Prabowo sudah mempersempit perbandingannya.

Kuncinya ada pada kata-kata untuk orang kecil. Frasa orang kecil lazim merujuk ke mereka yang punya banyak keterbatasan. 

Dan dalam konteks berinvestasi di saham, mereka yang punya keterbatasan pemahaman dan informasi pastinya melakukan pemilihan saham berdasar tebak-tebakan saja. 

Kenyataan seperti itu, terjadi tidak hanya di bursa negeri ini saja, tetapi juga di negara maju sekalipun. Salah satu rujukan yang umum digunakan dalam keputusan investasi yang cap-cip-cup itu seperti rumor. 

Karena Presiden tidak merujuk ke kasus tertentu, pernyataan tentang yang menang, biasanya bandar yang besar, juga bisa dilihat sebagai praktik yang normal di bursa saham. Ini bisa dikaitkan dengan persoalan pengelolaan dana investasi. 

Mereka yang punya dana besar, tentu akan lebih kuat menahan nafas di saat pasar bergerak di luar ekspektasi. Sementara mereka yang duitnya segitu-gitu saja, akan lebih mudah terdesak untuk melakukan cut loss saat pasar saham bergerak tak tentu arah.

Namun bagi pengelola bursa, pernyataan Presiden yang bersifat umum itu, harus diartikan sebagai kritikan. Bahwa banyak orang di negeri ini, terutama mereka yang punya keterbatasan dana dan informasi, masih belum menikmati manfaat keberadaan bursa saham.

Alih-alih memanfaatkan saham sebagai instrumen untuk membiakkan kekayaan, mereka justru mengalami kerugian saat berinvestasi di bursa saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru
| Kamis, 18 September 2025 | 06:57 WIB

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru

BSDE mengantongi marketing sales ruko Rp 1,26 triliun atau berkontribusi sekitar 25% dari total pra-penjualan di semester I-2025

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut
| Kamis, 18 September 2025 | 06:55 WIB

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut

Penurunan suku bunga Federal Reserve biasanya turut menyebabkan dolar AS melemah dalam jangka pendek

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang
| Kamis, 18 September 2025 | 06:52 WIB

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang

Ekspor konsentrat tembaga telah dilarang sejak 1 Januari 2025 berdasarkan Permendag Nomor 22 Tahun 2023 junto Permendag Nomor 20 Tahun 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler