Makan Kenyang Gratis

Senin, 06 Januari 2025 | 06:12 WIB
Makan Kenyang Gratis
[ILUSTRASI. TAJUK - Syamsul Ashar]
Syamsul Ashar | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program makan bergizi gratis akan berlangsung mulai 6 Januari 2025. Target awal pemerintah sebanyak 3 juta penerima manfaat. Sebanyak 937 dapur umum sudah bersiap untuk memproduksi sebanyak 3.000-3.500 paket makan bergizi per dapur umum.

Penerimanya mulai dari anak yang belajar di PAUD hingga anak di bangku SMA. Anggaran program ini dikelola oleh Lembaga baru, Badan Gizi Nasional (BGN) senilai total Rp 71 triliun selama 2025.  

Total anggaran ini hanya seujung kuku dibandingkan dengan perkiraan total kebutuhan untuk 80 juta siswa di Indonesia. Mengutip Reuters, total kebutuhan program makan gratis ini bisa mencapai US$ 28 miliar setara dengan sekitar Rp 453,32 triliun. Kalau dipenuhi sekaligus akan memakan sekitar 20,7% dari total setoran pajak 2025 yang mencapai Rp 2.189 triliun.

Terlepas dari tujuan mulia untuk memperbaiki gizi masyarakat dan menekan prevalensi stunting di Indonesia, pelaksanaan program ini tidak boleh gegabah. Pengelolaan dana dalam jumlah besar yang bergulir tiap hari tentu perlu pengawasan ketat. Melibatkan masyarakat khususnya orang tua siswa sangat penting, bukan sekadar bagi-bagi proyek dari pusat sampai daerah sebagai bentuk terimakasih atas dukungan politik selama ini.

Kualitas makanan bergizi yang disajikan juga harus terkontrol dengan baik agar tidak hanya memenuhi syarat makan kenyang. Selain tepat saji tentu harus tepat waktu antara produksi dan penyajian.

Mimpi revolusi putih untuk meningkatkan konsumsi susu di dalam negeri juga harus mempertimbangkan pasokan dalam negeri. Jangan sampai hanya asal mengganti susu dengan sari daun kelor, susu tepung ikan, dan lain-lain yang hanya berdasarkan keyakinan para pengambil keputusan, bukan hasil penelitian dan kebutuhan masyarakat.

Bila tujuan program ini untuk membantu perbaikan gizi masyarakat khususnya generasi mendatang, tentu program ini jangan hanya berjalan 1-5 tahun. Program perlu berkelanjutan dan perlu program dukungan agar kelak tiap keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan sehingga bisa menyediakan makanan bergizi secara mandiri.

Kalau mau melibatkan peran serta pelaku usaha, tentu sifatnya jangan getok program. Tapi libatkan mereka untuk membuat program meningkatkan kesejahteraan keluarga secara lebih permanen. Berikan kemudahan dalam segala urusan. Dengan begitu program ini tidak sebatas makan kenyang, semua happy!

Bagikan

Berita Terbaru

Grup Djarum Tambah Kepemilikan di SSIA, Kerek Harga ke Level Tertinggi Sepanjang Masa
| Jumat, 11 Juli 2025 | 19:04 WIB

Grup Djarum Tambah Kepemilikan di SSIA, Kerek Harga ke Level Tertinggi Sepanjang Masa

Pada tahun 2024 Grup Djarum juga telah menjadi pemegang 36,5% saham PT Surya Cipta Swadaya, anak usaha SSIA.

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian
| Jumat, 11 Juli 2025 | 14:35 WIB

RAFI dan Perusahaan Pinjol Penggugat PKPU Jajaki Kesepakatan Perdamaian

Liabilitas PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) membengkak di 2024, salah satunya bersumber dari pinjaman online.

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Buyback Menguat (11 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 11 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.906.000 per gram, tapi harga buyback Rp 1.750.000 per gram.

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:24 WIB

Trump Terus Bikin Kebijakan Kontroversial, CHF dan EUR Jadi Pelarian Investor Global

Langkah Donald Trump justru lebih merugikan ekonomi AS dan menekan mata uangnya sendiri, ketimbang berdampak negatif terhadap negara lain.​

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:16 WIB

Target Rasio Penerimaan Pajak Daerah Terancam Luput

Hingga akhir Juni 2025, pendapatan pajak daerah hanya mencapai Rp 107,7 triliun, terkontraksi 8,06% secara tahunan.

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:11 WIB

Meski Lepas dari Tarif, Tapi Jatuh ke Mulut Defisit

Mengukur potensi defisit neraca perdagangan efek negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS)  

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:07 WIB

Sejumlah Sektor Ini Masih Digelayuti Tantangan, Kinerja Kuartal II Diprediksi Melemah

Meski dibayangi sentimen negatif sektoral, sejumlah saham emiten dinilai masih menarik untuk dicermati.

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral
| Jumat, 11 Juli 2025 | 08:05 WIB

Ekonomi Juga Butuh Stimulus Bunga dari Bank Sentral

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada tanggal 15-16 Juli pekan depan   

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:38 WIB

Harga Saham UNTR Tengah Rebound, namun Potensi Kenaikan Lanjutannya Relatif Terbatas

Kinerja PT Pamapersada Nusantara serta pelemahan harga batubara global membatasi prospek PT United Tractors Tbk (UNTR).

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi
| Jumat, 11 Juli 2025 | 07:10 WIB

Harga Saham JPFA Mendaki Kala Ramai Rekomendasi Beli, Institusi Juga Rajin Akumulasi

Target harga rata-rata 12 bulan berdasar rekomendasi analis menunjukkan ada upside potential lebih dari 50%.

INDEKS BERITA

Terpopuler