Makin Matang Dengan Pemasukan dari Pendapatan Berulang

Selasa, 02 Juli 2019 | 07:37 WIB
Makin Matang Dengan Pemasukan dari Pendapatan Berulang
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan properti terus menggenjot pertumbuhan pendapatan berulang alias recurring income pada tahun ini. Langkah tersebut menjaga pendapatan perusahaan di tengah makin terbatasnya ketersediaan lahan cadangan (landbank)​.

Hal ini antara lain dilakukan oleh PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Emiten yang mengembangkan mal dan apartemen di Jakarta dan Surabaya ini menargetkan kontribusi recurring revenue bisa mencapai 52% dari total pendapatan tahun ini.

Buat perbandingan, di 2018 silam, kontribusi recurring income, yang didapat dari bisnis sewa, menyumbang 49% dari total pendapatan periode tersebut. Total revenue saat itu Rp 7,08 triliun.

Direktur Pengembangan Bisnis PWON Wong Boon Siew Ivy mengatakan, kontribusi sewa ini bisa melampaui pendapatan development yang stagnan. "Awalnya kami berharap kontribusinya imbang, yakni 50%:50%, tapi sepertinya dari recurring bisa mencapai 52% setelah melihat capaian kuartal I-2019," kata dia di Jakarta, Selasa (25/6).

Kenaikan target kontribusi recurring revenue tersebut didorong oleh proyek baru PWON yang akan mulai beroperasi tahun ini, yaitu Pakuwon Mall fase 4 dan dua hotel di Surabaya.

Sebagai gambaran, per kuartal I-2019, recurring revenue menyumbang sekitar 52% dari pendapatan total yang sebesar Rp 1,71 triliun. Ivy mengatakan, kenaikan recurring revenue ini didorong oleh penyewaan mal ritel dari Pakuwon Mall di Surabaya serta Kota Kasablanka dan Gandaria City di Jakarta.

Bernada serupa, PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan kontribusi recurring revenue tahun ini mencapai 25%. Adapun sepanjang tahun lalu, pendapatan berulang memberi kontribusi sekitar 23% atau setara Rp 596 miliar dari total pendapatan yang sebesar Rp 2,6 triliun. Sementara sisanya berasal dari penjualan proyek lain.

Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi sebelumnya mengatakan, peningkatan kontribusi pendapatan sewa tersebut terjadi seiring dengan selesainya pembangunan sejumlah proyek. Sebut saja pengembangan mixed use Praxis dan Spazio Tower di Surabaya.

Tak mau kalah, PT Cowell Development Tbk (COWL) juga berharap pada recurring revenue. Tahun ini, COWL menargetkan pendapatan berulang dapat berkontribusi sebesar 40%–50% dari total pendapatan. Per 2018, sumbangannya 38,6%.

Presiden Direktur COWL Darwin Fernandus Manurung mengatakan, perusahaannya fokus meningkatkan recurring income karena lebih berkelanjutan dan stabil. COWL akan mengandalkan pendapatan berulang dari pusat perbelanjaan Plaza Atrium dan gedung perkantoran Cowell Tower.

Per kuartal I-2019, Plaza Atrium Senen membukukan kenaikan pendapatan transaksi sebesar 9,2%. Pada periode tersebut, pusat perbelanjaan ini mencatatkan okupansi 94,19%. Perusahaan ini juga mengoperasikan CoHive di Cowell Tower, yang dilirik sebagai ruang kerja perusahaan rintisan.

Menurut Analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan, emiten properti memang melakukan diversifikasi bisnis sebagai upaya untuk meningkatkan persentase recurring revenue. Per kuartal I-2019, recurring revenue PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencapai 47,81% dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) 44,78%.

Selain itu, meskipun tidak memberikan kontribusi yang signifikan, Rudy melihat pertumbuhan recurring revenue secara signifikan pada PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang naik 91,94% year on year (yoy) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) 7,95% yoy per kuartal I-2019.

Menurut dia, langkah tersebut adalah upaya emiten saham properti memanfaatkan peluang dari gaya hidup masyarakat perkotaaan. "Dengan demikian, kami percaya, tingkat sewa mal akan dipertahankan, terutama di penyewa ritel F&B," tulis dia dalam risetnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III
| Kamis, 20 November 2025 | 07:25 WIB

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III

TINS tidak hanya menjalankan peran sebagai penghasil produk mineral strategis, tetapi juga memastikan  dampak nyata bagi negara.

DEPO Siapkan Strategi Bisnis di Tahun 2026
| Kamis, 20 November 2025 | 07:22 WIB

DEPO Siapkan Strategi Bisnis di Tahun 2026

Perseroan melihat momentum ini sebagai peluang untuk meningkatkan penjualan ritel bahan bangunan, sekaligus memperluas basis pelanggan.

Ubah Skema Pembayaran, Angkat Beban Pertamina & PLN
| Kamis, 20 November 2025 | 07:16 WIB

Ubah Skema Pembayaran, Angkat Beban Pertamina & PLN

Kebijakan ini barang tentu bisa memperbaiki arus kas Pertamina dan PLN, sekaligus mengurangi beban pembiayaan jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler