Manajemen Risiko Finansial Bank Bulion di Indonesia

Rabu, 24 September 2025 | 04:12 WIB
Manajemen Risiko Finansial Bank Bulion di Indonesia
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan emas BSI di Gedung BSI Tower, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Bisnis emas PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus menunjukkan kinerja yang positif usai menjadi satu-satunya bank yang mendapat izin menjalankan bulion bank services atau bank emas di Indonesia pada Februari 2025 kemarin. Kondisi ini terlihat dari melonjak angka pembelian emas BSI hingga 31 Maret 2025 lalu yang sudah tumbuh hingga 357% atau naik 174,84 kg secara year on year (YoY). Di mana pada Semester pertama 2024 total penjualan emas BSI masih berkisar 48,92 kg, sedangkan pada semester pertama tahun ini sudah mencapai total 223,76 kg. Kondisi ini juga berlaku untuk saldo emas BSI per 31 Maret 2025 yang naik hingga 118% atau bertambah 335.97 kg, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dihitung secara nominal rupiah, jumlah saldo emas BSI ini tercatat naik hingga 237%. Tribunnews/Jeprima]
Kemal Aditya | Praktisi Perbankan Syariah

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa tahun terakhir, investasi emas kembali menjadi primadona di pasar keuangan global. Harga emas yang terus mencatat tren kenaikan didorong oleh ketidakpastian ekonomi, geopolitik, tren penurunan suku bunga dan kebutuhan bank sentral dunia untuk memperkuat cadangan devisanya. Menurut laporan internasional, kepemilikan emas sebagai cadangan devisa bank-bank sentral kini mencapai sekitar 22% dari total cadangan. Hal ini menegaskan peran emas sebagai salah satu aset paling penting dalam menjaga stabilitas nilai kekayaan, baik individu maupun negara.

Di Indonesia, Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU No. 4 Tahun 2023) memberikan dasar hukum bagi pembentukan bank bulion, sebuah entitas perbankan khusus yang menjalankan bisnis terkait emas. Sebagai tindak lanjut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan POJK No. 17 Tahun 2024, yang mengatur Kegiatan Usaha Bulion (KUBl), termasuk persyaratan modal minimum sebesar Rp 14 triliun. Aturan ini menunjukkan keseriusan regulator untuk memastikan bisnis bank bulion berjalan secara prudent (hati-hati), sehat dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Listing, EMAS Langsung Jadi Emiten Emas dengan Kapitalisasi Terbesar Keempat di BEI

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Sejumlah Emiten Sawit Caplok Hutan Tanpa Izin, Terancam Didenda dan Lahan Disita
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 20:32 WIB

Sejumlah Emiten Sawit Caplok Hutan Tanpa Izin, Terancam Didenda dan Lahan Disita

Penyelesaian masalah penggunaan kawasan hutan secara ilegal bisa mendukung kestabilan bisnis emiten dalam jangka panjang.

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 17:31 WIB

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya

Beberapa pengusaha besar termasuk Haji Isam bersama 9 atau 10 PAKD kabarnya akan menjadi pemegang saham bursa kripto baru yang akan berdiri.

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emiten TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:15 WIB

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emiten TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas

ASLC diperkirakan akan menikmati performa penjualan mobil bekas Caroline dengan proyeksi CAGR pendapatan 2024–2027 sebesar 18,2%.

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:50 WIB

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni

Di tengah lesunya sektor properti, DILD bakal fokus melanjutkan sejumlah program promosi yang sudah berjalan pada paruh kedua tahun ini

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:48 WIB

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang

Ada peluang perbaikan kinerja sektor konsumer di kuartal IV-2025 seiring momen musiman Natal dan Tahun Baru.

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump

WLFI, Aster, dan Sonic Labs mendapatkan perhatian karena tindakan konkret mereka dalam menstabilkan pasar lewat buyback.

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:45 WIB

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari

Aktivitas karyawan dan layanan operasional Danasyariah saat ini masih dilakukan secara daring hingga waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru

Dalam skenario optimis. harga emas bahkan bisa mencapai US$ 5.000 jika faktor pendorong seperti permintaan bank sentral terus menguat. 

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke

Dalam jangka pendek saham GZCO berpotensi menguji area psikologis 300 namun investor disarankan tetap waspada.

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok

Rupiah melemah tipis terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang.

INDEKS BERITA

Terpopuler