KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen beras yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah. Belum lama ini, bursa saham kedatangan PT Wahana Inti Makmur Tbk.
Saat perdana melantai di bursa pada Senin (13/12), harga saham emiten berkode NASI ini melonjak 34,19% menjadi Rp 208 per saham dari harga initial public offering (IPO) Rp 155 per saham.
Kemudian, pada perdagangan hari kedua NASI melanjutkan kenaikan 17,31% menjadi Rp 244 per saham. Akan tetapi, pada Rabu (15/12), harga NASI terkoreksi 6,56% menjadi Rp 228 per saham.
Begitu juga kemarin harga saham NASI juga turun 6,14% menjadi Rp 214 per saham. Dus, dibanding harga IPO saham NASI masih memberi return 38,06%.
Baca Juga: Pemanfaatan Resi Gudang di Indonesia Terus Mengalami Pertumbuhan
Kondisi tersebut ternyata tidak berdampak besar pada harga saham produsen beras yang lebih dulu tercatat di BEI. Saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) misalnya masih tidak bergerak bahkan cenderung turun. Dalam empat hari hingga Kamis (16/12), harga saham HOKI turun 1,61% jadi Rp 183. Bahkan bila dihitung sejak awal tahun ini, harga saham HOKI sudah merosot 27,16%.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, prospek saham produsen beras belum terlalu bagus karena ekonomi belum begitu stabil. "Ekonomi belum terlalu kuat dan tingkat pengangguran juga membuat prospeknya tidak begitu bagus," kata Sukarno. Kedua emiten tersebut juga memiliki produk dengan target pasar menengah ke atas.
Terlebih lagi, kedua emiten ini dinilai memiliki margin keuntungan yang tipis. Return on equity (ROE) keduanya kecil sehingga sahamnya dinilai tidak begitu menarik. Per September 2021, HOKI mencatatkan margin laba bersih 1,83% dengan ROE 2,32%. Sementara NASI per Juni 2021 memiliki margin laba bersih 1,61% dengan ROE 2,34%.
Sukarno menambahkan, kedua saham ini juga memiliki rasio price to book value (PBV) di atas 2 kali rata-rata industrinya. HOKI memiliki PBV 2,67 kali dan NASI 2,22 kali, sedangkan PBV industri sebesar 1,93 kali.
Baca Juga: Cermati rekomendasi saham-saham produsen beras berikut
Penurunan harga saham HOKI sejatinya sudah membuat valuasinya undervalued. "Tapi tunggu momentum teknikal dan konfirmasi sinyal transisi bullish agar bisa menarik untuk dikoleksi," ucap Sukarno. Support HOKI di Rp 180 dan resistance Rp 189.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi HOKI masih bergerak sideways di Rp 180-Rp 202.