Mark Dynamics (MARK) Membidik Kenaikan Laba Bersih Sebesar 21,5%

Selasa, 23 April 2019 | 10:15 WIB
Mark Dynamics (MARK) Membidik Kenaikan Laba Bersih Sebesar 21,5%
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi, Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan sarung tangan karet di pasar terus mencatatkan pertumbuhan dalam 15 tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhannya saban tahun mencapai 8%–10%. Ini pula yang menjadi berkah bagi PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK).

MARK adalah produsen cetakan sarung tangan (mould) MARK yang terbuat dari bahan keramik. Cetakan ini pula yang dipakai produsen sarung tangan untuk membuat sarung tangan.

Sebagai gambaran, tahun ini, MARK menargetkan produksi sarung tangan karet meningkat 15% menjadi 7,36 juta unit dari tahun 2018 sebanyak 6,4 juta unit. Nah, hingga kuartal I 2019, total produksi MARK sudah mencapai 1,76 juta unit atau 23,91% dari target.

Untuk menggapai target tersebut, Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh mengatakan, MARK akan menambah produksi dari pabrik baru yang akan berjalan Mei 2019.

Di sisi lain, "Kami akan meremajakan mesin di pabrik lama sehingga kapasitas pabrik lama tak bisa dipaksakan," ujar Ridwan, Senin (22/4).

Pada tahun ini, Mark Dynamics akan menambah pasar baru dengan mengincar pasar ekspor ke China. Saat ini, penjualan ekspor MARK mencapai Rp 303,33 miliar atau 93,20% dari total penjualan di 2018 sebesar Rp 325,47 miliar. Pendapatan MARK tersebut naik 35,7% dari tahun lalu sebesar Rp 239,79 miliar.

Kenaikan pendapatan tersebut ikut mengerek laba bersih MARK sebesar 75% menjadi Rp 82,29 miliar, dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 47,05 miliar. Di tahun ini, MARK berharap kinerja akan tetap bertumbuh.

Perusahaan ini memproyeksikan bisa meraih pendapatan Rp 361,27 miliar hingga Rp 364,52 miliar atau tumbuh 11% hingga 12% dibanding pendapatan di 2018. "Target yang dipatok demikian karena mengingat kurs rupiah yang semakin menguat di mana penjualan kami 90% ekspor. Alhasil, laba selisih kurs kali ini lebih konservatif," jelas Ridwan.

Sementara, dari sisi laba bersih, Ridwan juga memproyeksikan kenaikan sekitar 21,5% atau mencapai Rp 100 miliar di 2019. "Sampai kuartal I-2019, kami masih on track," jelas dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler