MARKET GLOBAL: Bursa Global Naik Karena Harapan Dagang AS-China

Senin, 04 Maret 2019 | 18:19 WIB
MARKET GLOBAL: Bursa Global Naik Karena Harapan Dagang AS-China
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Saham global meningkat pada perdagangan Senin (4/3), seiring bertambahnya optimisme terkait negosiasi dagang Amerika Serikat dan China yang kemungkinan akan mencapai kesepakatan perdagangan lebih cepat pada bulan ini.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kemungkinan akan menandatangani kesepakatan perdagangan resmi sekitar 27 Maret mendatang. Wall Street Journal melaporakan, hal tersebut merupakan kemajuan dalam pembicaraan antara kedua negara tersebut. 

Kedua negara itu telah memberlakukan tarif satu sama lain senilai miliaran dollar yang telah mengguncang pasar keuangan, mengganggu rantai pasokan manufaktur, dan membuat ekspor pertanian AS menyusut. 

Sebuah sumber yang mengetahui tentang negosiasi itu mengatakan kepada Reuters bahwa nampaknya kedua negara mulai mendekati kesepakatan dengan menurunkan tarif AS atas barang-barang Tiongkok senilai setidaknya US$ 200 miliar.

Pasar saham pun menyambut baik berita itu. Pasar Eropa dan pasar Asia naik. Indeks STOXX 600 Eropa naik 0,4%  MSCI World Index, yang melacak saham di 47 negara, naik 0,1%.

"Pertanyaan kuncinya adalah, apakah semua tarif akan dihapus secara instan, atau akankah secara bertahap," tulis Lukman Otunuga, Analis Riset di FXTM.

E-mini futures untuk indeks S&P 500 saham AS naik 0,3% di London. Di Asia, saham China mencetak kenaikan terbesar, dengan indeks bluechip naik sebanyak 3%. Indeks CSI300 menguat pekan lalu setelah penyedia indeks MSCI melipatgandakan bobotnya untuk mainland shares dalam benchmark globalnya.

Saham Australia naik 0,4% dan indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,51%. Ini membuat indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang meningkat 0,3%. Indeks ini telah melambung hampir 10% sepanjang tahun ini. Sementara itu, Nikkei Jepang menguat lebih dari 1%. 

Bulan Maret diperkirakan menjadi bulan penting bagi pasar global. Parlemen Inggris akan memberikan suaranya pada kesepakatan untuk meninggalkan Uni Eropa.

Lalu, The Federal Reserve AS akan mengadakan pertemuan kebijakan yang dapat menghasilkan petunjuk tentang rencana suku bunga dan pengurangan neraca. Kemudian Bank Sentral Eropa akan mengadakan pertemuan kebijakan yang dijadwalkan minggu ini. .

"Meskipun akan membutuhkan waktu untuk menstabilkan data ekonomi dari perlambatan saat ini, perubahan kebijakan oleh bank sentral dan pemerintah, terutama di AS dan China akan mendorong kepercayaan investor untuk saat ini," kata Tai Hui, Kepala Strategi Pasar Asia-Pasifik di JPMorgan Asset Management.

Di Amerika Serikat, aktivitas manufaktur turun pada bulan Februari ke level terendah sejak November 2016, kepercayaan konsumen jatuh di bawah perkiraan, inflasi masih moderat dan personal income AS jatuh di bulan Januari, ini menjadi kejatuhan yang pertama kalinya selama lebih dari tiga tahun.

Benchmark imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun Yunani turun ke level terendah sejak 2006 pada hari Senin setelah Moody's menaikkan peringkat akhir pekan lalu. Hal ini memperkuat optimisme investor terhadap negara yang paling banyak berutang di zona euro itu. 

Akhir pekan lalu, Moody's mengangkat peringkat penerbit Yunani ke B1 dari B3, sejalan dengan efektivitas program reformasi negara.

Indeks dolar naik terhadap sekeranjang mata uang utama ke level tertinggi dalam seminggu. Indeks dollar lebih tinggi 0,1% di level 96,604. Euro jatuh ke level terendah dalam seminggu, turun 0,25% pada hari ini di US$ 1,1339.

Dolar Australia naik, tetapi data domestik yang mengecewakan menahan kenaikan tinggi, saat ini di level US$ 0,7076, setelah sebelumnya naik setinggi US$ 0,7118.

Di tempat lain, harga minyak naik pada hari Senin. Harga minyak Brent berjangka naik 0,7% menjadi US$ 65,53 per barel. Minyak mentah AS naik 0,6% menjadi US$ 56,12.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler