Masih Ada Cuan dari Dividen Emiten

Rabu, 12 Juni 2019 | 07:45 WIB
Masih Ada Cuan dari Dividen Emiten
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih ada emiten yang akan membagi dividen. Ada 14 emiten dengan masa cum date akan berakhir di pekan ini. Beberapa diantaranya merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar besar alias big caps, seperti PT Telkomunikasi Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, emiten yang membagi dividen dengan yield dividen di atas 3% menarik dipertimbangkan. Dia mencontohkan dividen dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Yield dividen emiten ini mencapai 34%.

Dividen TLKM juga memberi yield menarik, yakni 4,05%. Lalu ada dividen PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), dengan yield 8%. "Dalam jangka pendek investor dapat mengkoleksi saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) karena tren harganya naik. Sedang yang lain sudah overbought," jelas Sukarno.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama menilai INDF, TLKM dan ICBP menarik dilirik karena prospek dan kinerjanya yang baik. Misal, ICBP menarik lantaran mendapat alokasi capex dari INDF sebesar Rp 3,9 triliun. Dengan tambahan modal, ICBP dapat meningkatkan penjualan dan kinerja di tahun ini.

Nafan juga menilai, INDF adalah saham konsumer yang mencatatkan kinerja baik. Apalagi, tahun ini INDF fokus membangun pabrik untuk menambah kapasitas produksi. Strategi ini bisa meningkatkan penjualan INDF ke depan. "Sedangkan TLKM menarik karena jumlah payout ratio meningkat dari dividen tahun 2017 sebesar 76,21% dari laba bersih," jelas Nafan.

Berefek ke IHSG

Kepala Riset MNC Sekuritas Thendra Crisnanda menyarankan, investor juga perlu memperhatikan kecenderungan harga saham setelah pembagian dividen. "Harga saham telah naik mengikuti besaran dividen sebelum cum date," ujar dia.

Menurut Thendra, investor disarankan tidak membeli saham hanya untuk mengejar cuan dividen, terutama dengan waktu cum date telah dekat. Pasca ex date dividen, harga saham mayoritas akan turun menyesuaikan besaran pembagian dividen, atau bahkan lebih dalam.

Menurut Nafan, potensi penurunan harga saham juga akan berdampak pada IHSG. "Pembagian dividen kali ini berpotensi menekan IHSG, walau dalam waktu singkat. Apalagi banyak emiten dengan kapitalisasi besar," kata dia.

Sukarno menjelaskan, emiten seperti TLKM misalnya, memiliki bobot 7%, jadi cukup mempengaruhi ketika ex date. Kendati demikian investor tidak perlu terlalu khawatir, karena hanya beberapa saham kapitalisasi besar yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat ini. Dia juga sepakat, pengaruh pada pergerakan IHSG hanya dalam waktu satu hingga dua hari saja.

Bagikan

Berita Terbaru

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing
| Kamis, 11 Desember 2025 | 19:52 WIB

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing

PT Bahtera Bintang Nusantara menjual seluruh 64.425.000 saham KETR yang dimilikinya pada periode 3–8 Desember 2025.

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

INDEKS BERITA

Terpopuler