Masih Ada Ketidakpastian, Harga Emas Hari Ini Coba Tembus Level US$ 1.480

Rabu, 18 Desember 2019 | 18:02 WIB
Masih Ada Ketidakpastian, Harga Emas Hari Ini Coba Tembus Level US$ 1.480
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini masih bergerak di kisaran US$ 1.470 per ons troi. Lagi-lagi, gara-gara investor masih menunggu lebih banyak detail pada kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Mengacu Bloomberg pukul 17.50 WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,19% menjadi US$ 1.478,79 per ons troi. Sedang harga emas berjangka AS naik 0,19% ke level US$ 1.483,30 per ons troi.

"Emas memiliki semacam pola holding, dan salah satu alasan utama di balik ini adalah gambaran makro positif pada kesepakatan perdagangan dan jelas telah membatasi harga emas," kata Analis ING Warren Patterson kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas flat, harga paladium turun gunung dari level rekor

"Tapi masalah utamanya adalah, mereka (AS dan China) tidak mengatakan sesuatu yang signifikan di belakang kesepakatan ini dan detail tentang kesepakatan perdagangan masih kurang, jadi ada unsur ketidakpastian," ujar dia.

Kepala Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lighthizer, Selasa (17/12), mengatakan, perincian pembelian China atas berbagai produk AS bakal tertuang secara perinci dan tertulis dalam kesepakatan perdagangan fase satu.

Tapi, Lighthizer tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang kapan perjanjian perdagangan tertulis tersebut akan Washington dan Beijing rilis.

Yang juga membatasi kenaikan harga emas adalah data ekonomi AS yang positif, yang menopang dolar dan pasar saham. Indeks dolar AS melayang ke dekat level tertinggi dalam satu pekan terakhir terhadap sekeranjang mata uang rival

Sementara bursa saham Asia berkemah di puncak tertinggi dalam 18 bulan terakhir, setelah naik selama lima sesi berturut-turut.

Produksi manufaktur AS pulih pada November lalu. Lalu, jumlah perumahan naik melampaui ekspektasi, dengan izin untuk pembangunan rumah di masa mendatang melonjak ke level tertinggi dalam dua belas tahun terakhir pada tingkat hipotek yang lebih rendah.

Baca Juga: Harga emas Antam naik ke Rp 752.000 pada Rabu (18/12)

Sementara pertemuan kebijakan Federal Reserve, Selasa (18/12), menguatkan sikap bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga.

"Dengan FOMC (Federal Open Market Committee) terus-menerus mengingatkan kita, bahwa suku bunga ditahan tanpa batas waktu, itu menambahkan elemen dukungan untuk emas tetapi tidak akan selalu melambungkan harga yang lebih tinggi," ujar Market Strategist AxiTrader Stephen Innes

"Untuk itu, harga emas memerlukan dorongan The Fed yang dovish," sebut Innes dalam sebuah catatan yang Reuters lansir.

Bagikan

Berita Terbaru

Penyerapan Anggaran MBG akan Masif di Semester II
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:07 WIB

Penyerapan Anggaran MBG akan Masif di Semester II

 Realisasi anggaran program makan bergizi gratis (MBG) mencapai Rp 710,5 miliar hingga 12 Maret 2025

Tingkatkan Dana Riset Hingga 1% dari PDB
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:01 WIB

Tingkatkan Dana Riset Hingga 1% dari PDB

Presiden Prabowo Subianto menginginkan dana riset di Indonesia ditingkatkan hingga 1% dari produk domestik bruto (PDB)

Ditjen Pajak Raup Rp 33,26 Triliun dari Ekonomi Digital
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:40 WIB

Ditjen Pajak Raup Rp 33,26 Triliun dari Ekonomi Digital

Setoran pajak ekonomi digital berasal dari pemungutan PPN PMSE, pajak kripto, dan pajak fintech (P2P) lending

Neraca Perdagangan Berpotensi Menyusut
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:23 WIB

Neraca Perdagangan Berpotensi Menyusut

Ekonom memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2025 di bawah US$ 2 miliar 

Nyaris Semua Penerimaan Non Pajak Terkontraksi
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13 WIB

Nyaris Semua Penerimaan Non Pajak Terkontraksi

Pemerintah harus diversifikasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) agar tak bergantung pada komoditas global

Mengukur Minat Berinvestasi di Reksadana Syariah
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:48 WIB

Mengukur Minat Berinvestasi di Reksadana Syariah

Industri reksadana syariah justru mengalami peningkatan dan  kinerja relatif lebih baik dari reksadana konvensional.

Smelter HPAL Milik INCO Ditarget Kelar 2025-2026
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 07:00 WIB

Smelter HPAL Milik INCO Ditarget Kelar 2025-2026

"Total investasi tambang baru dan pabrik bersama dengan mitra sekitar US$ 9 miliar," imbuh Febriany.

Pabrik Metanol Bojonegoro Ditargetkan Rampung 2027
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:57 WIB

Pabrik Metanol Bojonegoro Ditargetkan Rampung 2027

Metanol adalah salah satu bahan penting dalam proses transesterifikasi pembuatan fatty acids methyl esters (FAME)

Merujuk UU, Erick Thohir Memperbolehkan BUMN Ganti Model Bisnis
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:53 WIB

Merujuk UU, Erick Thohir Memperbolehkan BUMN Ganti Model Bisnis

PT Indra Karya akhirnya bertransformasi menjadi PT Agrinas Palma Nusantara dan membuka ekspansi bisnis di sektor sawit.

 Pengusaha Truk Keberatan Pembatasan Saat Lebaran
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:50 WIB

Pengusaha Truk Keberatan Pembatasan Saat Lebaran

Aptrindo berharap, pemerintah segera menanggapi persoalan ini dan mencari solusi yang tidak merugikan pelaku usaha maupun kelancaran logistik

INDEKS BERITA

Terpopuler