Maskapai Global Mulai Bisa Bernafas

Kamis, 07 Oktober 2021 | 08:35 WIB
Maskapai Global Mulai Bisa Bernafas
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - BOSTON. Maskapai penerbangan global mulai bisa bernafas. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) optimistis, permintaan perjalanan akan meningkat. Potensi perjalanan udara saat ini sudah besar. Hanya saja terkendala dengan aturan pembatasan yang diberlakukan pemerintah.

Melihat potensi permintaan yang terpendam saat ini, asosiasi  yang beranggotakan 290 maskapai ini memperkirakan, perjalanan internasional akan meningkat dua kali lipat tahun depan dibandingkan selama pandemi. Dan mencapai  44% dibandingkan dengan  posisi tahun 2019.

Kebijakan domestik

Sedangkan perjalanan domestik ditaksir bakal 93% dari posisi sebelum pandemi. "Orang ingin terbang. Kami telah melihat bukti kuat tentang itu. Mereka tidak bisa terbang karena kami memiliki batasan yang menghambat perjalanan internasional," terang Willie Walsh, Direktur Jenderal IATA, dikutip Reuters, Rabu (6/10).

Emirates Dubai merupakan salah satu maskapai paling bullish pada prospek pemulihan setelah pembatasan berakhir. Tim Clark, Presiden Emirates mengatakan bahwa pemesanan di pasar yang dibuka kembali seperti Inggris dan Amerika Serikat telah naik secara eksponensial.
"Pencapaian tersebut  mencerminkan gelombang permintaan yang kita lihat di mana-mana. Permintaan untuk perjalanan udara akan pulih dengan sendirinya," katanya.
Chief Executive United Airlines, Scott Kirby mengatakan, pemesanan penerbangan trans-Atlantik pekan lalu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Sementara perusahaan leasing terbesar di dunia, AerCap (AER.N), mengatakan bahwa keberhasilan pembukaan kembali pasar jarak jauh paling penting di dunia akan menjadi tren untuk diikuti oleh  pasar lain.

Maskapai global mendapat dukungan dari pemerintahan Presiden Joe  Biden yang berencana membuka kembali Amerika Serikat (AS) pada November untuk pelancong dari sekitar 33 negara.
Meski maskapai global juga menyerukan agar pembatasan pada pelancong yang sudah divaksin dan protokol kesehatan umum di perbatasan diakhiri.
Kebijakan sedikit pelonggaran soal protokol kesehatan di berbagai negara  memang bisa kian meningkatkan perjalanan udara.                           

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 14:31 WIB

Terbitkan Saham Baru, Darma Henwa (DEWA) Konversi Utang Rp 1,1 Triliun

Aksi korporasi ini akan memperbaiki struktur permodalan DEWA. Rasio utang terhadap modal jadi lebih rendah. 

Rekomendasi Saham INKP dan TKIM di Tengah Kenaikan Harga Pulp
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:18 WIB

Rekomendasi Saham INKP dan TKIM di Tengah Kenaikan Harga Pulp

Harga bahan baku kertas, khususnya kraft pulp menunjukkan tren kenaikan sehingga menjadi sentimen positif untuk emiten kertas

Cetak Rekor, Prospek Emas Antam Masih Menjanjikan
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:16 WIB

Cetak Rekor, Prospek Emas Antam Masih Menjanjikan

Lonjakan harga emas turut memoles harga emas Aneka Tambang (Antam) yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH).

Emiten Properti Masih Diadang Daya Beli
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:12 WIB

Emiten Properti Masih Diadang Daya Beli

Meski ada pemangkasan suku bunga, prospek sektor properti masih dihantui penurunan daya beli masyarakat

Bukan Tunda Opsen Pajak tapi Pemda Beri Insentif
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 07:40 WIB

Bukan Tunda Opsen Pajak tapi Pemda Beri Insentif

Kementerian Keuangan (Kemkeu) menegaskan, kebijakan opsen pajak daerah tetap berlaku mulai 5 Januari 2025

Dalam 3 Tahun, Tapera Salurkan FLPP Rp 76 Triliun
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 07:36 WIB

Dalam 3 Tahun, Tapera Salurkan FLPP Rp 76 Triliun

BP Tapera telah menyalurkan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sejak 2022 hingga kini total mencapai Rp 76,04 triliun.

Penyerapan Beras Petani 70% saat Panen Raya Padi
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 07:33 WIB

Penyerapan Beras Petani 70% saat Panen Raya Padi

Meski dalam penugasan ditargetkan 2 juta ton, namun penyerapan beras petani oleh Bulog diharapkan bisa mencapai 3 juta ton.

Lesu Daya Beli Bikin Ekonomi Bantet
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 07:12 WIB

Lesu Daya Beli Bikin Ekonomi Bantet

Geliat bisnis yang lesu, daya beli yang masih lemah hingga upah riil yang gagal penuhi kebutuhan dasar bikin ekonomi lesu

Ketar-Ketir Daya Beli Masyarakat Indonesia Mengendur
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 06:38 WIB

Ketar-Ketir Daya Beli Masyarakat Indonesia Mengendur

Head of Macroeconomic Research Bank BCA Barra Kukuh Mamia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 sebesar 4,9% year on year (YoY).

Utang Kaum Muda
| Sabtu, 18 Januari 2025 | 04:33 WIB

Utang Kaum Muda

Perlu upaya ekstra untuk mengedukasi para generasi muda kita agar bisa lebih bijak dalam berbelanja kebutuhan.

INDEKS BERITA

Terpopuler