Maskapai Udara Terseok-seok, Garuda Merugi dan Lion Air Rumahkan Karyawan

Senin, 02 Agustus 2021 | 06:00 WIB
Maskapai Udara Terseok-seok, Garuda Merugi dan Lion Air Rumahkan Karyawan
[]
Reporter: Ramadhan Sultan , Ridwan Nanda Mulyana, Yuwono Triatmodjo | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kinerja dan prospek bisnis penerbangan masih terseok-seok. Salah satu maskapai, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sedang berjuang keluar dari krisis utang. Di saat yang sama, Lion Air merumahkan karyawan.  

Pada kuartal I 2021, masih mencetak rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 384,35 juta. Rugi bersih ini membengkak dari periode yang sama tahun 2020 senilai US$ 120,16 juta.
 
Dari sisi top line, pendapatan GIAA selama tiga bulan pertama tahun ini senilai US$ 353,07 juta. Pencapaian ini anjlok 54,03% dibandingkan pendapatan kuartal I 2020 yang sebesar US$ 768,12 juta.
Secara rinci, pendapatan Garuda dari tiket penumpang atas penerbangan berjadwal merosot hingga 68,62% menjadi US$ 183,35 juta. Sementara pendapatan dari usaha kargo dan dokumen tumbuh 34,93% menjadi US$ 94,87 juta. Hingga 31 Maret 2021, GIAA membukukan ekuitas negatif sebesar US$ 2,32 miliar.
 
Bukan hanya GIAA yang sedang terperosok, Lion Air Group juga sedang tertekan. Mereka merumahkan sekitar 8.050 karyawan atau 35% dari jumlah total karyawan sebanyak 23.000 orang.
 
Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Lion Air Group merumahkan sekitar 8.050 karyawan menyusul menurunnya penerbangan akibat pandemi Covid-19. Penurunan jumlah penumpang mengakibatkan jumlah frekuensi terbang juga ikut turun.
 
“Kondisi tersebut menyebabkan jumlah produksi pekerjaan dengan sumber daya manusia tidak sesuai. Oleh karena itu, dalam jangka waktu yang diperlukan, Lion Air Group mengumumkan pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan dengan status tidak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” ucap dia dalam rilis yang diterima KONTAN, Sabtu (31/7).
 
Selama dirumahkan, Danang menjelaskan, Lion Air Group akan berusaha membantu dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan. Lion Air juga akan menggelar pelatihan secara virtual (online) sesuai dengan bagian masing-masing.
 
“Skema pemulihan ini ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat,” jelas dia.
 
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengemukakan, pihaknya merasa prihatin dengan situasi yang dihadapi maskapai penerbangan di Indonesia saat ini. Selama pandemi korona belum teratasi, maka bisnis penerbangan dan perusahaan maskapai masih akan tertekan.
 
Dia mengharapkan, program vaksinasi Covid-19 bisa dipacu sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) bisa lebih cepat terbentuk. 
 
Dengan begitu, mobilitas masyarakat dan penggunaan transportasi udara bisa lekas pulih. "INACA berharap penyelenggaraan vaksin bisa dilakukan lebih cepat dan dalam jumlah besar, karena vaksin diharapkan bisa menjadi solusi atas masalah kesehatan dan perekonomian. Kunci utama semua maskapai dan kegiatan ekonomi adalah penanganan pandemi," kata dia, kemarin.
 
Pengamat dari Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto juga mengamini, situasi bisnis penerbangan nasional belum menujukkan tren pemulihan (recovery) pada tahun ini. Apalagi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali, sehingga membuat mobilitas manusia dan barang masih sangat terbatas.    

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

Darurat Judi Online
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:10 WIB

Darurat Judi Online

Pemerintah harus berupaya keras menumpas judi online lewat beragam aspek tidak hanya pemblokiran semata.

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:05 WIB

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar

Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto menjaring komitmen investasi jumbo dari China dan Inggris senilai US$ 18,5 miliar.

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:00 WIB

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat

Pertumbuhan permintaan pembiayaan multifinance di segmen multiguna masih akan berlanjut hingga tahun depan

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler